"Gyu," panggil Yeonjun, masih menahan senyumnya di balik kepalan tangannya.
Yang dipanggil hanya menggumam. Entah kenapa tenggorokannya sekarang sakit, jadi semakin malas untuk berbicara.
"Muka lo sekarang jelek banget sumpah." Tawa Yeonjun akhirnya pecah.
Sedetik setelahnya, suara mengaduh Yeonjun terdengar.
"Kaki gue jangan ditendang!" Ucap Yeonjun kesakitan, tapi masih tertawa sedikit-sedikit.
"Ya abisan lo minta ditendang!" Seru Beomgyu dengan suara seraknya, sambil manyun dan sibuk mengaduk-aduk mi-nya karena dia kesal tapi tidak mau menatap laki-laki yang duduk di hadapannya.
Yeonjun berlagak tidak terima. "Apaan? Kan cuma menyampaikan fakta."
Beomgyu melayangkan satu tendangan lagi, tapi sayangnya meleset. Akhirnya Beomgyu menatap Yeonjun dengan sengit dan cara itu berhasil memberhentikan Yeonjun dari acara mengolok-olok Beomgyu.
Padahal wajah Beomgyu sekarang memang terlihat kurang manusiawi. Pipi, mata, dan hidungnya merah plus matanya sembab dan terlihat sedikit bengkak. Beruntung saja rambutnya sudah kembali rapi karena Yeonjun bersikeras untuk menyisirnya.
"Udah makannya?" tanya Yeonjun sambil memindahkan fokusnya dari ponselnya saat Beomgyu menjauhkan sedikit mangkuknya di atas meja. Karena yang ditanya mengangguk, Yeonjun bergegas menghangatkan nasi instan untuk menyantapnya bersama sisa mi Beomgyu.
Fun fact, walaupun porsi makan Beomgyu biasanya banyak, tapi ada kalanya dia menyisakan makanan karena kenyang dan kalau ada Yeonjun, sahabatnya itulah yang akan menjadi 'tempat sampahnya' seperti sekarang.
Beomgyu meminum susu pisangnya yang tinggal sisa setengah saat Yeonjun kembali duduk rapi di hadapannya. "Udah mau cerita belum?" tanya Yeonjun acuh tak acuh karena ada cinta pertamanya–mi instan–di hadapannya.
"Mau es krim dah," gumam Beomgyu, tapi hebatnya Yeonjun masih bisa mendengarnya.
"Ada kok. Ambil aja di kulkas." ucap Yeonjun sebelum menyeruput kuah mi.
"Ambilin," kata Beomgyu asal, tanpa benar-benar berniat meminta diambilkan.
Ajaibnya, Yeonjun benar-benar beranjak dari kursinya tanpa protes untuk mengambil es krim dari kulkas. Padahal biasanya Yeonjun paling malas kalau acara makannya diinterupsi.
Beomgyu semakin heran karena Yeonjun punya es krim rasa vanila, rasa yang tidak dikonsumsi Yeonjun kalau bukan yang versi 2-in-1 dengan rasa coklat.
Beomgyu menerima es krim itu dengan bingung dan rasa tidak enak hati sedikit. Mau sedekat apapun mereka, Yeonjun tetap seseorang yang lebih tua dua tahun darinya dan keluarganya mengajarkan dia untuk tidak menyuruh orang yang lebih tua.
Yeonjun lebih memilih fokus pada makanannya dan memberikan kebebasan untuk Beomgyu mau bercerita kapan.
Akhirnya Beomgyu mengalah.
"Tadi gue dimarahin dosen." Beomgyu memulai ceritanya sambil meneruskan acara makan es krimnya.
"Dimarahin karena tugasnya salah...," lanjut Beomgyu dengan suara semakin menciut.
Menyadari Beomgyu tidak melanjutkan ceritanya, Yeonjun memulai sesi tebak-tebakannya lagi. "Jadi? Nilai lo jelek?"
Beomgyu menghela napas. "Itu udah pasti." ucap Beomgyu sebelum menjilat es krimnya yang sudah mulai mencair ke cone es krim.
"Oke, terus? Cepetan, elah! Gua nungguin lanjutannya kayak nungguin cerita yang update setahun sekali," cerocos Yeonjun, sifat aslinya mulai kembali.
Yang lebih muda hanya manyun. Berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis lagi sebelum melanjutkan ceritanya. Bisa-bisa Yeonjun makin mengejeknya nanti karena dia kembali menangis.
YOU ARE READING
POPULAR • Yeongyu [ON HOLD]
Random"Eh, eh, mereka pacaran ya?" "Keknya iya. Deket banget gitu!!" "Ih apaan, gak terima gue!" "Heh, lucu banget tau merekaaaa!!" "Itu sama Beomgyu kan?" "Yaampun, kak Yeonjun sama Beomgyu??? gilaaa!!" Yeonjun dan Beomgyu, kedua orang 'terkenal' di kam...
PART 17: Each Other's Driving Force
Start from the beginning
![POPULAR • Yeongyu [ON HOLD]](https://img.wattpad.com/cover/219978541-64-k42768.jpg)