Bergas mengangguk tanpa menjawab.

"Saya duluan pak."

Laki-laki tegap itu hanya mengangguk lagi sekilas, tanpa senyum, tanpa ekspresi.

Bergas Judhistira, seperti berita yang beredar ia tak banyak bicara tapi kinerjanya membuat CEO Royal Gumilang Group menunjuk Bergas menjadi salah satu direktur termuda yang pernah ada dijaringan Blu hotel dan resort.

"SAYANG!" Pekikan marah terdengar dari seberang, Bergas lupa ia masih bertelepon.

"Eh, iya, emm kok malem banget landingnya?"

"Namanya juga naik PJ, private jet-nya Nadine, jadinya yaaa gini, bisa anytime." Suara centil itu cekikikan.

"Hmm, seru ya." Bergas memasukan laptop tipisnya kedalam laci, "aku mau pulang ya."

"Eh weekend besok jadi pergi kan?"

"Ah iya, weekend aku diajak papa sama mama dinner." Ujar Bergas.

"Aku ga diajak?" tanya suara itu.

"Shera, aku lagi banyak pikiran—"

"Iya paham, aku kan ga pernah boleh nuntut yang satu itu ke kamu, ya kan?"

Bergas sedih juga mendengar sang kekasih bahkan tau diri tidak boleh meminta kejelasan hubungan mereka, apakah akan dibawa ke jenjang yang lebih serius, ataukah Shera Widya akan terus berstatus kekasih Bergas hingga luluh hati kedua orang tua Bergas.


~~


"Jadi gimana?" tanya sang ayah.

Airin terdiam cukup lama sembari melihat isi chat dari seseorang bernama 'Dewi istri Arton'.

"Dia ini sahabat mama mu dulu Ai, mama dan Dewi udah kaya anak kembar, kemana-mana berdua."

"Oh yang sering ada difoto mama pas kuliah?"

"Iya, Ai, itu." Ujar ayah Airin.

"Emang anaknya umur berapa pah?" tanya Airin.

"Seinget papa sih beda 3 atau 4 tahun sama kamu, atau 2 tahun ya? Eh kayanya 3 tahun, duh papa lupa."

"ga ada fotonya pah?"

"Papa lagi mintain, tapi belum dibalas."

"Oh... Dia kerja?"

"Iya lah, kata mas Arton anaknya cukup sukses, tapi ga sempet cari pacar."

"Homo kali?" gumam Airin.

"Hush!"

"Biasanya gitu pah, rata-rata di kantor Ai tuh kalo karirnya bagus terus ga mau cari pasangan itu biasanya agak belok." Airin tertawa.

"Lah? Kamu dong?"

"Ih engga! Bukan!"

"Makanya, kamu mau kan weekend ini pergi makan malam dengan papa dan mas Arton, istrinya dan anak laki-lakinya?"

Pertanyaan kapan menikah sudah terlalu sering datang dari berbagai pihak, mulai dari pertanyaan yang nadanya biasa saja sampai yang menambahkannya dengan wejangan-wejangan soal perempuan lebih sulit jika sendirian.

Akhirnya Airin mengangguk pelan, toh ia tak punya pilihan.



~~



Kembang Seruni adalah resto yang dipilih oleh keluarga Arton untuk mengundang Airin dan Darwin, ayah Airin. Resto ini memiliki ruang-ruang private, desainnya mewah dengan ukiran kental khas peranakan dan bunga-bunga segar diberbagai sudut.

CuldesacWhere stories live. Discover now