Aji berfoto sendirian.

Biasanya, anak akan berfoto dengan orang tuanya. Namun di foto itu, Aji sendirian.

Wajahnya tidak tampak senyum. Tangannya memegang buket bunga dan ijazah. Di foto itu terdapat tulisan "lulusan terbaik SMA BINA BANGSA"

"Ganteng juga."

"Siapa yang ganteng?" Noval terlonjak kaget saat Aji tiba-tiba berbicara tepat di telinganya.

"Anjir! Ngagetin aja lu ye,"

"Jadi, siapa yang ganteng nih???"

Noval mengalihkan pandanganya ke arah lain. Menghindari tatapan yang di tunjukkan Aji. Posisi mereka terlalu dekat saat ini. Jantung Noval berdebar kencang berada di dekat Aji seperti ini.

"Jawab Val, tatap gue."

Aji menarik dagu Noval agar wajah mereka berhadapan. Tatapan keduanya bertemu. Dersik terdengar dari arah jendela Aji. Suaranya cukup keras di keadaan hening seperti ini. Angin yang bergesekan dengan daun menghasilkan suara renyah diikuti jatuhnya daun.

"Dada Lu berisik juga." bisik Aji yang semakin membuat Noval memerah malu. Pria yang lebih kecil berusaha melepaskan diri dan pergi ke arah jendela. Mendengarkan Dersik yang kian terdengar karena hari semakin sore dan mungkin akan turun hujan. Cuaca sore ini cukup mendung dan udara terasa dingin.

"Ji, lu ada teleskop ga?"

"Ngga ada, kenapa?"

"Ga, cuma kangen aja mau liat bintang."

"Kayaknya ga bakal ada bintang deh, langitnya berawan... Pasti bintang ga keliatan."

"Iya juga sihh, ya udah deh, lu ada speaker ga? Musikkan sambil piknik di balkon? Gimana?"

"Boleh."

Noval dengan semangat memindahkan karpet bulu yang ada di sebelah ranjang Aji ke balkon. Menyiapkan musik yang akan ia putar di speaker kecil.

"Keknya ada yang kurang deh, apaan ya?"

"Cemilannya mana?" mereka berdua berujar bersamaan lalu tertawa hingga suara ketukan pintu menghentikan tawa mereka. Pintu terbuka dan terlihat Mama Aji membawa nampan penuh cemilan dan minuman.

"Ini cemilannya... Eh? Mau piknik di balkon nih?"

"Hehe, iya Tan."

"Aduhhh, panggil Mama aja... Kan kamu temen Aji, jadi kamu anak Mama juga, dah betah-betah dah disini ya, Ji, Mama mau pergi ke kantor Papa ya." Mama Aji mencium kening sang anak dan juga kening Noval.

"Mah, Noval nginep di sini dulu tiga hari, ga papa kan ya?"

"Ga papa dong, kebetulan Mama mau keluar kota seminggu, jadi kamu ga sendirian, Noval, temen anak Mama ya."

"Siap Ma!"

Setelahnya, Mama Aji pergi keluar dari kamar Aji. Mereka berdua kembali melanjutkan kegiatan berpiknik di balkon itu. Ingin menikmati cahaya Oren di sore hari. Tepatnya waktu di saat pergantian hari, siang ke malam. Memakan camilan dengan sesekali menyanyikan bagian lirik lagu One Direction yang berjudul What Makes you beautiful. Saat di bagian Reff lagu, tanpa Noval sadari, Aji menyanyikan nya sembari menatap dirinya yang fokus ke langit.

"Cantik." Aji berujar lirih. Sangat lirih hingga sepertinya hanya dirinya yang dapat mendengar.

Noval bertepuk tangan saat melihat langit yang kini berwarna ungu biru dan hitam yang bercampur.

"Kenapa tepuk tangan?"

"Ga papa sih, cuma kek lagi kasih apresiasi aja ke alam, yang udah ngasih pemandangan seindah dan secantik itu tanpa ada hambatan."

"Ouhhh.."

"Iya, gue sering kok kek, ngeliat pemandangan sawah yang hijau terus di kena hembusan angin, gue reflek tepuk tangan.. karna emang itu bentuk kagum gue ke alam."

Noval kini memandang bulan yang memang sudah muncul sejak sore tadi. Bulan yang berwarna putih mulai bercahaya di gelapnya langit malam itu. Dersik kembali terdengar sembari membawa harum rumput entah darimana.

"Kapan-kapan liat Pendar lagi yuk, tapi jangan terlalu malem juga."

"Boleh..."

"Gue pengen deh, ke negara Norwegia..." ujar Noval tiba-tiba. Pria penyuka langit malam itu memejamkan matanya namun kepalanya mendongak. Membayangkan secantik apa langit malam dari negara yang paling ia ingin kunjungi.

"Kenapa Norwegia? Orang-orang biasanya ke jepang, Korea, Amerika, itali.. lah lu ke Norwegia?"

"Karna katanya, pemandangan Aurora pas malem tuh bagus banget, jadi pengen ke sana deh.."

"Oh ya, gue mau nanya nih, kok lu tiba-tiba mau nginep?"

"Oh eum, lagi ada problem..." suasana di antara keduanya berubah sendu. Noval teringat pada perkataan Nisfya yang masih melukai hatinya.

Memang benar dirinya tidak normal.

Memang benar dirinya tidak sehat.

Memang benar dirinya melanggar norma.

Memang benar dirinya menyimpang.

Namun semua hal itu ada alasannya. Dirinya memiliki trauma masa remaja. Memikirkan trauma, membuat Noval kini menangis. Aji yang kaget saat Noval tiba-tiba menangis menjadi panik.

Ia memeluk Noval dan mengusap punggung pemuda itu. Memberikan kata-kata penenang walaupun dirinya tidak tahu apa yang menyebabkan Noval menangis dengan keras seperti ini. Suasana semakin menyedihkan ditambah lagu dari Katy Perry yang berjudul Unconditionally. Walaupun makna lagi yang terputar cukup romantis, namun nada dan vibe dari lagu itu cukup sendu.

"Hngh, Bundaaa, Ayahhh, Noval takut.. Noval sendirian... Tante jahat.. hngg.. Kak Ninis.. Noval takutt... Tolong!!!" Noval semakin histeris sehingga Aji sedikit kewalahan saat menahan tangan Noval yang hendak memukuli kepalanya sendiri.

"Husstt, Noval.... Aji disini... Noval ga sendirian, ok? Ga ada siapa-siapa selain Noval sama Aji di sini.. ga papa ya, aduh, jangan dipukul atuh, kepalanya ntar sakit... Udah yaaa, ga papa, ada Aji di sini.." Noval mulai tenang. Namun, pada akhirnya tertidur. Aji memindahkan Noval ke kasurnya. Ia membereskan bungkus camilan dan gelas kotor yang ada di balkon.

Aji membersihkan balkon dan kemudian duduk di meja belajar. Mengambil secarik kertas dan pulpen lalu menulis puisi lagi.

 Mengambil secarik kertas dan pulpen lalu menulis puisi lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


'cepet sembuh, semesta ku...'







***


TO BE CONTINUE!!!!

Eit eit eit... Dah jadi semesta aja nihhh
Yuk, terus kawal kapal ini biar berlayar kaya Titanic!!

Jaga kesehatan kalian yaa!!
Author tadi abis jadi panitia donor darah nihhh, tapi takut donorin darah sendiri...
Takut yang di kasih darahku bakal jadi fujo 😭😭

Yahh, pokoknya ttp semangat buat kalian semua yaa, buat yang baru lulus SMA, semangat yaa, habis ini info loker ga nih? Wkwk

Bye bye ~~~

See you in the next chapter (⁠*⁠´⁠ω⁠`⁠*⁠)







Aji dan Semestanya Where stories live. Discover now