9• TIP TOE

1.3K 194 3
                                    

Aku berjalan mondar-mandir di dalam kamar Malfoy dengan gelisah, sesekali melirik jam dinding yang tidak pernah berhenti berdetak. Bayangkan saja, sudah hampir dua jam sejak dia meninggalkan ruangan ini, tapi batang hidungnya tidak juga kunjung kembali.

Setengah dari banyak makanannya bahkan sudah aku habiskan, menyisakan bungkus berantakan yang berserakan diatas kasurnya. Aku tidak peduli kalau dia akan marah, soalnya aku jauh lebih marah. Oh, lord.

Apa dia lupa kalau aku masih disini? Tidak mungkin, yang benar saja!

Aku menghela nafas berat dan menggigit jari-jariku dengan gugup, berusaha untuk mempertahankan sisa kesabaran yang mungkin saja masih kumiliki hingga saat ini. Namun sepertinya tidak, tanganku pasti akan langsung melayang untuk meninju otak kosongnya itu ketika dia datang.

     "Malfoy, ayo dong.. kemana, sih." Gumamku pada diri sendiri, melihat ke arah pintu dan berharap dia akan segera muncul dari sana.

Baru kali ini, pertama kalinya, aku mengharapkan seorang Malfoy untuk segera datang menghampiriku. Biasanya sih, aku lebih baik jauh-jauh darinya, persis seperti yang sudah aku rencanakan setelah ini.

Kalau dalam sepuluh menit dia tidak juga datang, aku bersumpah akan-

     "Granger?"

What the hell?! Aku terkesiap saat menoleh kearah pintu yang tiba-tiba saja terbuka dan tidak menampakkan seseorang yang sejak tadi sedang aku tunggu, melainkan, "Z- Zabini?"

Sial, ini yang sejak tadi aku takutkan.

     "Ternyata benar kata Draco." Dia menutup pintu dibelakangnya dengan hati-hati, lalu berbalik mengamatiku dari kepala sampai kaki, "Kau disini."

Wait.. what?

Aku mengernyit heran, seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia katakan, "K- kau tau?"

     "Tentu saja," Jawabnya santai, memberikanku senyum singkat sebelum melanjutkan, "That's why I am here."

Dengan perasaan yang masih bingung dan tidak mengerti, aku hanya bisa menjawab dengan gugup, "O- oh, gitu."

Apa coba maksud Malfoy memberitahu temannya soal ini?

     "Tenang saja, aku sudah tau semuanya kok." Laki-laki itu terkekeh melihat ekspresiku, mengedikkan bahunya dan menjelaskan lebih jauh, "Well, dia memintaku untuk membawamu keluar."

     "Dia kemana?!" Tanyaku sedikit sewot. Bukan karena aku marah pada Zabini, tapi kesal karena Malfoy benar-benar tidak bertanggung jawab dan selalu menyuruh orang lain dengan seenaknya.

     "Masih di Great Hall," Jawabnya, membuatku bertambah semakin muak dan bertanya-tanya. Bisa-bisanya dia enak-enakkan bersantai seolah tidak ter— "Mengalihkan perhatian yang lain supaya tidak kesini terlebih dahulu."

Oh.. okay.

Ternyata dia masih berpikir.

Tapi, tetap saja dia salah!

     "Kalau begitu—"

     "Kita harus cepat keluar dari sini," Sambung Zabini.

Aku menggangguk tanda setuju, "Oke, ayo."

Tanpa berlama-lama lagi, aku segera mengambil tasku dan berlari ke arah pintu, berniat untuk membuka kenopnya sebelum Zabini berteriak, "Granger, tunggu!"

Aku berbalik untuk melihatnya menghampiriku dan buru-buru melepaskan jubahnya dengan cepat, "Pakai ini," Pintanya. Dia menyodorkan jubah miliknya dan memperingatkan, "Ada beberapa orang di common room, pastikan rambut dan wajahmu tidak terlihat."

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫? | Draco Malfoy X ReaderDonde viven las historias. Descúbrelo ahora