I'LL BRING HAPPINESS TO YOU (YIZHAN)

8. Murni Dan Nyata

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Keterkejutan melanda diri Xiao Zhan ketika dihadapkan oleh jenis pertanyaan seperti itu. Sungguh, dia tidak mengerti sama sekali maksud dari pertanyaan Wang Yibo. Siapa dia sebenarnya? Dia adalah Xiao Zhan. Memangnya siapa lagi?

Xiao Zhan baru saja akan mempertanyakan barangkali ada makna tersembunyi di dalam pertanyaan tersebut ketika Wang Yibo lebih dulu menjelaskan, "Kamu terasa tidak asing. Saat pertama kali aku melihatmu, aku merasakan perasaan yang membingungkan. Aku tidak tahu apa itu, yang jelas aku merasa di bagian ini sangat sakit setiap kali melihat wajahmu, Senior." Ketika menyentuh kalimat terakhir, Wang Yibo menekan dadanya kuat-kuat sebagai tindak meyakinkan.

Wang Yibo begitu terang-terangan sehingga Xiao Zhan merasa bingung harus memberikan tanggapan terbaik seperti apa, "Kalau begitu, jangan melihat wajahku lagi," kata Xiao Zhan tanpa pikir panjang, memberi solusi yang teramat melukai hati Wang Yibo.

Akan semakin menyakitkan jika Wang Yibo tidak melihat wajah Xiao Zhan, sekaligus bodoh jika dia tidak memanfaatkan kesempatan emas di depan mata. Lelaki manis itu memiliki jenis kecantikan alami yang akan memancing orang lain untuk menatapnya lagi dan lagi. Bagaimana mungkin Wang Yibo sanggup menjadi buta hanya kepada Xiao Zhan? Tidak! Jika dia harus memilih, dia lebih suka buta akan semua pemandangan, asalkan dia masih bisa menikmati wajah manis itu.

Wang Yibo tidak tahu apa yang terjadi. Dia memang merasa sakit setiap kali melihat wajah Xiao Zhan. Namun, perasaan sakit akan terobati jika sedikit saja bibir ranum itu melengkung ke atas membentuk senyum kebahagiaan. Dengan begitu, kebahagiaan seakan-akan ikut mengalir ke dalam tubuhnya, membelai rasa sakit dan mengganti dengan perasaan musim semi di mana bunga cinta sedang bermekaran.

Wang Yibo tidak ingin terus menerus membohongi diri. Dia tahu jenis perasaan apa yang tengah mencoba menguasai dirinya. Itu adalah perasaan terlarang yang tidak seharusnya dipersembahkan untuk pihak lain. Namun, tidak perlu khawatir. Perasaan seperti itu tidak akan berlangsung lama. Sudah sering dia mengalami hal serupa. Setiap kali melihat bintang film yang cantik di televisi, dia tidak bisa mengalihkan tatapan dari wanita-wanita itu, terutama wanita yang memiliki dada besar dan pantat bulat. Sayang sekali dada Xiao Zhan rata terlepas dari pantatnya yang bulat sempurna, sangat menggoda untuk diremas. Jika dadanya juga besar, sudah dipastikan bahwa Wang Yibo akan melakukan penculikan, mengurung mereka di sebuah kamar, dan membuang kuncinya agar tidak ada yang bisa melarikan diri. Mereka akan hidup bersama demi menanam benih setiap hari.

Oh, pikiranku! Wang Yibo mengalihkan wajah ke arah samping, tidak sanggup menghadapi wajah Xiao Zhan yang jika dilihat terus menerus akan benar-benar membangkitkan nafsunya. Tidak seharusnya dia berpikiran mesum di tempat kerja. Meski demikian, dia bukanlah pihak yang patut disalahkan. Semua kesalahan tertuju pada Xiao Zhan yang secara implisit tiada henti menggoda menggunakan penampilan yang menawan.

Pikiran kotor harus segera dialihkan, Wang Yibo bekerja cepat untuk memikirkan perkataan yang mampu mengubah suasana panas di sekitar menjadi lebih stabil, "Di masa depan, Senior harus lebih sering tersenyum. Itu berguna untuk mengurangi rasa sakit di dadaku."

Xiao Zhan pikir Wang Yibo sedang membual untuk menghibur laranya. Sebagai hadiah atas kebaikan lelaki tampan itu, kedua ujung bibir ranum terangkat tinggi-tinggi, seakan-akan dapat menyentuh sudut mata yang ikut tersenyum. Kemudian, tawa menggelegar pecah pada detik berikutnya. Tangan Xiao Zhan tidak mau kalah, mulai tertarik untuk meraba tempat ternyaman di puncak kepala Wang Yibo. Lelaki tampan yang memiliki usia enam tahun lebih muda darinya itu sangat menggemaskan dan lucu, mampu menutupi lubang luka untuk sementara waktu. Haruskah dia merasa beruntung telah mengenalnya? Terlepas dari itu, dia masih akan tetap melancarkan aksi menjaga jarak di antara mereka. Tidak baik bagi mereka untuk menjadi lebih dekat daripada yang sekarang.