Special : LDR

Mulai dari awal
                                    

"Eh, nggak sendiri, deh. Berdua sama Mama. Ya, kan, Ma." Wajah Rion yang sejak tadi memenuhi layar ponsel, sekarang tergantikan oleh wajah Chaeyoung, istrinya.

"Iya," jawab Chaeyoung singkat.

"Ma, karena Papa sudah liat kuenya aku tiup ya lilinnya."

"Eh, jangan ditiup dulu. Kita belum nyanyi selamat ulang tahun buat Papa."

"Ohia." Rion tersenyum lebar. Menampakkan gigi taringnya yang baru tanggal tiga hari yang lalu. Saat gigi itu tanggal, Rion menangis panik karena takut tidak tumbuh lagi dan akan berakhir ompong selama-lamanya. Jaehyun yang mendengar cerita itu dari Chaeyoung hanya bisa tertawa. Sayang sekali ia tidak berada di rumah untuk mengusili anak sulungnya.

"Ayo kita nyanyi bareng-bareng, satu, dua, tiga."

Rion dan Chaeyoung pun menyanyikan lagu selamat ulang tahun orang Jaehyun. Mereka berdua tidak lupa bertepuk tangan untuk memeriahkan acara ulang tahun sederhana malam ini. Setelah lagu selamat ulang tahun selesai dinyanyikan, Rion meniup lilin dengan sekuat tenaga.

"Happy birthday Papa Jaehyunm," ucap Rion.

"Thanks, Jagoan."

"Rion mau kasih do'a apa untuk Papa yang lagi ulang tahun?" tanya Chaeyoung sambil sibuk menyingkirkan lilin-lilin yang setengah meleleh dari atas kue.

"Semoga Papa panjang umur, sehat selalu, terus Papa punya uang yang banyak buat beliin aku mainan sama jalan-jalan."

Chaeyoung langsung melirik wajah Jaehyun di layar ponsel yang sedang geleng-geleng kepala.

"Terus aku juga mau Papa jangan jangan kerja terus."

"Papa kerja kan buat Rion juga," jawab Jaehyun.

"Iya, tapi Papa kerjanya lama banget. Nggak pulang-pulang. Teman-temanku Papanya kerja tapi kalau malam pulang."

Jaehyun tidak bisa berkata-kata.

Rion menguap lebar. "Ma, sudah ya, aku ngantuk mau tidur."

"Bilang bye dulu ke Papa." Chaeyoung menyorot wajah Rion dengan kamera depan ponselnya.

Rion memasang wajah konyol sambil menarik pipinya kebawah. "Bye Papa jelek, wleeeeee." Bocah sembilan tahun itu menjulurkan lidah, lalu beranjak dari kursi dapur menuju kamarnya.

Sekarang sudah jam setengah sebelas malam waktu Seoul. Memang sudah lewat waktu tidur Rion, tapi anak laki-laki itu bertekat untuk mengucapkan ulang tahun kepada Jaehyun sebelum hari berganti menjadi tanggah 15 Februari.

"Dari siang Rion repot banget. Bilangnya mau bantuin aku buat kue. Tapi bukannya bantuin bikin malah bikin kacau. Adonan kue ku yang pertama tumpah ke lantai, sampai aku harus bikin lagi." Seperti biasa, Chaeyoung bercerita tentang kesehariannya dengan anak-anak di rumah. Salah satu hal yang paling Jaehyun tunggu-tunggu setiap hari kalau mereka sedang berjauhan seperti sekarang. "Adiknya juga diusilin terus. Masa dotnya Bora dia pakai. Katanya penasaran minum susu di botol rasanya seperti apa."

Jaehyun tertawa geli. "Bora mana?"

"Sudah tidur. Kami coba telepon kamu dari jam delapan. Tapi nggak di angkat-angkat. Sampai Bora ketiduran dan nggak bisa ikut deh." Layar ponsel memperlihatkan Chaeyoung yang sedang berjalan keluar dapur dan masuk ke kamar. Lalu tak lama kemudian kameranya dialihkan menjadi kamera belakang dan menyorot bayi enam bulan yang sedang tertidur lelap di kasur.

"Kok makin besar aja. Perasaan baru aku tinggal tiga minggu."

"Tingga minggu itu lama ya, Bapak Jung. Anak seusia Bora dalam tiga minggu itu perkembangannya cepat banget."

My Valentines ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang