Zayson tersenyum tipis ia sudah tahu pertanyaan wonstein sejak tadi hanyalah pancingan agar taeyong mau bercerita.
Taeyong terdiam selama beberapa saat.
"Entahlah... gue gak bisa deskripsiinnya secara spesifik, tapi yang jelas setelah kehadiran dia ,gue ngerasa semuanya berubah gitu aja. Keadaannya, suasana hati gua, hari-hari gua. Bahkan sekarang gue ngerasain hari-hari gue udah gak capek lagi. Kayak jauh lebih cerah aja gitu dari sebelum-sebelumnya"Wonstein dan zayson saling melirik menggoda.
"Congrats bro! Lo udah beneran jatuh cinta sekarang!" Ucap Wonstein heboh"Ya kan dari tadi gue udah bilang ,jingan!"
Ucap Taeyong datar"Jadi sekarang lo mau gimana?" Tanya Zayson dengan sisa tawanya
"Nikah" Ucapnya enteng
"Insaf lu!!"
"Lah? Salah?"
"Menurut ngana..." Ucap Wonstein sewot
"Menurut gue gak apa-apa lo berfikir itu, toh umur lo juga udah masanya nikah tapi... lo juga harus mikirin posisinya dia. Lo kan tau dia cinta banget sama kariernya, lo juga gak semudah itu lepas dari profesi lo sekarang. Emang lo siap?"
Taeyong terdiam berfikir.
"Gue cuma gak mau kehilangan dia aja""Anjai pocecip" Ledek wonstein
"Anak setan!!"
"HAHAHAHAHAHAHA"
"Udah kata gue sekarang mending lo jalanin aja dulu, tunjukin effort lo ke dia" Ucap Zayson pelan
Taeyong menghela nafasnya.
"Udah. Gue kodein tiap hari juga udah tapi tetep gak nyampe ke dia nya. Gue takut dia nyamannya sebagai adek gue""Menurut gue dia udah sadar si. Cuma sengaja aja di tahan karna mikirin karirnya"
Ucap Wonstein diangguki zaysonTaeyong menghela nafasnya
"Perasaan ditahan tahan ,sakit amat""Ya kalo gitu lo coba ungkapin aja, minimal kasih tau sesuatu yang bisa ngeyakinin dia kalo lo pilih dia" Ucap Wonstein
~
Ketika membuka pintu appartemennya ,Taeyong dikejutkan oleh kedatangan keponakannya.
"Junho-ya~" Panggilnya lembut"Young yongiee lamakk" Gerutu ponakannya itu kesal membuat Taeyong mengubah ekspresinya bersalah.
"Ah mianeee-"
"Kamu sendirian? Mom?"
Junho menghela nafasnya dan menceritakan kronologinya.
"Mom and dad kamu suruh gak hubungin uncle?"
Junho mengangguk
"Junho sengaja minta mom pergi duluan, dan gak kasih tau uncle duluan soalnya junho mau kasih surprise, tapi uncle nya lama" Ucap Junho memelan menahan tangis"Aigoo... mianeeee sinca"
Ucap Taeyong memeluk sayang"Tapi uncle..."
"Iya"
"Itu foto cancik siapa?" Tanyanya yang sejak tadi penasaran melihat sebuah foto yang tak pernah terlihat di appart uncle nya.
DEG
MAMPUS GUE!
"Aa itu" Junho memicing curiga menatap paman tampannya itu, setelahnya ia menghela layaknya orang tua dan duduk di sofanya bersantai.
"Cepat sini! Cerita!" Omelnya membuat Taeyong terbahak melihatnya
"Ah ndee sajangnim!" Ucapnya menekankan kata Sajangnim
Taeyong tersenyum sembari membuka laptopnya. Keponakannya yang sudah siap mendengar cerita itu menopangkan dagunya, matanya persis seperti taeyong yang boba.
"Ekhem"
"HAHAHAHAHAHA"
"Ah waeee?"
Kesal Taeyong menurunkan bahunya"Ah gwencana" Kekehnya
Junho menutup mulutnya.
"Wahhh daebak""Waeee?"
"Dita noona?"
"Kamu tau darimana?"
"Nenek suka nonton vlog masaknya"
Taeyong menelan ludahnya.
Jangan bilang orang yang mama nya sebut mantu saat itu... DITA?"Jadi... Hyung bahagia gak sama noona itu?" Tanya Junho manis sekali
Taeyong mengangguk tersenyum
"Terus?""Terus apa?"
"Jadian gak?"
Jleb.
Junho menepuk jidatnya melihat keterdiaman pamannya.
"Tapi gapapa deh, gak usah bilang""Bilang apa?"
"Cinta"
"Loh kenapa?" Tanya Taeyong tak setuju
"Karna uncle nya gak yakin"
Ucapnya enteng sambil mengemut yupinyaTaeyong terdiam berfikir.
"Junho baru kali ini lihat uncle menyukai seseorang, tapi kalau uncle nya gak yakin ya lebih baik tidak usah"Jleb
Ucapan Junho seakan memberinya sebuah jawaban.
"Gitu ya"~
Bruukkk
Taeyong membanting tubuhnya dikasur dan menutup diri sepenuhnya dengan selimut, malu.
Junho yang melihat pesan pamannya menepuk jidatnya lelah.TBC
YOU ARE READING
SUNROSE
FanfictionJika duri ini menyakitimu Aku akan melepaskan diri dan berjalan kearahmu Jika duri ini menakutimu Aku akan meninggalkannya dan melindungimu Aku tidak peduli aku akan layu nantinya, aku tidak peduli akan mati nantinya, bagiku kehangatanmu jauh lebih...