08 || Mencari Yoosung

Start from the beginning
                                    

"Tunggu tunggu.." Eunji memproses informasi sebelum wajahnya berubah horor, "..KAKAK? KEMBAR??!"

"Iya.. Kenapa sih? Lebay banget." (Name) bingung, ia bertanya-tanya apa yang membuat Eunji begitu terkejut.

'YA JELAS LAH BANGS*T! PAK BOS PUNYA KEMBARAN ITU KAYAKNYA RAHASIA BESAR!! PALING CUMA BEBERAPA YANG TAU KAN??! GIMANA NASIB GUE SETELAH INI ANJ*NG!!' Eunji berteriak secara internal sedangkan wajahnya tersenyum paksa pada (Name), mau bagaimanapun gadis didepannya adalah kakak si bos, dia tidak berani berteriak apalagi mencaci didepan wajah (Name) langsung.

(Name) memutar bola matanya, meninggalkan Eunji yang masih shock sendirian. Ia berjalan ke seorang pegawai untuk membuat laporan tentang Yoosung.

"Selamat siang, ada yang bisa dibanting--ah, maksudnya dibantu?" Tanya seorang pegawai sambil tersenyum ramah.

"Adik saya hilang, kami terpisah saat sedang memilih wahana sekitar setengah jam yang lalu."

"Hmm.. Oke, seperti apa ciri-ciri anak itu?" Dia menyiapkan buku dan pulpen, bersiap untuk mencatat.

"Namanya Yoosung, dia laki-laki yang polos, memakai topi kelinci, bajunya berwarna abu.. Lalu.."

Pegawai itu mencatat seluruh perkataan (Name) dengan seksama.

Di pojok ruangan terlihat Eunji yang sedang konslet, ia menangisi nasibnya karena merasa telah mengetahui terlalu banyak rahasia tentang bos nya, Eunji takut tidak bisa lepas dari lingkaran setan ini. Dia mau resign!

"..Di wajahnya ada freckles, dan tingginya sekitar..." (Name) mencoba mengingat-ingat.

"Hm? Berapa? 140?" Tanya pegawai itu.

"Bukan, tinggi anak itu sekitar 170!"

Mendengar perkataan (Name), wajah pegawai itu langsung berubah secara tidak wajar.

"Yang bener aja mba, mba pasti mau nipu saya kan? Mana mungkin ada anak tingginya 170!"

"Tapi emang bener mas, adek saya tingginya segitu!"

Topeng ramah diwajah pegawai itu hancur, ekspresinya kini datar dan tatapannya sayu, dapat terlihat seberapa lelahnya dia.

Padahal baru kerja beberapa hari, tapi sejak hari pertama selalu bertemu manusia random dengan segala ke-aneh-annya. Mulai dari dompet hilang hingga pacar hilang, sekarang kesabarannya juga ikut hilang.

Pegawai itu memijat pelipisnya dan menghela nafas, mencoba bersikap profesional, "Jadi anak yang hilang tingginya 170 cm?"

(Name) mengangguk, "Iya, benar."

"Saya yakin dia bukan 'anak' kan? Bukankah dia cukup dewasa untuk berpikir sendiri?" Si Pegawai tersenyum lembut, menahan rasa kesalnya.

"Anak itu sedikit berbeda dari anak-anak seumurannya, saya harap anda mengerti." Ekspresi (Name) tenang, ia sadar kalau pegawai ini menganggapnya konyol.

"Hmm.. Ya, baiklah. Saya akan mengumumkan lewat speaker." Dia menyalakan microphone dan membuat pengumuman sesuai dengan apa yang dikatakan (Name).

Setelah selesai, pegawai itu menyodorkan microphone ke (Name), "Apa anda ingin mengucapkan beberapa kata tambahan? Saya pikir 'anak' yang anda maksud akan mengenali ucapan anda."

"Ya, ekhem.." (Name) memposisikan microphone agar menangkap suaranya dengan jelas sebelum berucap, "Yoosung-ah! Kalau kau kesulitan mencari tempat ini, bertanyalah kepada pengunjung lain yang sekiranya orang baik atau para pekerja Notte World! Noona akan menunggu disini!!"

