pekerjaan

578 7 0
                                    

"banggg, lo ga nyari kerja lagi? Gw aja udah kerja di cafe piral di tixtox" sombong jaemin

"Gue capek jaem.. gue selalu di tolak.. capek banget!!" Renjun sungguh lemas, lelah dengan dunianya

"Ayolahh, coba deh, ini hari terakhir, kalo lo dapet kerja, lo harus masakin gw babi goreng, oke?" Jaemin

"Ck.. ahh iya iya ah, cape gue ini"

"Gapapaa biar kita kaya di film film gituu, berangkat kerja bareng, dateng dateng bawa duitt, ahayy" jaemin

"Yain" renjun

Renjun dengan semangat 0% keluar rumah, menghirup udara yang segar namun mematikan

"Huh.." renjun mulai berjalan ke arah restoran yang baru saja dibuka 2 hari lalu, ia memang sengaja tidak melamar kerja di sana karna pelayannya yang judes nya minta ampunnn, tapi terpaksa, akhirnya ia menginjakkan kakinya di restoran itu.

Baru berberapa langkah, renjun sudah di sambut oleh pelayan yang melirik nya seperti tidak suka
"Permisi? Ada lowongan kerja?" Renjun

"Aduhh gaada gaada, sana pergi, minimal beli kek, hadeehh" pelayan 1.

"Hahahaha, muka lo kaya gaada semangat hidup, sanaa hush hushh, ngapain gembel kesini" pelayan 2.

"Hahaha kasiann.. gembel banget, ga pernah sisiran? Nih ambil nih sisir, pake, jangan lupa mandii hahah" pelayan 3.

"Udah pak, keluar aja, disini bapak yang ada di maki maki, saya juga muak kerja disini pak, saya saranin bapak pergi ke rumah di komplek sebelah deh, warna biru, terasnya di chat abu, pas saya lewat kalau ga salah dia nyari pembantu" pelayan 4.

Mendengar itu renjun langsung menoleh ke arah pelayan itu

"BENARKAH?!" jawab renjun

"Iya, sana cepet sebelum mulut mereka ncos cos lagi" pelayan 4.

"OKE OKE, MAKASIIIH" renjun berlari meninggalkan restoran itu dan berlari ke arah jalan komplek sebelah

Sesampai di perumahan/komplek itu, ia melihat rumah biru dan terasnya di chat abu, ia langsung berlari ke arah rumah itu sambil merapikan rambut nya yang acak acakan itu

tok..

Tok..

Tok..

Suara ketukan pintu yang renjun buat untuk memanggil sang pemilik rumah, saat pintu di buka terlihat ada seorang ibu ibu dengan senyum ramahnya menanyakan kepada renjun

"Ehh ada apa nak?? Ada yang bisa saya bantuu??" Emak emak komplek

"Ehh benar ibu membutuhkan asisten rumah tangga??" Renjun

"Eh.. iya bener,  tapi sudah ada yang lamar 3 menit lalu, maaf ya nakk.." emak emak komplek

"T-tapi bu? Ibu gaada mau punya 2 pembantu? Saya gajinya kurang juga gapapa kok buu" renjun

"Maaf dekk gabisa, maaf.." emak emak komplek

"B-baiklah.. maaf ya bu ganggu waktunya" renjun

Renjun langsung pergi meninggalkan rumah sederhana itu, ia berjalan dengan perasaan putus asa dan benar benar ingin menyerah.

BRUKK

Renjun terjatuh dan meneteskan airmatanya satu persatu.

"Hiks... Bundaa, renjun capek bunda.. tapi renjun ga mau pulang.. renjun harus pulang dengan keadaan sudah punya pekerjaan, renjun mau bunda ayah bangga.." renjun menangis sambil mengusap matanya yang berair itu

"Hei!" Panggil seseorang misterius di depan renjun

"He-eung.. hiks, s-siapa lo?!" Renjun mendongak menatap kearah seseorang misterius di depannya.

"Gua? gua LEE JENO pemilik rumah di samping ini, dan lo ngehalangin jalan gw buat masuk ke dalam rumah gw sendiri." Ucap lelaki bernama jeno.

Renjun menoleh ke kanan dan melihat rumah yang begitu mewah dan megah, dan ia tepat berdiri di depan pagar rumah tersebut.

"E-ehh maaf" renjun berdiri dan lanjut berjalan meski ia malu

"Stop" lelaki itu menghentikan langkah renjun sambil memegang tangan kiri renjun

"Eh? Napa?" Tanya renjun

"Lo kenapa nangis?" Tanya jeno balik sambil mengeluarkan permen yang ada di mulutnya itu

"G-gue gapapa." Renjun menarik tangannya namun tenaga nya tidak bisa melawan jeno.

"Bilang, kenapa lo?" Jeno

"Gue nyari kerja, ga dapet dapet so gue nangis, udah? Lepas." Renjun terus memaksa menarik tangannya yang terus di genggam oleh jeno

Bukannya di lepas, renjun malah meremas tangan renjun hingga membuat renjun teriak

"AHH SHH J-JENOO SAKIT! LEPAS" renjun

"Gak, lo ga sopan sama gw" jeno menatap renjun yang sedang berjongkok lemas di bawahnya

"Hiks... Maaf lee jeno.." renjun benar benar lelah dan tidak mau berurusan dengan jeno

"Jadi pembantu gw" jeno

Renjun langsung mendongak keatas "apa lo bilang?"

"Yaa Lo butuh pekerjaan? Kerja sama gw, jadi pembantu di rumah gw, just that??" Jeno melepas genggaman tangan nya dan menepis pelan tangan renjun, renjun hanya menatap tanah.. berfikir, apakah lengannya akan aman jika bekerja dengan jeno?

"Hahaha, gw jung jeno, sebenernya lee juga gapapa sih, tapii jung jeno saja, yah intinya kalo lo mau kerja sama gw silahkan, kalo gamau lo harus jadi pacar gw" jeno

"ANJING?! SYARAT APAAN BEGITU!??"

Yuhuuu

kerja [🔞]Where stories live. Discover now