01. How I Met Him

146 21 0
                                    

Happy reading

"Eh Sha, Gue kepo deh kok lo bisa ketemu cowok modelan kek Jeremi?" Tanya Rosa penasaran. Ia bingung kenapa sahabatnya yang cantik itu bisa terpikat dengan laki-laki bangsat seperti Jeremi. Tidak ada hal yang menarik selain paras Jeremi yang tampan, sisanya jelek semua.

"He's not a jerk when I met him, dia itu manis banget dulu, gentlemen parah makanya gara-gara itu gue ya jatuh hati."

"But turns out, he's a fucking jerk." Jawab Aleysha sambil meminum secangkir teh, mencoba melupakan masa-masa kelamnya bersama sang mantan.

🌊

6 Maret 2021

Aleysha kala itu sedang mencari buku di perpustakaan. Aleysha benar-benar naksir dengan satu novel, tapi sayang sekali bukunya berada di bagian atas rak buku. Ia sudah berkali-kali jinjit untuk meraih novel tersebut tapi entah kenapa ia tidak berhasil.

"Ah elah ini buku kenapa tinggi banget sih!" kesal Aleysha, jujur ia capek hanya karena berusaha meraih novel tersebut.

Tiba-tiba dari belakang terdengar suara seorang pria, "Mau saya bantu mbak?" Aleysha langsung menoleh ke belakang. Ia terdiam sebentar melihat betapa tampannya paras pria itu. Gila ganteng banget ini orang.

"Mbak?" suara pria itu menyadarkan Aleysha kembali ke realita. "Eh iya mas? Kenapa? Maaf saya tadi kurang fokus," kata Aleysha linglung.

"Mau saya bantu ambil bukunya gak mba? Saya lihat daritadi mba kesusahan ngambil novelnya."

Tawaran itu tentu langsung disetujui oleh Aleysha. "Aduh boleh banget mas, tolong bantu saya ya mas," ucapnya sambil menunduk sedikit.

Tangan pria itu meraih novel yang Aleysha maksud. "Yang ini kan mbak?" Aleysha mengangguk. "Iya mas yang itu," ucapnya sambil meraih novel tersebut dari sang pria.

"Terima kasih banyak ya mas."

"Iya, santai aja mbak," katanya sambil tersenyum. Senyuman itu kembali membuat Aleysha terpesona.

Manis.

"Ternyata mba juga suka Lima Sekawan ya?" tanya pria itu. Pertanyaan itu membuat Aleysha tersenyum, jarang sekali baginya untuk bertemu dengan orang yang menyukai novel Lima Sekawan. Banyak yang berkata itu buku buat anak kecil.

"Iya mas, kebetulan saya punya banyak koleksi Lima Sekawan hehehe," jelas Aleysha sambil berjalan berdua bersama pria asing radio ke salah satu tempat duduk di perpustakaan.

"Wih, boleh lah ya bagi-bagi koleksinya," ujarnya sambil mengedipkan matanya. Aleysha tertawa, tawanya cukup besar hingga membuat pandangan sinis menatap ke arahnya. "Ups, kayaknya suara saya waktu ketawa terlalu besar, orang-orang langsung sinis ke saya."

"Ya gimana ya mba, namanya juga perpustakaan ya harus hening." Aleysha mengangguk, ia setuju dengan pendapat pria tersebut.

Keduanya menarik kursi dan duduk di salah satu meja di perpustakaan. Mereka mulai berbincang, tentu dengan volume suara yang kecil.

Mereka berbincang banyak topik dari novel seperti Lima Sekawan, Harry Potter. Lalu film dan series favorit. Keduanya memiliki selera film yang sedikit mirip. Keduanya suka genre film fantasi dan petualangan, contohnya seperti Pirates Of The Caribbean, salah satu genre fantasi dan petualangan yang perlu ditonton.

Keduanya juga membahas musik yang ternyata juga sefrekuensi. Hal yang mengejutkan adalah pria di depan Aleysha ini suka dengan genre musik dari kpop. Jarang-jarang seorang pria menyukai musik kpop. Sebenarnya bukan kpop tapi khiphop, cuman tetap termasuk jarang kan?

Mereka juga membahas gosip-gosip panas tentang artis entah artis luar ataupun artis Indonesia, mereka bahkan bergosip idol kpop.

Benar-benar diluar dugaan ternyata keduanya sangat sefrekuensi dan Aleysha senang akan hal itu. Lumayan susah baginya untuk bergaul dengan laki-laki karena tidak ada topik yang bisa dibicarakan sehingga ketika ia bertemu pria ini ia tentu merasa senang.

Setelah cukup lama berbincang, Aleysha merasa ia harus segera pulang. Ia memiliki rencana lain di rumahnya. Baru saja ia akan berpamitan dengan pria itu, tiba-tiba hujan datang mengguyur dengan deras. "Yahh, hujan," keluh Aleysha.

"Emang kenapa kalau hujan?" tanya pria itu penasaran.

"Aku kan jadi gak bisa pulang," kata Aleysha dengan bibir sedikit maju.

"Emangnya kamu mau pulang sekarang?" tanya pria itu. Aleysha mengangguk.

"Yaudah, kalo gitu bareng gue aja."

"Gue bawa mobil kok," tawar pria itu. Aleysha menjadi tidak yakin. Jujur Aleysha merasa ragu karena pertama, pria ini adalah orang asing dan ia baru bertemu dengan pria ini saat ini juga. Kedua, karena pria ini masih terlalu asing Aleysha agak sedikit tidak percaya dengan sang pria. Ia takut pria ini melakukan hal buruk pada dirinya. Ia bahkan tidak tau nama pria ini dan ia baru menyadari itu sekarang.

Pria itu peka ternyata peka dengan ekspresi Aleysha yang tidak yakin dengan dirinya. Ia berpikir hal itu wajar karena mereka baru saja berkenalan beberapa jam yang lalu. Pria itu lalu berkata , "Tenang aja, gue gak gigit kok." Pria itu mengedipkan matanya.

Jika dipikir tawaran itu tidaklah buruk dan justru menguntungkan Aleysha. Akhirnya Aleysha pun menerima tawaran dari pria itu. "Yaudah deh kalo gitu," ucapnya sambil tersenyum.

"By the way, kita udah banyak bicara tapi belum kenalan." Aleysha menyisir rambutnya ke belakang telinga.

"Salam kenal aku Aleysha," ucap Aleysha sambil menyodorkan tangannya ke sang pria.

Pria itu membalas salaman Aleysha. "Well you can call me Jeremi."

"Jeremiah Wicaksono exactly."

🌊

hai balik lagi sama aku rine, ini part pertamanya yaaaaa, hope you enjoy!

maaf banget ya kalau misalnya ada kesalahan penulisan di cerita ini.

Thank you for reading this story wkwkwkwk.







Free Where stories live. Discover now