U: 19

288 45 4
                                    

Seeing how gatherings separate, 
yet only you, I don't forget.
⎯不忘 Bu Wang, Wang Yibo.

⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯

⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯

“Halo, ini Wang Yibo. Atas nama pribadi, saya mengucapkan beribu terima kasih kepada para penggemar yang setia mendukung saya selama ini. Saya bisa berjalan sejauh ini juga karena cinta dan support yang telah kalian berikan kepada saya. Senang sekali bisa bertemu kalian semua dan saling berbagi cerita selama saya aktif menjadi seorang penyanyi, aktor, dance mentor, dan sebagai manusia biasa. Maafkan saya jika selama ini saya belum bisa memberikan yang terbaik dan yang ingin kalian lihat, jika dilain waktu saya memiliki kesempatan, saya akan menggunakannya. Ini akan menjadi video terakhir yang saya persembahkan sebagai seorang publik figur. Dan atas keputusan itu, tolong hormati pilihan saya tanpa membuat spekulasi apapun. Sekali lagi terima kasih yang sebesar-besarnya, tetaplah sehat dan bahagia.”

CUT!’ menggudara dengan keras selepas beberapa menit Yibo membungkukkan separuh badannya. Ia mendengar gemuruh tepuk tangan juga sorakan haru dari seluruh kru, juga isakan lirih dari beberapa orang, termasuk manager dan produsernya.

Air matanya tak kuasa tertahan lagi, Yibo turut menangis di tengah pelukan petinggi YueHua Entertainment. Pelukan itu juga terasa hangat, bahkan elusan kasar di atas rambutnya terasa begitu lembut di saat-saat seperti ini.

“Terima kasih atas kerja kerasmu, Yibo.”

Yibo tersenyum dan hanya mengangguk, lalu kembali memeluk tubuh itu. Ia tidak kuasa untuk kembali berbicara, takut bahwa air matanya semakin luruh dan hanya akan semakin lama menahannya untuk tinggal.

Ini sangat mendadak, bahkan managernya menertawakan dirinya saat Yibo berkata bahwa akan berhenti dari dunia hiburan. Tepatnya satu hari setelah konser, di rapat pembaharuan kontraknya, Yibo berdiri di tengah ruang sebelum membungkuk. Mengucapkan banyak terima kasih dengan orang-orang yang berdiri di sisinya selama ini dan mengatakan bahwa tidak lagi memperpanjang kontrak. Ia juga meminta untuk agensi mempersembahkan video ini sebagai salam perpisahannya yang sangat tidak terduga bagi orang lain. Termasuk Xiao Zhan.

Dua jam setelah video itu mengudara di hari yang sama, pintu apartmentnya terbuka dengan keras, seolah baru saja didobrak padahal Zhan sudah memasukkan angka sebagai pin. Jalannya tergesa, dan Yibo lekas berdiri dari duduknya sebab ia tahu akan ada masalah setelah ini.

“Kamu sudah gila, ya!?”

Suara Zhan melengking tinggi, naik beberapa oktaf dari yang biasanya hingga bisa saja memecah lampu yang menggantung di plafon. Yibo tahu seberapa keras ia berusaha untuk menjawab, ia tidak akan berhasil. Oleh karenanya, ia hanya berdiam diri sembari menatap seberapa mengkilatnya manik Zhan oleh amarah.

“Tolong sadarlah, Yibo!” Zhan benar-benar membentaknya, tangannya juga terlihat mengepal di sisi tubuh. Masih pada kontrolnya, Zhan tidak akan mampu untuk melayangkan tinju padanya. “Tarik semua ucapanmu dan katakan bahwa itu hanya candaan! Persetan dengan kata orang-orang, tapi kamu tidak boleh menyerah pada keadaan!”

“Satu tahun, Ge.” Yibo membuka mulut, menatap Zhan yang masih berapi-api. “Harusnya itu waktu yang aku minta padamu. Tapi, akan terlalu lama jika harus menunggu.”

“Apa maksudmu?”

Yibo tidak lekas menjawab, ia justru beranjak ke dapur dan kembali dengan air minum di gelas. Setelahnya ia menuntun Zhan untuk duduk, menyodorkan air dan meminta Zhan untuk meminumnya. “Tarik napas dulu sebelum kita bicara lagi.” Pintanya tulus.

Sedang Zhan hanya menurut, kobaran api di matanya perlahan menghilang, urat yang menonjol di telapaknya juga tidak lagi terlihat. Ia benar-benar seperti anak kecil yang patuh ketika Yibo meminta.

