Prolog (?)

5 0 0
                                        

Maximillian Elvander Rhagael. Laki - laki dengan manik mata yang indah, tubuh yang atlentis, rambut yang gelap adalah putra tunggal dari salah satu keluarga terpandang yang sangat berpengaruh di Milan—Italy.

Sayangnya saat malam kelulusan wisuda-nya terjadi kecelakaan beruntun yang banyak merengut nyawa manusia-manusia yang ada pada area tersebut. Maxi tewas? tidak, karena dia penyebab utama kecelakaan tersebut membuat dirinya kehilangan ingatan setelah koma lebih dari tiga bulan lamanya. Dia tidak di penjara atau di hukum atas perbuatannya yang mabuk saat itu? tentu tidak juga, karena koneksi dan kekuasaan Moreothur James Rhagael— Ayah Maxi yang membuat dirinya bebas dari catatan krimimal yang selalu laki - laki itu perbuat.





Wanita yang sangat berparas cantik dengan bola mata yang sangat - sangat indah, rambut yang tergurai membuat dirinya bak seorang bidadari yang turun ke bumi. Dia—Aquera Amaaliè

"Cukup Dad, aku tidak mau latihan memanah, menembak, memburu ini dan itu" Tatapnya ketika melihat Zordan Querliè— Daddy nya

"Aku hanya akan melakukan apapun yang ku ingin saja seperti berpesta, berbelanja, bermain, berkuliah dan berkuda saja" Lanjutnya

"Kota Milan sangat keras Aquera. Kau tidak bisa selalu mengandalkan pengawal dan Aku saja" Ucap Zordan sembari mengelus rambut panjang Aquera
"Kau juga harus bisa menjaga dirimu sendiri tanpa mengandalkan orang lain"


•••>


Takdir...
Ya takdir lah yang membuat Aquera dengan keterpaksaan yang takdir tentukan harus melakukan perintah Daddy, kakak, dan Mommy-nya yang selama ini Ia hindari, walaupun hasil akhirnya tidak ada yang tahu dan sudah pasti usahanya tidak dilihat langsung oleh kedua orang tuanya

Takdir...
Bagai di alam mimpi yang tidak pernah terbesit dipikiran Maxi bahwa setelah ia bangun dari koma membuat dirinya terlihat seperti bukan seorang Maximillian Elvander Rhagael. Lalu seperti apa dirinya?

•••>

Seperti sebuah perangkat yang kehabisan daya atau kerap disebut 'Low Bat'. Membuat keduanya kewalahan dengan takdir yang mempermainkan mereka. Bingung, dilema serta frustasi antara memilih mengisi daya atau memilih untuk mati saja. Tapi sayangnya takdir mereka tidak semudah mengisi daya handphone saat kehabisan battery. Mereka dihadapi pilihan antara Bersama, Kekuasaan, Klan,  atau mati bersama-sama

•••>

Linangan air mata yang tidak henti-hentinya berhamburan dia berusaha bangkit "Aku Aquera La-Rough Amaaliè akan meneruskan dan menjadi pemimpin La-Rough ke—IV bersumpah akan membuat siapapun yang merenggut nyawa Pemimpin La-Rough—Zordan La-Rough Querliè dan Rihanna La-Rough Gheralliè membuatnya membayar perbuatannya tanpa ampun, tanpa iba, tanpa melihat siapa dirinya, tanpa pengecualian—" Dengan sesak didada ia menarik napas dalam - dalam "Nyawa dibayar nyawa" Lanjutnya dan menggoreskan belati kecil ditanggan kirinya dihadapan peti kedua orang tuanya dan di hadapan orang-orang yang dibawah kepenguasaan La-Rough yang berada dirumah duka

LOW BATTERY Where stories live. Discover now