The Zee Effect

264 30 6
                                    

" Nu, apa yang terjadi? Apa aku melakukan sesuatu yang salah? ". P'Zee buru-buru bertanya, tangannya menggantung canggung di udara, tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Nunew terduduk, tetapi tidak menjawab pertanyaan, bagian dalam telapak tangannya berupaya menghentikan air mata yang terus datang, dan menggelengkan kepalanya.

" Nu... " P'Zee turun dari sofa dan meringkuk di depan Nunew, meletakkan tangannya di atas paha kekasihnya dan meremasnya dengan ringan. " Sayang, bicaralah padaku "

Nunew membuka mulutnya dan berusaha bicara, tetapi yang keluar hanya nafasnya yang sesenggukan dan kembali menangis.

" Hei, hei.. " P'Zee mencoba untuk menenangkan Nunew. Telapak tangannya dengan lembut mengusap paha Nunew ke atas ke bawah, berharap Nunew bisa santai. " Nggak apa-apa. Nggak apa-apa. Kamu tahu kamu bisa mengatakan apapun padaku, kan? Ada apa, sayang? "

P'Zee berbisik meyakinkan dan butuh beberapa menit untuk Nunew akhirnya melepaskan telapak tangan dari wajahnya dan menatapnya. Hati P'Zee terluka saat melihat mata bulat yang memerah dan bengkak itu menatap balik padanya.

P'Zee bergerak dan perlahan-lahan mengambil tempat duduk di samping Nunew lagi, dekat tetapi tidak terlalu dekat. Dia dengan hati-hati mengambil salah satu tangan Nunew dan meremasnya secara ringan dua kali.

" Apa kamu mau memberitahuku ada masalah apa, sayang? "

Nunew ragu-ragu untuk kedua kalinya tapi akhirnya memutuskan untuk berbicara. Dia menunduk menatap ke pahanya dan kata-kata yang tidak jelas keluar dari bibirnya. Terlalu pelan dan cepat untuk P'Zee mengerti.

" Tunggu. Tolong pelan-pelan sedikit, oke ", ucap P'Zee, berusaha keras untuk menangkap apa yang kekasihnya coba sampaikan kepadanya.

Nunew menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya dan mengulangi apa yang dia katakan. Kali ini lebih keras.

" Kenapa kamu mau menyentuhku saat aku terlihat seperti ini? "

Wajah P'Zee mulai menampakkan kebingungan. " Apa maksudmu, sayang? Aku nggak ngerti ". P'Zee mengernyit. Dia tidak tahu apa yang Nunew maksud dengan 'seperti ini'.

Nunew menarik napas lagi. Kali ini lebih nyaman dan lebih stabil dari sebelumnya.

" Aku terlihat mengerikan ". Nunew mulai bicara lagi. Suaranya masih gemetar waspada. " Aku nggak menyadari itu sebelumnya, tapi waktu aku melihat diriku di cermin hari ini, aku menyadari betapa menjijikkannya diriku "

Tidak peduli seberapa keras Nunew mencoba untuk menghentikannya, pipinya sekali lagi berlinangan air mata.

" Dan aku tahu mungkin ini semua karena aku meninggalkan latihan gym bersama kalian. Yang aku lakukan selama beberapa bulan terakhir adalah duduk di satu tempat, belajar dan makan makanan sampah ". Sekarang, berbeda dari sebelumnya, alih-alih merahasiakan semuanya, Nunew tidak bisa menghentikan kata-kata yang meninggalkan mulutnya. " Aku nggak bisa percaya bagaimana mengerikannya lemak yang aku punya dan bagaimana hal itu membuatku terlihat jelek - "

" Maaf, biar aku bicara sebentar ", sela P'Zee. Nunew berkedip beberapa kali dengan cepat. Masih ada air mata yang menetes karena sebelumnya terkumpul sebelumnya terkumpul di matanya. " Sejak kapan lemak sama dengan jelek? " Tanya P'Zee.

Pertanyaan itu membuat Nunew begitu bingung. " Apa? "

" Aku tanya, sejak kapan lemak sama dengan jelek? ". P'Zee mengulang pertanyaannya.

" Sejak ... dulu? "

" Ya enggak lah, sayang ", P'Zee menegaskan. " Selain itu, lemak adalah kata terakhir yang akan orang gambarkan tentang dirimu", lanjutnya. " Kamu terlihat sangat sehat ". Nunew hendak menghentikan P'Zee karena tidak setuju, tapi pria tinggi itu terus mengemukakan sudut pandangnya. " Aku sedih kamu berkata seperti itu tentang dirimu, Nu "

Gemuk?? (ZeeNunew)Where stories live. Discover now