Kemudian setelah dirasa tenang, Yibo kembali membuka suaranya untuk berbicara, “Dengarkan aku dan jangan memotong hingga aku selesai. Kita sudah pernah membicarakan konsekuensi hubungan kita, ‘kan? Negara kita belum sepenuhnya terbuka dengan hubungan sesama jenis, jadi ini bukan jalan yang mudah untuk dilewati. Kamu juga sudah melihat reaksi orang-orang saat berita tentang kita sedang panas, bagaimana reaksi mereka? Lebih banyak mempertanyakan dan menentang kita. Lalu bagaimana jika kita melanjutkannya dengan profesi kita yang seperti ini? Cepat atau lambat pasti akan jatuh, Ge.”

Suara Yibo lembut, menuntun Zhan untuk paham. Jari mereka juga saling menaut, tak lupa elusan Yibo berikan selagi bibirnya kembali berucap.

“Aku tidak ingin kita jatuh bersama, Ge.” Katanya. “Dan sebelum salah satu dari kita jatuh, aku ingin memotongnya terlebih dahulu.”

“Tapi, tolong libatkan aku dalam segala keputusanmu, Yibo.”

“Nanti setelah kita menikah, okay?” Kalimat Yibo benar-benar tulus, terselip cinta yang begitu besar di dalamnya. Ia juga membubuhkan satu ciuman manis yang panjang di kening Zhan. Lalu tersenyum setelah kembali menatap manik prianya. “Sekarang kamu belum sepenuhnya menjadi hakku, begitupun sebaliknya. Jadi, jika ingin melakukannya, ayo menikah dulu.”

“Jangan main-main.” Zhan menjitak kepala Yibo halus, menatap tajam dengan pelototan mata yang melebar. “Tapi, aku serius. Kamu berhenti karena aku, jadi setidaknya tolong libatkan aku.”

Yibo menggeleng, “Bukan karena kamu, Ge. Ini sudah keputusanku sendiri.” Senyumnya kemudian terbit ketika memberikan elusan pada pipi Zhan. Yibo masih tidak bisa percaya jika mereka sudah benar-benar menjadi sepasang kekasih. “Ini keputusanku sendiri.” Katanya lagi. “Aku hanya tidak ingin memperumit hubungan kita. Jadi agar tetap aman, aku memilih jalan ini. Sama seperti yang aku katakan pada penggemarku, tolong hargai keputusan ini tanpa berspekulasi sendiri, okay?”

Senyum Zhan juga terbit, bahkan maniknya turut berkaca-kaca. Pria Xiao itu seolah akan menangis jika saja ia berkedip. “Lalu apa yang akan kamu lakukan setelah ini?” Tanyanya.

“Aku akan mengurus perusahaan.” Jawab Yibo mantap. “Untuk menikah dan menghidupimu juga perlu uang, jadi aku harus mencari banyak uang.”

“Dari… sini?” Tanya Zhan ragu. Dan ketika kepala Yibo menggeleng, pundak Zhan seolah luruh. “Ini sama saja memperumit hubungan kita.”

“Demi hasil yang sempurna, maukah kamu melakukannya untuk hubungan kita, Ge?” Yibo juga terlihat frustasi, ada senyum berat hati yang tetap ia tampilkan. “Aku akan pulang ke Henan. Dengan begini rumor-rumor tentang kita bisa saja ditinggalkan dan itu akan memudahkan hubungan kita ke depannya. Henan tidak jauh kok. Kita masih bisa bertemua setiap minggu. Aku juga pasti akan turut serta menggurus YueHua.”

Bibir Zhan masih maju beberapa senti, terlihat benar-benar murung dan itu membuat Yibo gemas.

“Kenapa tidak bekerja di sini saja sih?” Gerutu Zhan dengan akhiran kalimat yang diseret panjang. Dan itu menciptakan tawa dari bibir Yibo.

Namun, ketika menyadari kenyataan, senyumnya luntur. “Aku hanya lulusan sekolah menengah atas, Ge. Itu akan sulit bagiku.”

Zhan mendongak dari tundukan kepalanya, cukup terkejut atas jawaban yang Yibo sampaikan. “Tapi, kamu ini seorang publik figur, seorang Wang Yibo. Mana ada perusahaan yang akan menolakmu?”

“Tidak ada yang tahu.” Kata Yibo. “Bagaimana pun, aku akan tetap pulang ke Henan bulan depan. Jadi, tolong bersabarlah untuk sementara waktu, ya, Ge. Aku janji akan menikahimu setelah semuanya benar-benar membaik.”
[]

⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯

Ini lumayan dikit, soalnya cuma 1k word ajaa. Karena emang kisah mereka di entertainment udah abis. Nanti ke depannya bakal fokus sama ingatan Zhan sama masa lalunya ya.

See u!

[✓] Unforgettable ❁ YiZhanWhere stories live. Discover now