12

44 4 0
                                    


“seberat apa yang kita lalui akan terasa ringan jika kita menjalankan nya dengan Bahagia dan menikmatinya bukan? Karena apapun yang kita lewati semuanya dengan Bahagia akan terasa ringan”- haikal anggara restu.

Sorry for typo;)

🐻🐻🐻


Yah karena kerusuhan yang terbuat dari narendra yang membuat mereka khawatir, bagaimana mereka tidak khawatir  saat sedang menonton Bersama di ruang utama rifky tidak sengaja melihat darah yang keluar dari hidung narendra.

“na lo kenapa, itu hidung lu berdarah na” ucap rifky, narendra yang mendengar langsung menutupi hidungnya menggunakan tangan nya dan dia pun berlari menuju kamar nya dan di ikuti oleh haikal di belakang nya.

“na, ke air dulu bersihin darahnya, buat ini gue aja yang siapin” ucap haikal, dan tak lupa ia mengunci pintu kamar narendra, saat haikal ingin menyiapkan obat yang sering di gunakan oleh narendra, ia malah merasakan pusing yang amat menyiksanya tapi ia harus menyiapkan obat nya untuk Narendra, karena ia takut narendra meminum obatnya tidak sesuai anjuran nya.

Sedang kan yang lain pun langsung menyusul narendra yang berlari ke kamar nya, biasa anak muda pikiran nya lemot jadi harus diem dulu untuk mencerna apa yang terjadi, di sisi lain ada haikal yang menahan rasa pusing nya.

“na lo ga papa kan, kalo lo pusing tidur aja biar gue kasih tau mereka kalo lo kecapean doang” ucap haikal yang hanya di angguki oleh narendra sembari menerima obat yang di berikan narendra.

“kal nana kenapa? Dia ga papa kan?” tanya rifky,

“nana cuma kecapean di tambah dia kemarin di aga tidur karena menjemput ortu nya di bandara” jawab haikal, “kalian udah makana kan? Kalo udah mending kita tidur, udah malem juga dia tambah pasti kalian cape karena beres-beres ini vila” titah haikal yang langsung di turuti oleh mereka.

“lo ga papa kan kal? Soalnya komuk lu kaya lagi nahan sesuatu” tanya dewa, “gue gapapa bang, gue Cuma ngantuk doang, mending lo tidur aja udah malem bang kan besok kita mau main” ucap haikal, yang meninggal kan dewa sendirian.

……

Sesampainya haikal di kamar ia langsung merebahkan dirinya, menetralkan rasa pusing nya, tapi karena rasa pusing nya tak kunjung hilang iya pun mencari obatnya di dalam tas kecil, tas yang iya pisah kan diluar tas nya, mengingat tadi saat haikal memberikan obat kepada narendra agar meminum nya sesuai aturan dokter, tapi sebalik nya apa yang di lakukan oleh haikal, ia sendiri melakukan apa yang seharusnya  tidak ia lakukan.

Ya benar, iya meminum obat yang harusnya dua biji, ia malah meminumnya lima biji, kalo saja johan melihat apa yang di lakukan haikal mungkin haikal sudah di marahi oleh semua abang nya.

kalo di pikir-pikir gue tolol banget, di mana gue ga mau nana kelebihan dosis karena meminum obat melebihi anjuran, tapi kenapa gue ngelakuin ini” batin haikal berbicara.

Persetan dengan overdosis yang penting pusing yang ia derita hilang, sungguh ia sangat tersiksa oleh pusing yang iya derita, karena rasa pusing itu hilang haikal pun tertidur. Sedangkan di sisi lain ada dewa yang merasa janggal dengan apa yang hari ini ia lalui.

Di sisi lain di kamar yang di tempati oleh dewa, ada dewa yang sedang berdebat dengan pikirannya sendiri, karena ia yakin bahwa ada yang di sembunyikan oleh narendra dan haikal, ia selama ini menyadari itu semua, karena di mana narendra dan haikal yang berubah saat lima bulan yang lalu.

“sebenarnya apa yang mereka berdua sembunyikan, apa gue harus selidiki ini?” batin dewa.

“emang ga ada yang beres nih gue harus cari tau apa yang mereka berdua sembunyikan dari gue, dari awal masuk kelas dua belas gue merasa kalo haikal dan narendra berubah drastis” ucap nya dengan diri sendiri.

“kita liat hari esok apakah ada yang mereka sembunyikan, kalo iya gue ga bakal tinggal diam” ucapnya sembari mengetuk pulpen yang ada di tangan nya kepada bukunya.

Di sisi lain ada haikal, terbangun dari tidur nya karena rasa pusingnya malah semakin menjadi-jadi, padahal ia sudah meminum obat nya, “ini kepala mau gue gimanain pusing banget anjir, masa iya gue harus pindah ke kamarnya nana” ucapnya dalam hatinya

tok tok tok

sedangkan narendra yang tadi belum sepenuhnya tidurpun langsung menghampiri pintu kamarnya. Ia terkejut karena melihat haikal yg ada di depan pintunya “kal, masuk cepat sebelum ada yang liat” ucap narenda, dan langsung di di turuti oleh haikal.

“kenapa kal?” tanya narendra

“ga kuat gue, pusing banget, padahal gue udah minum obatnya”

“ya udah lo tidur sama gue aja, biar kepala lo gue pijitin”

“lo juga lagi sakit kalo lo lupa na”

“ya udah langsung pijitin ajaa pa susah nya sih orang, kalo lo mau soalnya gue juga pusing banget” ucap narendra dan langsung di angguki oleh haikal.

Setelah mengatakan itu mereka pun melakukan nya walaupun harus gantian, karena kalo sekaligus barengan ga bakal bener.
Dan karena merasa lebih baik merekapun tertidur di bawah lantai yang hanya di alasi oleh karpet berbulu.






........

Segini dulu yah jangan lupa selalu dukung cerita ini yah mohon  bantuan nya.

See you, and goodbye:)

haikal dan kenangan Where stories live. Discover now