Darkness

1.9K 543 27
                                    

"chikaaaa"

"ollaaaa"

"chikaaa ollaaa, kalian dimana"

malam semakin larut, tapi chika dan olla belum juga di temukan.
ara dan yg lain sudah mencari mereka sejak tadi, menyisir pinggiran danau canopus.

tak satupun dari mereka yg bisa tenang saat ini, mereka semua dilanda panik sekaligus khawatir.

wajah ara terlihat sangat muram, terlihat dimatanya emosi yg menyala nyala, perasaannya campur aduk saat ini, dia hanya meninggalkan chika sebentar dan sekarang sahabatnya itu sudah menghilang.

"kita harus ngasi tau paman nielson, kita harus minta bantuan paman" ucap zee saat mereka kembali ke titik awal

"aku setuju, kita harus meminta bantuan paman nielson, aku sangat khawatir dengan putri dan olla" saut adel

"siapa yg akan melaporkan hal ini ke paman ? aku terlalu takut untuk memberi tahunya info ini" ucap flora gugup

mereka semua diam, mira dan flora panik karena mereka diminta menjaga chika oleh pamannya tapi sekarang chika malah menghilang.
marsha juga tak bisa bersikap tenang kali ini, tangannya berkeringat dingin, dia tengah ditenangkan oleh kathrin.

sementara itu ara mengepalkan tangannya kuat, emosinya makin menjadi ketika mendengar ucapan flora tadi.
tapi dia lebih emosi ketika mengingat kejadian di malam sebelumnya, dimana zee yg menolak untuk pulang.

saat mereka semua tengah berfikir apa yg harus mereka lakukan selanjutnya, ara tiba tiba langsung mendorong zee hingga dia mundur beberapa langkah.

"ra lo apa apan sih" ucap zee kaget

ara tak menjawab, dia menghampiri zee dan langsung menarik kerah bajunya.


bugh!



"araaa" teriak marsha

mereka semua kaget ketika melihat ara memukul wajah zee dengan kuat, mereka langsung menjauhkan zee dan ara.

"araa lo kenapa sih" bentak marsha

ara yg tengah di pegangi oleh mira dan flora langsung menatap marsha, tatapannya sangat menyeramkan, seolah dia ingin membunuh zee saat itu juga.

"kenapa ? lo mau belain dia sha ?!" tanya ara membentak marsha sambil menunjuk zee

"gara gara dia chika dan olla hilang"

"gara gara dia gak becus jagain sahabat kita"

"gara gara dia gak mau dengerin gue buat pulang"

"gara gara dia, sekarang gue ga tau chika dan olla ada dimana"

mereka semua diam mendengar kata kata ara, zee juga langsung menunduk, dia sadar apa yg dikatakan ara itu benar.

"sorry ra, gue gatau bakal kaya gini" ucap zee

"sorry lo bilang hah ?" tanya ara

"maaf lo gabakal bisa ngembaliin chika dan olla sekarang"

"kalo sampe mereka berdua kenapa kenapa, gue bakal bunuh lo dengan tangan gue sendiri"

"sudah ara, tenangkan dulu dirimu, sebaiknya kita mencari cara untuk menemukan chika dan olla dengan cepat" ucap mira menenangkan ara

"benar kata mira ara, tahan emosimu" saut deltha yg sedang memegangi zee

"aaarghhh" teriak ara frustasi

dia melepaskan dirinya dari mira dan flora, ara jatuh terduduk ditanah.
dia menutup wajahnya, dia menyesal sudah meninggalkan chika tadi.
dia menyesal sudah tidak membawa chika, dia menyesal sudah tidak membawa sahabatnya pulang.
andai dia memilih untuk tetap egois dan menyeret sahabatnya pulang hari ini, ini semua tidak akan terjadi.

A S T E R I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang