Last

1.2K 78 12
                                    

Mark menghela nafasnya panjang, menatap tumpukan undangan yang begitu banyak.

" Apa kita perlu mengundang sebanyak ini?" Tanya Mark sambil mengambil cetakan undangan pernikahan yang bertuliskan Mark Lee & Lee Hae Chan

Mark tersenyum tipis membaca kedua nama itu di kartu undangan, Mark tidak tau apa yang terjadi, tapi melihat semua kebetulan ini,Mark yakin dirinya memang ditakdirkan untuk bersama dengan gadis itu. Terlebih lagi nama mereka yang seolah tertukar dan keduanya sama sama wasiat dari kedua ayah mereka.

" Sayaang.. Aku tidak mungkin tidak mengundang mereka, mereka semua teman dan kenalan ku...." Ucap Haechan sambil merajuk pada calon suaminya itu.

" Yaah... aku bersyukur setidaknya, temanku tidak ada di Korea jadi aku mengundang mereka hanya formalitas...ah benar juga, apa paket ku sudah sampai?" Tanya Mark

" Eung.. itu di atas meja... dari Ibu mu ya?" Ucap Haechan berdiri dari duduknya yang sedari tadi memberikan stempel di undangan pernikahan mereka, mengikuti langkah kaki Mark menuju ruang tengah.

" Iya.. ini hanya barang barang masa kecil ku... dan beberapa peninggalan ayahku untuk ku..." Ucapnya sambil membuka satu box yang cukup besar.

" Hhhmmm..... " Ucap Haechan merebahkan kepalanya pada pundak Mark ikut menatap isi box itu yang penuh dengan buku dan benda benda kecil lainnya.

" Ah sudah jam makan malam, kamu mau aku masakin apa?" Tanyanya

" Apa aja, yang penting masakan kamu" Ucap Mark sambil mengecup pelan kening Haechan.

" Tck... gombal... Kimchi Jjigae aja mau ngga?" Tawar Haechan.

" Boleh.... " Mark mengangguk karena itu makanan favoritnya dan Haechan dan kebetulan juga Ayah mereka juga menyukai makanan itu.

Mark mulai menggeledah box itu, tidak ada hal yang spesial, selain buku catatan ayahnya saat berkuliah yang selalu Mark gunakan menjadi pedomaannya dalam belajar, kemudian, ia melihat sebuah figura foto yang tertelungkup, disana juga ada notes yang dituliskan oleh ibunya.

Ayahmu berpesan untuk menjaga foto ini...

Mark tersenyum tipis, membalik figura foto itu.

" Ah... ini foto kelulusan ayah di SMA...." Ucap Mark menatap Ayahnya yang tengah merangkul pemuda lainnya, mereka tampak bahagia sambil mengangkat ijazah sekolahnya

Mark masih ingat, saat ibunya bercerita bahwa Ayahnya itu hampir tidak memiliki teman dekat, tapi orang yang difoto itu, sangat berarti bagi ayahnya. Karena itu Ayahnya selalu menjaga foto itu dan setelah kematian Ayahnya, Ibunya memajang foto itu di ruang keluarga mereka.

Mark menatap cukup lama pria yang tengah dirangkul oleh ayahnya itu, dan baru sadar name tag yang ada di seragam sekolahnya.

" Sayaaang kesini bentar deh..." Teriak Mark.

" Yaa?" Teriak Haechan dari dapur dan berjalan menghampiri Mark.

" Nama ayahmu, Lee Minhyung kan?" Tanya Mark dan Haechan mengangguk pelan.

" Ini ayah mu?" Tanya Mark sambil menunjukkan foto itu pada Haechan.

Haechan menutup mulutnya, dan menganggukkan kepalanya.

" Waah... aku tidak menyangka mereka berteman, tapi kenapa Ibu kita tidak pernah membahasnya? Apa mereka tidak pernah bertemu lagi setelah SMA?" Tanya Haechan dan Mark mendelik bahunya pelan.

" Entah lah.. Tapi sepertinya dulu mereka dekat, karena ayahku selalu menjaga foto ini..." Ucap Mark dan mengelus pelan foto itu.

" Sayang kamu kenapa?!" Tanya Haechan panik pasalnya Mark tiba tiba memicingkan matanya dan terlihat menahan sakit.

[Complete] What If....|| MarkHyuckWo Geschichten leben. Entdecke jetzt