Tak lama, Aji pun datang kembali ke UGD. Ia tidak jadi makan karena tidak terasa lapar. Setelah sampai di ruang UGD, Aji ditampar oleh Bunda Noval lagi.

"KAMU PASTI YANG DAH BIKIN ANAK SAYA KECELAKAAN, KAN?!! TANGGUNG JAWAB!!" Noval menunduk dan berlutut di kaki Bunda Noval.

"Maafkan saya... Saya memang pantas dihukum... Saya janji, setelah ini, saya akan pergi jauh dari kehidupan anak anda. Namun, izinkan saya untuk merawatnya untuk yang terakhir kalinya." Aji bahkan sampai bermainnya dikakinya.

"Kamu pinter menjilat ya, keknya saya kenal orang tua kamu... Ahahahahaha.... Rebung tidak jauh dari rumpun, huh?"

"Sifat kamu sama orang tuamu tuh sama... Kalian ga beda sama sekali. Sama-sama penjilat dan pembohong yang selalu berbicara omong kosong." Aji semakin menunduk saat orang lain tahu sifat asli dan kelakuan buruk kedua orang tuanya.
Setelah itu, Bunda Noval pergi setelah puas memaki-maki Aji.

Kini Noval sudah dipindahkan ke ruang rawat. Untungnya tidak separah itu hingga dapat membuatnya lomba atau gegar otak. Hanya patah tulang biasa di lengan atas bagian kirinya. Kini hanya tinggal menunggu Noval terbangun dari reaksi obat bius yang disuntikkan para dokter pasca-kecelakaan.

layaknya pelangi, kamu indah tapi jauh untuk direngkuh.

kamu adalah rumah tanpa atap untuk aku bisa menetap. Namun sekarang, sepertinya rumahku akan kembali diambil oleh pemilik rumah yang lama.

Aji yang tengah membaca buku di sofa ruangan langsung terdiam saat mendengar Noval yang bersuara yang berarti, kekasihnya itu sudah bangun dari pengaruh obat bius.

"D-Dimana..." Aji pun mengelus pipi Noval dan menyerahkan air putih agar Noval bisa meminumnya.

"Kita di rumah sakit... Kamu tadi lari-larian ke tengah jalan terus ketabrak." Noval terdiam mendengar perkataan Aji. Ia menatap langit-langit rumah sakit dan mencubit pipinya. Tapi, baru saja akan menggerakkan kedua tangannya, yang sebelah terasa sakit, sangat sakit.

"E-Eh, jangan digerakkin... Kamu jangan banyak gerak... Ini patah tulang soalnya nih." Noval melirik lengan kirinya yang terdapat gift yang keras, kokoh dan tebal.

"Val.."/"Ji.." panggil mereka berdua berbarengan.

"Kamu aja..."

"Kamu..."

"Kamu.."

"Ah iya oke! Aku cuma mau bilang, jangan putus plis ya... Gapapa pisah aja dulu tapi jangan putus... Kita bakal tetep berhubungan tapi dibelakang Bundamu dan Mamahku." Noval terdiam. Jujur, sebenarnya dirinya juga tidak ingin mengakhiri hubungan ini. Dirinya, jiwanya, tubuhnya sudah nyaman bersandar pada Aji Mahendra.


"kita memang saling cinta, tapi takdir tak mengizinkan bersama. kenapa begitu? sedangkan di luar sana ada yang tak saling cinta, tapi takdir memaksa mereka untuk hidup bersama. bisa apa kita, selain menerima?" Ntahlah, walaupun jawaban pertanyaan ini sudah sangat jelas, tapi ntah kenapa, hal itu begitu sulit untuk Keduanya jawab.

Hal paling umum yang harusnya mereka tahu. Pria, dan Wanita akan bersama. Sesuai dengan kodrat. Sedangkan, Pria dan Pria bersama, adalah salah. Tidak ada yang membenarkan hal tersebut hingga membuat keduanya menjadi bimbang.

Diteruskan?

Atau,

Diputuskan?

dipertemukan dengan tidak sengaja tanpa menaruh rasa, seiring berjalannya waktu jadikan kita sahabat, namun payah salah satu dari kita ada yang kalah, lucu sekali datangnya cinta.

***

"Pengen masakan Rebung deh..." Celetuk Nisfya saat tadi tidak sengaja melihat video olahan Rebung di Instagram. Pasha yang berada di sebelah Nisfya pun mengaduh. Jika Nisfya memiliki sebuah keinginan, maka harus dipenuhi layaknya seorang ibu hamil yang sedang mengidam.

"Eh jangan deh, mau makan ayam aja!!" Mendengar kalimat Nisfya selanjutnya membuat Pasha pun menghela napas lega. Setidaknya, olahan ayam lebih mudah di cari daripada anakan bambu tadi.

"Sayang~~ hari ini mau kencan ga?" Tanya Pasha dengan nada manja. Ia ingin menghabiskan waktu bersama Nisfya setelah tadi, acara kencan mereka terpotong oleh kejadian kecelakaan Noval. Nisfya dan Pasha menyerahkan Noval pada Aji.

"Kan udah tadi pagi... Tadi malem juga, pinggangku masih sakit ya."

"Hehe, ayoo lagi!!!"




***

TO BE CONTINUE!!!

MAKASIH BUAT YANG UDAH BACA, VOTE SAMA KOMEN!!!

MAKASIH BUAT YANG MASIH BACA AMPE SEKARANG

JANGAN BOSEN² YA!!!

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER!!!






Aji dan Semestanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang