bab 1 : transmigrasi

Start from the beginning
                                    

"Tuan muda kenapa anda bangun, tuan muda masih sakit"

"S-sakit?,siapa Lo!"

"Tuan muda?, Anda tidak ingat saya, saya bibi Lee maid di sini, dan kenapa bahasa anda jadi seperti itu?"

"Suka’ gw dong mau bahasa gw kek gimana bukan urusan Lo!"

Hindara berjalan menuju ranjang dan duduk memandang sekeliling kekamar yang bernuasa biru laut dan banyak hiasan kupu-kupu biru di sana

"Haruto"

Hindra menoleh ke arah pintu dan menemukan sosok berwajah tampan berdiri di sana

"Siapa?"

"Hah?"

Orang itu terkejut dan berjalan dengan tergesa-gesa menuju ranjang dan menempelkan tanganya di dahi haruto

"Haruto kamu ga inget kakak?!"

"Kakak?"

"Iya ini kakak, kak beomgyu"

"Kak beomgyu?, Kaka kedua?"

"Yes I am your brother"

"Oh, gw dimana nih?"

"Haruto kok bahasa kamu beda?"

"Bukan urusan Lo"

Hiandra berjalan menuju pintu hendak keluar dari kamar yang menurutnya sedikit...aneh?, Manun melun sempat keluar dari kamar tersebut tanganya di tarik ke belakang

"Haruto kamu harus tetap di sini"

"Gw mau keluar"

"Tetap di sini haruto, kenapa kamu sangat berubah sekarang?"

"Ya karna bu–eh ya bukan urusan Lo!"hampir saja hiandra keceplosan bahwa dirinya bertransmigrasi kan aneh nanti di kira gangguan jiwa kan ga lucu

"Haruto!"

"Lepas anjing!"

Tangan haruto terlepas dari beomgyu dan berjalan keluar kamar menemukan sosok perempuan berwajah cantik sebut saja dia lalisa watanabe(manoban)

"Haruto kok keluar sayang?, Kamu kan lagi sakit"

Hiandra gugup sekarang tidak mungkin kan dia berbicara kasar kepada wanita dia juga masih punya hati nurani

"Eumm Pengan jalan-jalan"

"Yaudah mama temenin ya?, Ayok"

Lalisa menarik tangan anaknya menuju taman belakang dan melihat bunga yang bermekaran dengan kupu-kupu yang berterbangan, walaupun hiandra suka warna hitam tapi sepertinya ini juga tak terlalu buruk

"Mama?"

"Hm?, Iya sayang?"

Lalisa menoleh dan menatap wajah cantik anak bungsunya itu yang tengah menatapnya dengan tatapan yang menurutnya menggemaskan

"Apa mama suka bunga?"

"Hm? Bukanya kamu sudah tahu sayang, kamu juga kan suka, tapi kamu lebih suka kupu-kupu biru"

"Eum a-aku hanya lupa"

Lalisa tersenyum dan memeluk anak bungsunya itu erat, hiandra yang dapat perlakuan seperti itu pun terkejut tanpa sadar dirinya menitikkan air mata sudah lama dia tak merasakan pelukan sosok mama baginya

"Kenapa menangis sayang"

"T-tidak kok ma"

Hiandra menghapus air matanya dan tersenyum manis ini senyum pertamanya setelah sekian lama ia tak tersenyum di dunianya

Oke sepertinya dia harus memerankan sebuah drama sekarang, berpura-pura lupa ingatan dan menjadi sosok haruto di sini mungkin sifatnya akan sedikit berbeda dari si bungsu watanabe itu

Setelah berbicara dengan mamanya haruto kini berjalan menuju sebuah rungan sepertinya itu ruang keluarga

"Haruto?"

Haruto menoleh dan mendapati sosok pria paruh baya namun masib terlihat tampan menurunya 'watanabe hanbin' mungkin itu papanya wajahnya mirip dengannya

"Papa?"

"Kenapa kamu di sini?, Bukanya kamu sedang sakit?"Hanbin menarik anakknya untuk duduk di sofa

"Aku hanya ingin jalan-jalan papa"

"Mau jalan-jalan kemana?, Ke mall, Paris, Bali, atau Jeju?"

Sepertinya keluarga watanabe ini sungguh kaya, terlihat dari penampilan dan tempat-tempat yang di sebutnya itu pun sangat mahal

"T-tidak pa, hanya ingin berkeliling"

"Yasudah tapi jika ada sesuatu beritahu papa atau yang lain, jangan berkeliling terlalu jauh ya?"

Hanbin mengelus rambut halus anak bungsunya dan pergi meninggalkannya untuk ke kantor

"Huh, keluarga ini sungguh kaya, dan sangat baik, gw jadi iri deh yaa walaupun gw juga kaya sih tapi lebih kayaan mereka juga kan"

Haruto berjalan keluar dari rumah mewah dan megah itu hendak berkeliling

"Tuan muda anda mau kemana?"

Seorang bodyguard menghentikan langkahnya

"Aku hanya ingin berkeliling saja di sekitar taman"

"Kami akan menemani tuan muda"

"Hmm oke"

"Untung juga sih, siapa tau nanti ketemu sama 11 dominan gila itu kan"

Hiandra berjalan menuju mobil yang di siapkan dan masuk bersama bodyguard

Sesampainya di taman haruto sangat senang karna terdapat banyak sekali anjing dan kucing bunga dan danau kupu-kupu juga ada di sana

"Tuan muda anda ingin sesuatu?"

"Tidak, aku hanya ingin bermain sebentar lalu kita pulang"

"Baiklah tuan muda"

Langit sudah semakin gelap matahari sebentar lagi tenggelam namun haruto tidak menyadari bahkan ia tidak tahu bodyguard yang tadi bersamanya itu kini telah hilang ntah kemana berganti dengan 11 sosok tampan yang menemaninya tanpa berniat menanggilnya sepertinya mereka ingin di manis sendiri yang menyadari, dan saat haruto menyadari sesuatu dia menoleh matanya membola lucu mendapati 11 orang yang tampak asing baginya

"Hai manis"

WHAT THE FUCK—

Obsession To Me? [ HIATUS ]Where stories live. Discover now