20.00 KST

Yeon soo duduk berhadapan dengan Yeon jung di atas sofa ruang keluarga. Kedua kakak beradik itu memandang satu sama lain, khususnya Yeon jung yang penasaran dengan perkataan Yeon soo tadi siang.

"Jadi, apa yang ingin kau tanyakan?"

Sang adik berdesis lalu membalas, "Tentang seseorang yang bekerja di perusahaan yang sama denganmu."

Alis Yeon jung mengeryit dengan wajah yang serius.

"Di kantormu, siapa orang yang memakai jas?"

Pertanyaan tersebut sontak membuat sang kakak memukul lengan Yeon soo kesal

"Astaga, kenapa kau memukulku!?" pekik sang adik terkejut

"Karena pertanyaanmu sangat tidak berguna. Untuk apa kau menanyakan sesuatu yang tidak harus dijawab, huh!"

"Memangnya kenapa? Aku 'kan hanya bertanya saja"

Yeon jung menghela napasnya. "Semua orang di kantorku memakai jas, jadi aku tidak tahu orang mana yang kau maksud"

"Ah, begitukah? Lalu, siapa orang yang memiliki anak buah di belakangnya?"

"Anak buah?" Gadis Park itu nampak berpikir. "Beberapa manager dan direktur bahkan Presdir memiliki anak buah di belakang, lebih tepatnya asisten atau sekretaris mereka."

"Apakah dia salah satu manager di sana?" gumam Yeon soo pelan sembari bersandar di punggung sofa

"Kenapa kau bertanya?"

Yeon soo menoleh. "Tadi siang, aku tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria yang memakai jas dan ada anak buahnya di loby kantor. Pria itu sedikit familiar di kepalaku, dan seakan-akan aku pernah bertemu dengannya hingga jantungku berdetak sangat kencang"

"Benarkah?"

"Hmm, bahkan suara pria itu masih terdengar jelas di telingaku" jawab gadis itu seraya menyentuh telinga kanannya

Yeon jung ikut berpikir lalu kembali bertanya, "Kau ingat wajah pria itu?"

Yeon soo menggeleng ragu. "Mungkin akan ingat jika bertemu lagi,"

"Mungkin saja dia temanmu, atau teman Dejun"

"Tidak mungkin, aku rasa Xiaojun pun tak mengenalnya"

Sang kakak mendengus. "Kalau begitu biarkan saja, jika memang ditakdirkan maka kalian pasti akan bertemu lagi" ujar Yeon jung santai

Yeon soo tak menyahut. Ia malah berdiri dan berjalan menaiki tangga menuju kamar. Masih dengan wajah yang bertanya-tanya sembari mengingat.

•••

"Boleh aku minta minumanmu, Tuan?"

"Ahhh, enak sekali!" seru gadis itu sembari menyeka mulutnya.

"Kau tampan" ucapnya lalu membelai lembut wajah pria itu.

"Mau tidur bersamaku, Tuan?"

Gadis itu menarik tengkuk si pria dan berjinjit untuk mencium bibirnya. Manik gadis itu juga dapat melihat sang pria membelalakan matanya. Tak berlangsung lama dikarenakan sang gadis langsung melepaskan pagutan sepihaknya.

Kun Little Wife (HIATUS)Where stories live. Discover now