Setelah mengatakan itu (Name) tersenyum lega, ia berterima kasih kepada pegawai itu dan menghampiri Eunji yang masih bengong di ujung ruangan.

"Eunji, woy!" (Name) mengibaskan tangannya didepan wajah Eunji.

"Ha?! Gimana-gimana? Udah?" Eunji tersadar dari lamunannya.

"Iya, kau mau pergi atau ikut nunggu?"

Eunji mengusap tengkuk lehernya, jujur dia ingin cepat-cepat kabur daripada menunggu kakak kembar bos nya datang. Karena mereka kembar, itu sama saja bertemu dengan duplikat bos nya kan? Mungkin dia akan bermimpi buruk tujuh hari tujuh malam karena merinding.

"Em.. (Name), aku ke kamar mandi dulu ya? Nanti aku balik lagi kok." Eunji mencari alasan untuk kabur.

"Oke, nanti aku traktir makan deh. Kau kan udah bantu cari Yoosung."

"Oh.. Haha.. Ya.." ia buru-buru pergi.

▼⁠・⁠ᴥ⁠・⁠▼

Di tempat Yoosung.

Sekarang Yoosung sedang membantu Jay mencari barangnya yang jatuh saat main wahana tadi.

Mereka sampai dikira gelandangan karena tak menggunakan alas kaki dan belepotan tanah.

Bahkan ada anak sekolah lain yang memandang kasihan kearah keduanya, ada juga yang malah ikut membantu mencari. Yoosung menganggap ini cukup menyenangkan karena dirinya jarang berinteraksi dengan orang lain selain saudaranya.

"😥.." Jay panik, takut barangnya benar-benar hilang.

Yoosung yang tidak peka saja bisa tau kalau dia sangat khawatir, ia menepuk punggung Jay menenangkan, "Pasti ketemu kok.."

Jay menoleh dan tersenyum, ia mengangguk senang.

"Hei!! Hei!! Ini, kan?!"

Jay dan Yoosung menoleh mendengar itu, orang yang ikut membantu mereka mencari barang-barang Jay menemukan apa yang selama ini dicari-cari.

"Betul ini? Tapi sudah hancur.."

Jay memeluk dompet dan handphone nya erat-erat, ia bahkan sampai menangis.

"Dilihat dari ekspresinya sepertinya benar! Hahaha!"

"Syukurlah, hehe."

"Apa?! Tidak usah kasih imbalan, hahaha!"

"Kita memang harus menolong orang yang kesusahan!"

Disaat momen mengharukan itu, sebuah suara dari speaker mengalihkan atensi mereka.

"Dimohon ananda dengan nama Yoosung sedang dicari kakaknya, ciri-ciri memakai topi kelinci, berbaju abu, dan tinggi sekitar 170 cm. Untuk Yoosung tolong segera datang ke Information center."

Mendengarnya, pandangan mereka serempak menuju Yoosung.

"Eh? Itu kau bukan?"

"Ciri-ciri nya sangat mirip.."

"😱😱.."

Belum sempat Yoosung menjawab, suara (Name) terdengar dari speaker.

"Ekhem--Yoosung-ah! Kalau kau kesulitan mencari tempat ini, bertanyalah kepada pengunjung lain yang sekiranya orang baik atau para pekerja Notte World! Noona akan menunggu disini!!"

"Noona.." gumam Yoosung.

Sedangkan disisi lain, '(Name)..?' batin entah siapa.

.
.
.
.
.
TBC

Makasih sudah baca dan vote!!

Maaf ngaret bangettt

book sebelah juga belum up wkwk ಥ⁠‿⁠ಥ

Btw tinggi Yoosung ternyata sama kek Yoojin ಠ⁠ ∆ ⁠ಠ

𝐁𝐢𝐠 𝐒𝐢𝐬 [ᴋᴇᴍʙᴀʀ ʟᴏᴏᴋɪꜱᴍ]Where stories live. Discover now