0 5

53 8 3
                                    

あの女の子を知っている

Aki menemani Tanjiro yang di gendong Nezuko untuk bertemu teman-temannya yang sepertinya memiliki luka yang cukup serius.

Ketika pertama kali mereka melihat Zenitsu yang tertiban atap reruntuhan.

"Bangun-bangun sekujur tubuhku sakit semua! Terus, kedua kakiku kenapa? Patah ya? Siapa yang melakukan ini padaku?!! Sakit~~~!! Aku nggak mau liat saking takutnya." Katanya dengan menangis histeris.

"Syukurlah kau baik-baik saja." Ucap Tanjiro membuat Aki Sweatdrop.

"Aku nggak baik-baik saja!!" Balas Zenitsu kesal.

Memang sih, ia tidak baik-baik saja.

"Aku memang kasihan, tapi Inosuke lebih gawat."kata Tanjiro.

Zenitsu menunjukkan ke arah sesuatu." Dia ada disitu, tuh."katanya dan benar saja Inosuke memang ada disana.

Aki menoleh kepada Tanjiro."Tanjiro, sebaiknya kau ke Inosuke, temanmu biar aku yang urus." Ucapnya mengusulkan.

"Mohon bantuannya." Lalu Tanjiro belari menuju Inosuke.

Kini Aki bersama dengan Zenitsu. Dengan kemampuan nya Aki menendang reruntuhan yang menimpa Zenitsu dan reruntuhan itu terbang semua.

Sosok Zenitsu berhasil di selamatkan meski dia terlihat parah keadannya." Kau sebaiknya jangan bergerak terlalu banyak. Aku akan mengalirkan mana obat untukmu"

Setelah selesai, Aki berjalan menghampiri Tanjiro yang kini sudah bersama dengan Hashira Suara.

Sial, Aki tidak memakai topeng. Langkahnya terhenti tak ingin mendekat, bisa ketahuan jika Ia mendekat.

Mungkin sebaiknya aku pergi meninggalkan mereka.

Namun saat berbalik, Ia mendapat Uzui Tengen memanggilnya."kau itu, Kitsune bukan?"

Dengan perasaan setengah-setengah ia akhirnya menghadap wajah sang Hashira. Uzui nampak terkejut, namun kemudian ekspresi nya kembali normal.

"Kau.. Yang membantu kami?"

Aki hanya diam menatap tanpa niat menjawab. Tentu membuat Istri Uzui merasa kesal.

Namun sebelum Suma mengomel, Uzui menahan Suma agar tidak gegabah.

"Mengapa kau selalu menghindari oyakata-sama?" Pertanyaan yang serius..

Aki kemudian melirik Tanjido yang nampak bingung dengan situasi."sebaiknya kau melihat kedua iblis itu." Katanya dan seketika Tanjiro tersadar.

"Ah iya. Ayo Nezuko." Mereka berdua pergi, meninggalkan Aki dan Uzui yang saling menatap tajam.

Aku harusnya sudah tau konseprekuensi nya.

Aki menghela nafas."aku punya alasan. Dan alasan itu tidak perlu di beritahu." Balasnya dingin.

"Lalu-"

Ah, gawat!

Srakk..

Aki menatap tajam sosok laki-laki dengan ular yang melilit lehernya. iguro Obanai, Pilar ular.

"Wah wah, aku tak sangka Kitsune disini. Kalau begitu, sekalian saja."

Obanai dengan kecepatanya menyerang Aki. Suara Nichirin saling beradu terdengar.

"Aku ingin tau sekuat apa nona Kitsune."

Aki melompat ke satu arah ketika Obanai menyerangnya dari depan. Lalu ia berputar dan mengarakan kakinya agar mengenai wajah Obanai.

"Gerakan yang lincah, mirip dengan Kanroji Mitsuri."

Benar, Aki mengambil skil Hashira cinta. Ia tersenyum smirk.

"Kemampuanku itu bukan hanya satu. Tapi aku bisa mengcopy skill dengan mudah."

Aki melompat menghindari serengan nichirin Obanai yang mengarah pada kakinya.

Ia kemudian menjadikan nichirin itu sebagai pijakan dan menendang dada Obanai.

Obanai sedikit kewalahan. Namun kemudian ia berhasil menjatuhkan Aki dengan cara menendang bahu Aki ketika gadis itu turun melewatinya.

Tapi Aki tidak akan langsung kalah. Gadis itu kemudian menangkis serangan Nichirin Obanai dan menusuk perutnya.

Memaanfaatkan itu, Ia kabur dengan gerakan cepat. Obanai berdecih ketika merasakan rasa sakit pada perutnya.

"Ia bahkan tidak segan menusukan serangannya!"

Untunglah kakushi langsung datang dan Obanai akhirnya itu terobati seperti yang lain.

Lihat saja, Obanai akan membalas serangan itu nanti.

••

Helaan nafas lega keluar. Aki berjalan menuju sebuag sungai dengan pakaian nya yang di penuhi darah.

Dimana aku harus mencari kimono bersih?

Pikirnya. Bagaimanapun ia lapar, jadi ia harus mencari makanan. Dan sekarang pakaiannya malah sangat kotor dengan darah. Tidak mungkin kan ia turun ke desa untuk mencari makanan dengan pakaian seperti ini.

Hahh, sebagai seorang utusan dewa aku sangat miris karena tidak punya skill hebat.

Batinnya miris. Di antara utusan dewa di dunia, ialah yang paling mengenaskan sepertinya.

Tapi sepertinya keberuntungan sedang berada di pihak Aki.

Gadis itu mencium bau darah yang sangat busuk. Baunya seperti bau oni.

Mungkin saja ada yant di serang. Ini kesempatanku, siapa tau aku bisa menolong dan dapat pakaian gratis.

Aki belari menuju arah bau yang ia cium. Bau busuk itu membawanya ke sebuah rumah besar dengan lampu menyala. Namun saat sampai di depan pintu, terlihat pintunya hancur dengan bercak darah disana.

"Ah, sepertinya kalau begini mencuri namanya nanti." Tapi tak apa, asal ia mendapat baju gratis, Aki tak masalah.

Grakkk...

Puk...

Aki mendarat di atas tatami dengan baik. Matanya membuka dan menunjukan metra merah yang menetap tajam lurus pada sosok oni berlidah panjang.

"Seorang Kisatsutai ya.. "

Lidah oni itu menjulur panjang dengan air liur yang terus keluar. Menjijikan.

Aki menatap ke dalam rumah dimana tubuh seorang wanita tergeletak dengan keadaan mengenaskan. Kepalanya sudah tidak tersabung dengan badannya dan tangannya telah hancur setengah.

"Aki no kokyu, San no kata : kurai Aki"

••••

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 20, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

THE BEAST [kny Xreaders]Where stories live. Discover now