mark menghela nafas lelah dan membuang pandangan kearah luar
"udah hyuck, tanggung jawab sama apa yang udah lo mulai, lanjutin hubungin lo sama seongmi, jangan karna taruhan, cukup 1 perasaan aja yang lo sakitin" lanjutnya
donghyuck menatap mark tidak percaya
"tapi gue maunya sama lo" ucap donghyuck seraya menggenggam kedua tangan mark
mark menarik tangannya dengan cepat
"dia yang lo pilih pertama dibanding gue, itu yang lo pilih" ucap mark
donghyuck mungkin tidak ditampar mark, namun semua ucapannya seolah menamparnya telak hingga ke hati
mark melewati tubuh donghyuck seraya berpamitan
"semangat ya, lo pasti bisa di lomba besok, gue pulang dulu" ucap mark berpamitan
donghyuck mengeraskan rahangnya karna frustasi
sebelum mark melangkah lebih jauh, donghyuck menggenggam tangan mark lebih dulu
"Mark plis jangan kayak gini" ucap donghyuck memohon
"kayak gimana?" tanya mark
"kita emang cuman temenan kan?" lanjutnya
donghyuck cukup tersentak mendengar penuturan itu
mark kembali menarik tangannya dari genggaman donghyuck dan bergegas pergi meninggalkan kelas itu
kini tersisa donghyuck yang berdiri lemas dengan semua rasa bersalah
_______
Mark membanting pintu kamarnya dan melemparkan tubuhnya ke kasur
untung rumahnya akan kosong sampai akhir pekan, setidaknya tangisannya tidak akan terdengar siapapun
ia menyempatkan diri untuk memutar lagu Day6 "Congratulation" di hpnya dengan volume maksimal agar tangisannya teredam
baru saja satu tetes air mata mengalir, dering hp nya membuat lagu tersebut terhenti
"ANJIIIIINGGGG!" teriaknya sambil di ikuti suara ingus yang ia hirup agar tidak menetes
ia buru-buru mengangkat telfonnya yang rupanya dari chenle
"MARK GUE DENGER RUMAH LO KOSONG, MAEN YUK" ucap chenle semangat
"ENGGAK ADA MAEN-MAEN, RUMAH GUE DI GUSUR! MAEN SONO YANG JAUH" ucap mark kesal
"HAH? RUMAH LO DI GUS-" ucap chenle yang terpotong karna lebih dulu ditutup oleh mark
ia kembali menyetel lagu di hpnya dan melanjutkan tangisannya
belum sampai air matanya menetes, hp nya kembali berbunyi
"INI GUE SALAH APASIHHHH" ucapnya emosi
ia kembali mengangkat telfon yang kali ini dari ten
"GUE KALO ADA SALAH MINTA MAAF DEH" ucap mark frustasi
"lah ngapa lo tiba-tiba?" tanya ten
"LO YANG NGAPA TELFON GUE" jawab mark
"enggak papa sih gue gabut aja" ucap ten
"LO URUSIN DAH TU KUCING LO, LO AJAK SENAM BERSAMA" ucap mark sekalian menutup telfonnya
kemudian dering hpny kembali berbunyi
"ini lama-lama gue udah bukan nangisin donghyuck lagi" omelnya
mark mengangkat telfon tanpa melihat nama penelfonnya karna sudah kepalang emosi
"APASIHHHHHHHHH" ucapnya
"mark kamu udah makan?"
oh, itu suara ibunya
"EH BUNDA, i-iya mark belum makan" ucapnya kikuk
mark buru-buru mengelap ingusnya agar tidak terdengar
"jangan lupa makan lo, ini ayah sama bunda perginya lama" ucap taeyong mengingatkan
belum sempat dirinya menjawab suara jaehyun ikut terdengar dari seberang telfon
"MARK BELUM MAKAN? MAU JADI APA KAMU MARK? MAU JADI APA NEGARA DAN BANGSA KITA KALO KAMU GA MAKAN?" omel jaehyun
"iya, iya, udah, ini udah aku ingetin" sahut taeyong menenangkan
"iya bun, yah, abis ini beneran bakal pesen makan" jawab mark
"iya.. nanti bunda bawain semangka ya" ucap taeyong
mata mark kembali berair
"okeee bun" ucapnya menahan isakan
mark mematikan sambungan telfon setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya
"DONGHYUCKKKK BRENGSEKKKKKK" umpatnya sambil membuka aplikasi pesan antar
"EMANG SEMUA LAKI SAMA AJA!" teriaknya kesal
"TAPI GUE SEKELUARGA LAKI SEMUA ANJIIIIIIIIINGGGGGG"
bersambung...
makasihh ya udah mampir, baca, dan sabar nungguin ceritany apdettt🥰🥰🥰💋❣ aku kasih kith kith yang banyak
YOU ARE READING
The Main Character (DongMark)
Fanfictionsemua berawal dari pertemuan donghyuck dan mark yang tersangkut di dinding belakang sekolah
Tugas 19
Start from the beginning
