Bab 5: Calix

285 42 1
                                    

"Tuan Calix?"

Agatha tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.

"Tidak mungkin ...."

Calix tampak beranjak berdiri. Berjalan ke arahnya dan berhenti tepat di depan Agatha. "Apa kau punya air minum? Aku haus," kata Calix.

Meskipun Agatha masih terbengong, dia segera melakukan apa yang diminta Calix dengan pergi ke balik meja dapur, menuangkan minuman dingin lalu memberikan segelas air itu pada Calix yang menunggu.

Calix menerima gelasnya. Agatha melihat pria itu meneguk airnya sampai habis seperti orang yang kehausan.

"Apa kau tuan Calix?" Agatha bertanya. Dia masih tidak percaya ini nyata.

Calix meliriknya. "Ya, aku Calix. Kita pernah bertemu sebelumnya di kelas kemarin," tegas Calix menjawabnya sambil meletakkan gelas itu di meja.

"Lalu, mengapa kau bisa berada di rumahku dalam keadaan seperti ini?" Agatha tidak akan berhenti bertanya sebelum semua keganjilan di otaknya terjawab dengan masuk akal.

"Kau yang membawaku masuk semalam, lalu mengobatiku. Lihat," kata Calix mengangkat tangan yang diperbannya pada Agatha.

Agatha melihatnya dengan muka bengong. "Tapi, maksudku .... Seingatku, aku hanya membawa masuk seekor serigala hitam, bukan dirimu, tuan Calix!" Agatha mengatakannya ragu-ragu. Jawaban Calix membuat dia bertambah pusing.

Segaris bibir Calix tersenyum miring. Sebelum menjawab, pria itu mencondongkan tubuhnya. Calix mendekatkan kepalanya di sisi telinga Agatha. "Karena aku adalah werewolf hitam yang kau rawat semalam," bisik Calix disertai seringai tipis.

Kalimat yang berbisik itu membuat punggung Agatha membeku dingin. Werewolf? Agatha bahkan tidak percaya dengan makhluk jadi-jadian itu. Pria ini pasti membual! "Aku tidak percaya! Kau menyusup ke rumahku lalu mengambil serigala itu ke luar dan menggantinya dengan dirimu!" elak Agatha menunjukkan sorot mata memprotesnya.

Calix menegakkan tubuhnya yang menjulang di depan Agatha. Mata kuning cemerlang Calix menatap birunya samudera di mata Agatha yang menajam. Respon penolakan gadis ini membuatnya terkesan. "Yah, itu terserah padamu. Hanya kau yang kuberitahu siapa diriku dari semua orang di dunia ini," kata Calix tidak memaksakan Agatha agar percaya.

Kemudian suara deru mesin mobil terdengar di depan rumah. Saat itulah Calix berbalik badan. Langkahnya menuju pintu rumah. Ketika dia hendak memutar kenop pintu, Calix berhenti sejenak sambil menoleh ke balik bahu untuk mengatakan. "Jaga dirimu, jangan pernah keluar tengah malam sampai beberapa ke depan."

Sebuah peringatan yang terdengar serupa seperti yang dikatakan pria misterius di toko bukunya. Agatha tersentak, ketika ingin menghentikan Calix, pintunya sudah tertutup lagi. Agatha lantas mengejar ke luar. Namun yang dia dapatkan hanya mobil audi yang melaju pergi membawa pria itu.

Sementara bayangan Agatha terpantul di cermin spion mobil, mendapat perhatian dari sang supir yang menyetir di depan. "Apakah anda habis bersenang-senang dengan wanita itu?" tanya si supir, nadanya sedikit menggoda. Orang yang sama sewaktu mengantar Calix ke kampus kemarin. Namanya adalah George. Seorang pelayan pribadi yang bekerja untuk Calix.

"Dia wanita yang menarik," jawab Calix tersenyum miring. Dia melihat ada paper bag di sampingnya. Ketika diperiksa, itu berisi pakaian yang disiapkan untuknya. Calix lantas mengenakannya dengan cepat, dan membuat tubuh kotak-kotak Calix tercetak gagah di kaos abu-abu berlengan pendek yang ketat itu.

Kemudian dia melepas perban di tangannya. Menggulung perban itu ke dalam paper bag dan memperlihatkan tangan mulusnya yang kuat, tampak tidak memiliki bekas luka apapun. Lukanya sembuh begitu cepat!

Secret Obsession Of Three Werewolf [Reverse Harem]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum