Chapter 50 - Epilog

180 13 7
                                    

#Day50
#clue Gardenia
Bunga gardenia. Bunga gardenia atau yang disebut juga bunga kacapiring ini merupakan jenis tanaman perdu mirip dengan bunga melati. Warnanya putih dan aromanya wangi, biasanya dipakai untuk karangan bunga atau pun bunga dekorasi meja. Makna yang terkandung dari bunga ini adalah kesucian atau kemurnian.


POV NORMAL

Padang bunga Alstroemeria terlihat di sepanjang pandangannya, kini ia paham mengapa negeri ini dinamakan Alstroemeria. Warna orange yang cantik dan bau harum  memanjakan seluruh panca indranya, Aruna tersenyum ketika ia merasakan lengan hangat melingkari perutnya. 

"Berkatmu mereka tumbuh lebih cepat," bisikan di telinganya seketika membuat Aruna menggeleng. 

"Gak, bukan aku. Aku cuma perantara untuk ngembaliin semua seperti semula." 

Aruna memegang tangan yang melingkar di perutnya. Mengingat bagaimana ia harus kembali untuk keluarganya, membuat Aruna menghela napas berat. 

"Rindu orang tuamu?"

"Sangat, tapi aku gak bisa pergi gitu aja kan?"

"Hmm, kita belum memperbaiki tempat tinggal para peri." 

Aruna seketika menolehkan kepalanya untuk menatap Axcel, tatapan matanya seperti menanyakan apakah benar peri itu memang ada? 

"Mereka ada, tapi ukurannya gak lebih besar dari telunjuk ku," jelas Axcel, yang paham dengan tatapan Aruna. 

"Apa mereka juga punya kekuatan seperti kita?"

"Entahlah, mereka keliatan takut sama penduduk yang menyerupai manusia kayak kita," Axcel mengedikkan bahunya. 

Aruna terdiam, dari tatapan matanya Axcel bisa melihat jika kekasihnya sedang berpikir. Ia tersenyum mengeratkan pelukannya pada Aruna, kemudian mengecup pucuk kepalanya. 

"Aku punya kejutan buat kamu," ucap Axcel tiba-tiba. 

"Apa?" Aruna kembali menatap Axcel, kali ini dengan tatapan penasarannya. 

"Ayo ikut aku," segera Axcel menggenggam tangan Aruna dan membawanya ke suatu tempat. 

Mereka berjalan cukup jauh melewati padang Alstroemeria dan juga beberapa rumah penduduk, hingga akhir mereka sampai di daerah tepian danau yang sangat jernih, sebelumnya Aruna tidak tahu ada tempat secantik ini. Ia diam terpukau dengan pemandangan cantik di hadapannya. 

Danau yang sangat jernih, mungkin bisa ia gunakan untuk bercermin jika mendekatinya. Juga ratusan bunga teratai dengan berbagai macam warna menghiasi danau itu. Namun bukan itu kejutan yang ingin ia berikan padanya, Aruna segera menoleh ke arah Axcel ketika tangannya ditarik pelan untuk mengikuti langkah Axcel. 

Aruna baru menyadari jika mereka kini menuju satu-satunya rumah yang tak berjarak jauh dari danau, ia terdiam cukup lama mengamati rumah yang cantik dan sederhana di hadapannya. 

"Ayahku bilang ini tempat tinggal Amethyst sebelumnya, itu udah lama, mungkin sekitar 100 tahun yang lalu?" ucap Axcel ragu, dia membiarkan Aruna berjalan sendiri menuju rumah itu. 

Saat tangannya mulai menyentuh ujung tangga rumah itu, ia tersenyum seperti mengenali tempat itu. Aruna terus melangkahkan kakinya hingga dia sampai di dalam rumah, interior di dalamnya terdapat sebuah kursi kayu dan perapian kecil di sudut ruangan. 

Di sudut lain terdapat tangga menuju ke lantai atas, Aruna lagi-lagi tersenyum senang ketika melihat pegangan tangga tersebut dihias dengan bunga Gardenia, sangat cantik. Sampai di lantai atas dia menemukan ruangan yang luas, ada satu tempat tidur berukuran sedang dan beberapa perabotan lain seperti lemari kayu juga sebuah meja dan kursi. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I Did [VMin]Where stories live. Discover now