"Tadi, Mama nge chat dan bilang kalo aku harus dateng ke acara tunangan ku. Dia ulang tahun hari ini." Aji mencebikkan bibirnya. Ia malas, sungguh malas saat Mama nya menyuruh nya datang ke acara tidak penting seperti itu.

"Hm, met ultah deh, btw, tunangan kamu yang mana? Perasaan banyak banget cewe yang dijodohin sama kamu." Noval kembali melanjutkan kegiatannya melipat baju dan memasukkan nya ke dalam koper.

"Ituu, yang terakhir loh, di Zita. Aku aja ga kenal bener sama tu cewe..." Jawab Aji.

Melihat Noval yang kesakitan, Aji berinisiatif membantu Noval untuk membereskan pakaian mereka berdua.

"Kamu kalo tangannya sakit jangan dipaksa sayang... Nanti ga sembuh-sembuh, gimana? Udah ya, di lanjut nanti, toh kita terbang ke Italia masih lama, aku juga mau ambil uang di rumah, tadi mama bilang lagi ada acara di luar, jadi aku berencana mau pulang terus ambil duit sama tabunganku." Noval mengangguk. Ia menyudahi kegiatan beberesnya lalu berbaring di ranjang. Aji menyusul lalu ikut berbaring di sebelah Noval.

"Kamu mau tidur?" Tanya Aji saat melihat mata sayu Noval.

Noval menggeleng lalu bangun dan duduk dengan bersandar di kepala ranjang.

"Ndak, mau ketemu sama kak Ninis, Lintang sama Devan."

"Mau di anter?"

"Boleh."

Sebelum pergi, mereka menyempatkan untuk memberikan kasih sayang lain kali.

"Hahhh, udahhh." Noval menepuk pundak Aji. Tautan bibir mereka terlepas, meninggalkan rona merah di wajah Noval.

"Ngomong-ngomong, aku berasa kaya cewe yang ngikut suami... Apatuh sebutannya ya," ucap Noval. Ia sadar, walaupun ini hanya acara kabur nya dari lingkungan keluarga, tapi ia merasa dirinya adalah seorang istri yang mengikuti, dan menetap dengan suaminya.

"Avunkulokal?"

"Nah iya itu... Avun.. avun... Ah apasih, susah amat namanya..."

"Avunkulokal sayang... Tapi bukan juga, soalnya kita tuh kabur, tinggal sendiri, Ndak tinggal sama Pamanku."

"Loh? Harus tinggal sama pamanmu toh artinya? Aku Ndak tau, taunya cuma sekedar, pengantin wanita yang tinggal dan menetap sama suami. Gitu." Mereka mengobrol dengan nyaman tanpa merasa kalah Noval, duduk di pangkuan Aji.

"Eh iya, aku mo ketemu sama kak Ninis!! Pasti dia dah nunggu... Ga usah mandi lah ya, males juga, Ji, anterin yaaaaa."

***

"SUDAH JELAS-JELAS KALAU NOVAL YANG MENYEBABKAN AJI MENJADI GAY! KALIAN SEBAGAI ORANG TUA HARUSNYA BISA MENDIDIK DAN MENGAJARKAN ANAK KALIAN LEBIH BAIK LAGI!" Bentak Papa Aji. Setelah perdebatan panjang mereka, semuanya masih belum berakhir.

"Hahh, aku tidak peduli lagi dengan tuduhan dari anda! Sekarang, kita harus memisahkan mereka berdua." Bunda Noval menengahi. Ia ingin segera menemukan putra kesayangannya dan mengembalikan nya ke jalan yang benar.

Setelahnya, mereka baru memesan makanan. Sudah hampir satu jam berada di sana dan hanya meminum kopi atau teh serta beberapa makanan ringan.

Tak lama, seorang gadis muda masuk ke dalam ruangan itu. Pria paruh baya asing yang bukan keluarga dari Aji dan Noval menyambut gadis muda itu.

"Daddy!!!"

"Hai sayang.... Gimana persiapan Birthday Party kamu? Everything's alright?"

"Yes!! Semuanya bagus!!"

"Perkenalkan, ini putri saya, Zita. Tunangan dari Aji." Ujar Pria paruh baya itu sembari memperkenalkan putrinya.

"Halo Om, Tante...."

Tersenyum manis seolah gadis baik-baik. Bersikap polos layaknya gadis polos biasa. Namun, di balik itu semua, senyuman miring tanda mengejek terpampang jelas.

Apa yang sudah dimiliki jangan lupa dijaga, apa yang sudah dirasa cukup jangan lagi mencari, apa yang sudah disepakati jangan coba coba untuk diingkari.



***

Noval hampir menangis saat mendapatkan pesan berupa foto kedua orangtuanya yang bertemu dengan orang tua Aji. Bahkan, pesan suara tentang percakapan mereka semua.

manusia tetaplah manusia, sebaiknya apapun dia ada kalanya menyakiti, sesempurna apapun dia ada kalanya mengecewakan. berinteraksi dengan manusia adalah bab panjang yang tidak ada habisnya, tidak ada hubungan manusia yang selalu baik baik saja , jangan berharap terlalu banyak, jangan salahkan siapapun atas harapanmu, sebagaimana kita tidak sempurna, orang lainpun sama.


***



TO BE CONTINUE!!!!

GIMANA CHAPTER KALI INI????

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER!!!!










Aji dan Semestanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang