Chapter 6 : Murid Keempat

258 42 24
                                    

"Bagaimana?"

"Lagi-lagi pas di badan. Apa kau diam-diam mengukur badanku?"

"Aku gak akan melakukan hal seperti itu. Tapi, kalau kau mau biar kulakukan~"

"Uwahh!! Menjauh! Menjauh!"

(Name) jadi berteriak ketakutan melihat Gojo yang tersenyum jahil mendekatinya. Setelah diterima oleh Kepala Sekolah, Gojo menunjukkan seragam untuknya yang telah berada di dalam kamar asrama. Begitu (Name) memakainya, kembali tak menyangka Gojo dengan tepat memberikan baju yang pas untuknya.

"Haha kau pikir aku semesum itu orangnya?"

(Name) menatap sinis penyihir tampan di hadapannya. "Kelihatan jelas. Dasar pedo."

"Ugh... Sakit dengarnya."

Penyihir tampan itu pundung di pojokan mendengar seorang perempuan muda menyindirnya.

"Seharusnya aku yang murung." ucap (Name) hanya bisa menghela nafas panjang. "Baiklah, baiklah terimakasih banyak. Seragam ini kelihatan cantik dan cukup nyaman."

"Tentu saja karena aku yang memintanya. Aku benar-benar pria yang cerdas!"

"Serius aku benar-benar ingin menghajarmu."

(Name) termakan jebakan penyihir tampan itu yang pura-pura sedih dan membuatnya harus menahan meninju penyihir itu.

"Jangan dongg... masa wajah setampan ini ditinju, nanti jadi jelek kayak si jamet itu." ucap Gojo dengan memanyunkan bibirnya.

"Ha? Siapa jamet?" (Name) semakin tidak mengerti dengan tingkah absurdnya.

"Ekhem baiklah. Ini."

"Eh? Dimana kau menemukannya?"

(Name) cukup terkejut begitu Gojo menyodorkan ponsel miliknya. Ia pun mengambil ponselnya kembali dan begitu menyalakannya, wallpaper ponselnya telah berubah. Bahkan password ponselnya sudah tidak ada.

"Maaf aku harus meng-install semuanya. Aku menemukannya tergeletak di jalanan." ucap Gojo melihat jelas wajah kebingungan (Name) saat ini.

"LCD nya sudah rusak dan kartu memorimu tidak bisa dipulihkan. Maaf, pasti banyak kenangan di dalamnya."

Gojo langsung meminta maaf melihat (Name) yang tetap diam dan menatap lekat ponselnya. Namun, setelahnya perempuan itu mendongak dan tersenyum lebar.

"Tak apa. Lagian gak banyak hal penting di dalamnya. Terimakasih sudah menemukan ponselku. Apalagi memperbaikinya." ujar (Name) berusaha menutupi kesedihannya.

"Yah setidaknya bisa melupakannya"

(Name) tetap memasang senyuman lebar meski tangannya sudah menggenggam erat ponselnya. Antara kemarahan dan kesedihan bercampur aduk di dalamnya, begitu mengingat kembali kejahatan suami tercintanya.

Gojo yang dari tadi memandang lekat muridnya, kembali teringat dengan misteri yang didapatkannya dan mampu membuatnya bertanya-tanya sampai saat ini.

"Ini sangat aneh. Kartu memorinya tidak menunjukkan kerusakan sedikitpun, tapi memori di dalamnya sama sekali tidak bisa terbaca."

"Kenapa bisa gak terbaca? Apa alatmu yang rusak atau kau gak pandai?" 

Mendengar penjelasan tukang servis di hadapannya, Gojo malah meledeknya dan tentu membuat tukang itu cukup kesal.

"Enak aja bilang aku gak pandai. Terserah mau percaya atau kagak. Mau kemana pun kau ingin memulihkan memorinya, tidak akan pernah berhasil. Datanya seakan-akan gak memperbolehkan kita melihatnya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jujutsu Kaisen With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang