-Part 6-

832 162 27
                                    

Pagi harinya, keluarga Shin berkumpul dimeja makan seperti biasa untuk menikmati sarapan mereka. Namun kali ini salah satu anggota keluarga mereka masih belum cukup. Chaeyoung, sosok itu masih saja belum ikut bergabung.

"Aku khawatir sama Chaeyoung" ujar Lisa.

"Kenapa Li?" Tanya Jisoo.

Lisa menggeleng "Aku juga tidak tahu Eon. Firasat aku buruk. Aku akan ke kamar Chaeyoung"

Baru saja Lisa ingin bangkit, Dowon malah menghalangnya "Jangan kesana Lisa!" Tegasnya.

"Waeyo Appa?!" Sahut Lisa menahan emosi.

"Akhir akhir ini kamu sering bersama Chaeyoung huh? Apa kamu fikir Appa tidak tahu!? Jangan gara gara Chaeyoung, nilai kamu turun ya!" Marah Dowon.

Lisa mengusap wajahnya dengan kasar. Ingin sekali dia berteriak mengeluarkan isi hatinya itu namun dia masih menghormati sang Appa.

"Dimana anak bodoh itu? Pasti lagi tidur. Ck, memalukan!" Ujar Dowon sinis.

"Biar aku bangunkan" Jennie bangkit dan berjalan menuju kekamar Chaeyoung.

Tok tok tok

Diketuknya pintu kamar itu namun tidak ada sahutan membuatkan Jennie langsung membukanya "Chae" panggilnya.

Ceklek

Badan Jennie seakan kaku. Nafasnya memburu ketika melihat sang adek terkulai lemes dengan darah yang sudah menggenang dilantai.

"C-Chaeyoung" suara Jennie seakan berbisik. Dia bersimpuh disamping sang adek. Tangannya tidak berani untuk menyentuh adeknya itu "Chae, bangun. Ini tidak lucu"

Setelah mengumpulkan sepenuh tenaganya, Jennie akhirnya berteriak "EOMMA!!"

Tidak butuh waktu yang lama, Hwayeon bersama suami dan kedua anaknya menghampiri mereka.

"Ada apa Jennie-ah!?" Panik Hwayeon.

"Hiks Eomma" isak Jennie menatap Chaeyoung.

Mereka ikut menatap kearah Chaeyoung. Terbeku, hanya itu yang mampu mereka lakukan.

"Chaeng!" Lisa yang tersadar akhirnya berteriak dan berlutut disamping kembarannya "Chaeng-ah! Bangun Chaeng!" Teriaknya berusaha membangunkan Chaeyoung.

"Apa yang kamu lihat lagi! Cepat bawa Chaeyoung kerumah sakit!" Sentak Hwayeon kepada sang suami.

Dowon yang tadinya juga terbeku itu langsung beralih menghampiri Chaeyoung dan menggendong anaknya itu.

Mereka dengan segera membawa Chaeyoung menuju kerumah sakit. Berdoa saja semoga mereka tidak terlambat.

*

Hanya isak tangis yang kedengaran didepan ruangan IGD. Sudah pasti isak tangis itu berasal dari Hwayeon, Lisa dan juga Jennie.

Jisoo? Sosok Kakak tertua ini hanya terdiam dengan tatapan kosongnya. Sebagai seorang Kakak, hatinya hancur ketika melihat kondisi adeknya itu. Sekarang Jisoo benar benar merasa gagal sebagai seorang Kakak. Dia tidak bisa memahami adeknya sendiri. Jika sang adek pergi meninggalkannya, Jisoo tidak akan memaafkan dirinya sendiri.

Dowon? Pria ini juga hanya terdiam dengan tatapan yang sulit diartikan. Sejujurnya, dia merasa takut ketika melihat apa yang sudah terjadi namun ego terus menahan dirinya.

"Lihat apa yang kamu sudah lakukan! Gara gara kamu, Chaeyoung seperti ini!" Hwayeon memarahi sang suami.

Tidak terima disalahkan, Dowon menatap sang istri dengan tajam "Kenapa kamu menyalahkan aku!? Salahkan saja anak bodoh kamu itu! Dia memang bodoh! Apa dia fikir dengan apa yang dia lakukan itu bisa bikin dia pintar? Ck, dasar anak yang memalukan!"

Senja ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang