Masalah hari ini dan kemarin membuat mereka berdua lelah.

Hampir saja...

Hampir saja, hubungan mereka berdua kandas...

Hampir saja, Noval Aditya akan kehilangan cinta...

Hampir saja, Aji Mahendra akan kehilangan kasih sayang...

Semua hal yang terjadi, semua masalah yang terjadi... Akan menjadi pelajaran berharga bagi mereka berdua..

Pelajaran tentang pentingnya kepercayaan dan pentingnya, rasa kecewa. Karena, jika seseorang sudah merasa kecewa, maka, untuk membuat orang itu kembali percaya sangatlah sulit.

***

Lintang dan Devan kini mencoba menghubungi Nisfya. Setelah mereka tenang karena masalah Noval sudah selesai, kini mereka kembali merasa gelisah karena Nisfya tidak kunjung bisa dihubungi.

"Duhh, Kak Ninis kemana sih..." Mereka berdua kini berada di sebuah Kafe. Melepas penat karena perjalanan dan juga untuk menghilangkan rasa lapar yang mendera.

Berkali-kali Lintang maupun Devan mencoba untuk menelfon Nisfya namun tidak bisa. Akhirnya, Lintang memutuskan untuk menghubungi lagi nanti dan mengisi perut mereka terlebih dahulu.

Saat sedang makan dengan damai, walaupun sesekali diselingi candaan dari Devan, ada seorang wanita yang duduk di sebelah meja mereka. Wanita itu tampak tidak asing bagi Lintang. Gadis manis itu pun membuka ponselnya dan mencoba mencocokkan apakah wanita tadi, sama seperti apa yang di pikirannya atau bukan.

Setelah memastikan, ternyata benar. Wanita itu adalah Zita. Dengan emosi yang memuncak, Nisfya berdiri dan langsung menampar Zita dan di susul siraman jus jeruk miliknya tepat di wajah Zita.

"ANJ-!! APA-APAAN LU?!" Teriak Zita sembari membersihkan wajahnya dari jus jeruk dengan menggunakan sapu tangan nya sendiri. Devan yang melihat hal itu hanya diam. Ia paham kenapa kekasihnya melakukan hal buruk itu.

"LU YANG APA-APAAN! LU SENGAJA KAN BIKIN NOVAL SAMA AJI BERANTEM?! SIALAN BANGET YA LU!" Baru saja Zita akan membalas, seorang pelayan dari Kafe mengusir mereka berdua.

"tolong Mbak! Jangan berkelahi di sini!! Kalian mengganggu pelanggan yang lain!! Silahkan keluar dari sini!!" Zita lebih dulu pergi. Sedangkan Lintang meminum es teh milik Devan untuk mendinginkan kepalanya.

"Anjing banget tuh Lonte. Bisa-bisanya mukanya tenang begitu.. kalo ketemu lagi, awas aja uh!" Devan hanya tertawa mendengar ocehan gadisnya.

"Marah boleh, tapi jangan ngomong kasar ih, jelek!" Lintang hanya mencebikkan bibirnya dan duduk. Ia memesan minuman lain dan kembali menikmati makanannya. Sedangkan para pelayan kafe kini sibuk membersihkan tumpahan jus jeruk milik Lintang tadi.

***

Zita, wanita itu pergi dengan perasaan kesal. Dengan perasaan marah yang meluap-luap, ia menghubungi Ayahnya untuk meminta agar perjodohannya harus di laksanakan secepatnya.

"Persetan sama apapun, pokoknya Aji harus sama gue! Titik!!" Melajukan mobilnya menuju villa Aji dan Noval. Ia ingin merusak hubungan kedua orang itu dan merebut Aji agar menjadi miliknya.

Di sisi lain, Aji dan Noval sedang memasak bersama. Di penuhi canda tawa karena kejahilan Aji yang selalu berhasil membuat Noval kesal dan juga tertawa.

"Ajii!!! Wortel nya jangan di mainin atuh!!" Noval berusaha meraih wortel dari tangan Aji yang sengaja di angkat tinggi.

Sedangkan si tersangka kejahilan hanya tersenyum hingga matanya menyipit sedikit sembari menatap Noval yang terlihat lucu di depannya.

cinta tidak berbentuk, namun cinta dapat dirasakan oleh hati. cinta tidak butuh alasan karena pada kenyataannya cinta hadir tanpa logika.

Bahkan, jika ada pria Bestari yang datang menghampiri keduanya dan menasehati mereka, maka Aji akan menjawab dengan tegas kalau mereka hanya jatuh cinta.

"Bahkan, jika dirimu adalah orang paling Bestari sekalipun, aku tidak peduli! Kami hanya jatuh cinta, bukan meminta uangmu seperti apa yang para petinggi lakukan."

"Aji! Kamu jangan karna tinggi ngejailin nya gitu ya!! Aku ga nyampe!! Aji! Ih itu airnya dah mendidih!" Aji tertawa lepas sambil menyerahkan wortel tadi. Noval kembali fokus memotong-motong sayuran dan mengecilkan api yang di gunakan untuk memasak sup. Aji memeluk Noval dari belakang dan menciumi telinga serta tengkuk Noval yang membuat pria manisnya itu merasa geli.

"Val, aku tuh cintaaaaaa banget sama kamu!!"

"Iyaaa, aku juga cintaaaaa banget sama kamu Aji."






Untuk Noval Aditya, Semestaku.

Sudah banyak kali engkau membuat diriku jatuh cinta padamu.

Entah itu caramu berbicara, caramu memandang, dan caramu kesal.

Mungkin kau bosan mendengar kata-kata cinta dariku yang pasti terdengar basi, namun percayalah,

Rasa cinta, suka dan sayang ini tidak pernah sedikitpun pudar untukmu.

Terima kasih sudah hadir dan memberiku banyak cinta yang selama ini tidak pernah aku dapatkan.

Terima kasih, Semesta ku....





***


TO BE CONTINUE!!!!

GIMANA CHAPTER KALI INI????

OH YA, ABIS INI KONFLIKNYA MEMANAS LOHHHH🔥🔥🔥🔥🔥

Yuk simak terus kisah Aji dan Noval!!!

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER!!!!







Aji dan Semestanya Where stories live. Discover now