16-DIVERSION

Mulai dari awal
                                    

"Kalau hal lainnya kau dapatkan apalagi?" Tanya Ohm pada Dew kemudian Dew menunjukkan beberapa foto lagi kepada ketiga rekan kerjanya sambil menjawab. "Yang terakhir ini sertifikat penyuluhan tenaga kesehatan di lingkungan desa Wang Nam Khiao sponsor nya Rumah Sakit Internasional Bumrungrad." Nanon pun mengambil ponsel Dew sambil memperbesar gambar tersebut membuat ketiganya terkejut dengan tingkah Nanon.

"Ada apa Dokter?" Tanya Drake kemudian Nanon membuka ruang kerjanya sambil mengambil secarik kertas berisi artikel serta kertas berisi CV lamaran kerja Dokter Tanawat dan brosur seminar mengenai operasi bedah jantung by pass. 

"Ini." Seru Ohm yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon.

"Selama sebulan ini aku menyelidiki sendiri Dokter Tanawat dan mendapatkan semua informasi itu." Jelas Nanon yang membuat Ohm merasa kagum dengan kekasihnya itu begitu pula dengan Drake dan juga Dew lalu Nanon kembali berucap. "Sebisa mungkin kalian harus segera pergi dari sini karena aku khawatir Dokter Tanawat melihat gerak gerik kita berempat." 

Ohm menganggukkan kepala tanda setuju sambil berkata. "Baiklah. Lebih baik kita bertiga memang harus pergi dari sini. Jaga dirimu Dokter Nanon, kami pergi dulu." Ohm pun pergi meninggalkan Rumah Sakit bersama dengan Drake dan Dew sedangkan Nanon kembali masuk ke dalam Ruang Autopsi. 

Selama di perjalanan tampak Dew membuka laporan hasil autopsi korban ke 16 yang di temukan di pantai tadi pagi sambil sesekali mengecek dikhawatirkan ada beberapa yang terlewat. "Drake." Panggil Dew yang membuat Drake menoleh ke jok belakang sambil berkata. "Ada apa Dew?"

"Di TKP tadi kau menemukan pecahan kaca atau tidak?" Tanya Dew membuat Drake menepuk keningnya sambil menjawab. "Shit! Aku lupa memberikannya pada Dokter Nanon tadi. Ada di saku jaket." 

"Kita berikan pecahan kaca itu pada Dokter Nanon besok pagi saja, sekarang fokus mencari informasi dan bukti lain terutama soal korban ke 16 hari ini." Tambah Ohm yang tengah menyetir dijawab anggukkan kepala oleh kedua anggotanya. 

Mereka bertiga kini sudah berada di lokasi rumah keluarga korban ke 16 yang tengah mempersiapkan proses upacara pemakaman sekaligus untuk berbela sungkawa pula kesana. Kedatangan mereka di sambut oleh seorang pria yang tak lain ayah dari korban yang menyapa ketiganya lalu mempersilahkan masuk ke dalam rumahnya dengan memberikan sebuah kotak berwarna pink kepada Ohm. 

"Itu kotak milik putri saya yang sempat saya temukan di bawah kolong tempat tidurnya, mungkin ada beberapa barang bukti disana." Seru ayahnya yang berwajah murung namun tetap bertingkah tenang lalu Ohm pun membuka kotak berwarna pink itu dan disana ia menemukan beberapa sertifikat penyuluhan tenaga kesehatan yang di sponsori oleh Rumah Sakit Internasional Burmunghad. "Mohon maaf, Pak. Anak bapak tenaga kesehatan di Rumah Sakit Internasional Burmunghad?" Tanya Ohm hati-hati kemudian pria paruh baya itu menggelengkan kepala membuat Ohm bingung.

"Anak saya bukan tenaga kesehatan seperti perawat ataupun dokter. Dia hanya seorang volunteer yang ikut acara penyuluhan kesehatan ataupun selalu ikut menjadi peserta di setiap seminar tema kesehatan. Kebetulan dia kuliah di bidang Fisioterapi dan saat ini sedang magang di Rumah Sakit Bangkok." Jelas ayahnya yang membuat ketiganya saling menatap satu sama lain kemudian Dew bertanya. "Hari ini dia pergi keluar apakah mengatakan akan pergi kemana?" 

"Dia bilang ingin bertemu dengan temannya di Mal Siam Paragon, kebetulan hari ini jadwal kerjanya libur." Jawab ayahnya nampak bingung dengan pertanyaan Dew dan Ohm kemudian berucap lagi. "Apakah ada masalah?"

Ohm tersenyum menggelengkan kepala sambil berkata. "Ini hanya dugaan kami saja, Pak. Karena 3 hari lalu ada korban di Rumah Sakit Bangkok yang meninggal dunia karena henti jantung dan berdasarkan hasil autopsi kadar propofol dalam darahnya tinggi seperti ada seseorang yang sengaja menyuntikkan Propofol dengan dosis yang melewati ambang batas." 

AUTOPSY [FINISHED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang