Chapter 28 - Dia siapa?

Start from the beginning
                                    

Namun semua orang lupa jika sebelum adanya kemakmuran abadi, akan ada badai yang menyerang dan munculnya sang dewi kemakmuran adalah penolong utama bagi seluruh rakyat Alstroemeria.

Seorang anak laki-laki berlari tergesa-gesa menghampiri ayunan bayi yang berisikan sosok pangeran, anak itu tersenyum mengelus pipi gembil sang bayi yang tampak diam memandangnya.

"Kakak akan menjadi penjagamu, sampai kamu jadi tua sekalipun."

Ucapan sang anak mengundang tawa si bayi dan beberapa orang termasuk orang tuanya yang mendengar sumpah setianya.

"Arkan janji Ayah, akan jadi perisai untuk pangeran."

Semua orang tertawa bahagia, tidak terkecuali para orang tua yang menyaksikan kejadian tersebut. Semua berharap kelak anak-anak mereka mampu dan sanggup melalui semua ujian yang akan datang. Entah apa itu, namun ramalan pohon suci tidak pernah meleset, termasuk kelahiran Amethyst yang sekarang telah berusia satu tahun.

Disisi lain, di rumah sederhana seorang balita sedang belajar melangkahkan kakinya, setapak demi setapak. Sang ibu dan kakaknya tampak antusias melihat balita mungil itu berjalan sempoyongan.

"Adek~ ayo sini Ibu tunggu, Kakak juga di sini," ujar sang Ibu memberikan semangat pada putra keduanya. Gelak tawa mengisi rumah sederhana itu, kala sang balita sampai pada pelukan sang ibu.

"Udah bisa jalan si Runa?"

"Eh Ibuk, iya ini lagi belajar. Ibuk kesini sendiri?"

"Gak, sama sepupu suamimu. Kebetulan beberapa hari ini Ibu mau nginep, besok di tempat pamanmu ada hajatan."

"Oh, Adeknya si Nilam yang nikah?"

"Iya, repot juga kalo anak gadis yang nikah, acaranya lama," gerutu sang nenek sambil memangku cucunya yang tiba-tiba datang merengek padanya.

Sedangkan yang diajak bicara hanya tersenyum sambil membereskan beberapa barang bawaan sang mertua. Sudah menjadi tradisi jika keluarga perempuan harus melepaskan anak gadis mereka untuk tinggal dengan keluarga suaminya. Seperti keluarga Aruna saat ini.

Avunkulokal dulu maupun sekarang masih menjadi tradisi, tapi tak sedikit orang jaman sekarang yang menghilangkan tradisi itu, dengan cara merantau dan membeli rumah sendiri. Avunkulokal juga dipercaya beberapa orang, merupakan tradisi yang membuat sebuah keluarga dijauhkan dari masalah yang disebabkan adanya orang ketiga.

Perbincangan mengenai pernikahan telah usai dan kini sang nenek terlihat sedang tersenyum sambil terus mengusap punggung balita di pangkuannya, mulutnya merapalkan sesuatu entah apa itu, tapi karena hal itu si kecil jadi terlelap tanpa harus merengek meminta susu.

"Jadilah kuat untuk dirimu sendiri, juga orang lain, meskipun akan ada banyak pisau yang mengarah padamu."

o0o

Diwaktu yang berbeda pada sebuah kafe yang berada di ujung jalan atau biasa disebut kafe perempatan, tampak tidak terlalu ramai hanya beberapa meja yang terisi dan pelanggan yang membeli kopi secara take away. Arkan salah satunya, dia suka menikmati sorenya di sekitar kota dengan secangkir kopi dalam gelas kertas. Tapi sepertinya sore ini dia mendadak menjadi seorang stalker.

Postur tubuh yang sama, rambut yang sama dan tentu senyum gusi yang sama. Arkan benar-benar tidak salah mengenali seseorang yang berdiri dengan pria yang lebih tinggi dengan style yang mirip seperti seorang guru?

Dalam rasa penasarannya yang menggebu, Arkan terus mengikuti keduanya yang entah sedang membicarakan apa. Dan yang cukup mengejutkan, pria yang lebih pendek membiarkan tangannya digenggam oleh si jangkung.

"Hei~ gue aja kalo pegang-pegang kena pukul, enak banget dia," gumam Arkan masih melanjutkan jalannya, dan tentu dengan kopi yang sudah tak lagi panas. Berbanding terbalik dengan hatinya saat ini.

Percikan api sepertinya mulai menyala tanpa Arkan sadari. Bahkan dia bergegas keluar dari kafe juga saat si objek yang dia ikuti terlihat pergi. Usapan di kepala Darrel dari sosok pria itu membuat Darrel tersipu membuat Arkan makin kesal.

"Apaan sih pake malu-malu gitu, seneng bener kayaknya di gituin, coba kalo gue, pasti di geplak," misuh Arkan makin geram.

Darrel terlihat memasuki sebuah mobil putih dengan plat mobil luar kota, hal itu membuat Arkan makin penasaran. Tampak familiar tapi juga asing, mengira-ngira kemungkinan siapa pria dewasa itu hingga terlihat begitu dekat dengan Darrel.

"Mau ke mana mereka?"

Arkan menaiki motornya dan mengikuti mobil di depannya dengan jarak tertentu, namun setelah beberapa waktu berlalu ia sadar bahwa ini adalah jalan menuju rumah Darrel dan ternyata benar adanya. Darrel tampak turun dari mobil itu dan melambai dengan senyum saat si pengantar itu pergi. Darrel memutuskan memasuki rumah setelah tak melihat pria itu hilang di ujung jalan.

"Wah kayaknya ada yang abis kencan nih," sapa Arkan tiba-tiba hingga membuat Darrel terkejut.

"Ya ampun Arkan! Ngagetin aja. Kok di sini?" tanya Darrel yang baru setengah membuka pintu dan berbalik.

"Kenapa emang, gak seneng gue di sini?" kesal Arkan yang langsung memasuki rumah sementara si tuan rumah justru terkejut dengan intonasi Arkan dan masih mematung di depan pintu.

"Lu kenapa? Kayaknya lagi kesel gitu."

"Menurut lu?" tanya balik Arkan yang langsung duduk di sofa ruang tamu.

"Ya mana gue tau, makanya nanya. Aneh banget sih.""

"Siapa tadi?"

"Siapa maksudnya?"

"Ck, itu yang tadi yang naek mobil, pacar?"

Darrel terdiam lalu ber oh ria. Tapi tak ada niat menjelaskan.

"Kenapa emang? Cemburu sama gue?" seloroh Darrel bermaksud hanya iseng menggoda Arkan lalu menyusul duduk di sampingnya. Tapi jawaban Arkan sontak mengejutkan indera pendengarannya yang langsung membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

"Iya, gue cemburu."

Tbc

Nah lho ada yang cemburu, uhuy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nah lho ada yang cemburu, uhuy. Cie cieee.. uhukk.
Dah lah emak nungguin aja mau kalian gimana, orang tua hanya bisa menjodohkan tapi kalian yang menjalani jadi terserah kalian ya. 😅😅

Oia buat kalian yang suka sama cerita kpop khususnya yoonmin bisa mampir ke akun IfaDita yah. Jangan lupa tinggalkan jejak jika kalian mampir.

Btw dukung terus cerita ini, share dan vote bisr bisa nambahin semangat kami buat lanjutin cerita ini. Tq guys.

I Did [VMin]Where stories live. Discover now