1. Trash Boyfriend

2.9K 270 18
                                    

Xiao Zhan mengingat kejadian dua tahun silam. Masa-masa awal dirinya memadu kasih bersama Wang Dylan di pertengahan menjajaki bangku kuliah.

Sekarang, di akhir masa perkuliahannya, hubungan mereka tak seintens dulu lagi.

Dylan sudah tidak meluangkan waktu mengantar-jemputnya lagi karena terlalu sibuk dengan Tugas Akhir, waktu komunikasi mereka juga sudah jauh terpangkas. Telepon dan chat darinya seringkali terabaikan.

"Ada apa, Dylan tidak bisa dihubungi lagi?" tanya sang kakak.

Xiao Zhan sudah bersiap sejak tadi, hendak berangkat mengurus beberapa hal di kampus sebelum kelulusannya. Kemarin, Dylan sudah setuju untuk mengantarnya dan pergi kencan setelahnya. Namun, kini hingga pukul sepuluh, laki-laki itu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

Xiao Zhan menggeleng lesu.

"Kalau begitu, ayo, biar Gege saja yang antar."

Jika sudah begini, Xiao Zhan terpaksa menyanggupi. Jarak ke kampus cukup jauh, sudah terlalu terlambat naik kendaraan umum, dan Xiao Zhan juga tidak bisa bepergian menggunakan motor. "Maaf, jadi sering merepotkanmu, Fan Gege."

Xiao Fan bukannya tak sadar, sudah sering kejadian seperti ini terulang akhir-akhir ini. Ia tak tega melihat Si Bungsu kesayangannya dibuat menunggu seperti itu oleh seorang laki-laki yang katanya adalah kekasihnya.

Kekasih macam apa yang tak pernah menepati janji dan selalu memberi harapan palsu?! Cih, ingin rasanya Xiao Fan memberi Dylan pelajaran tiap kali eskpresi murung terbit di wajah manis adiknya karena ulah pemuda itu.

"Mengapa tidak putuskan saja pacar tak bergunamu itu?" sungut Xiao Fan terlampau kesal. "Aku tidak tahan lagi tiap kali melihat Zhanzhan sedih hanya karena laki-laki sepertinya," gerutunya lagi.

"Gege," tegur Xiao Zhan tersinggung. Ia tak terima mendengar pacarnya disebut sebagai 'lelaki tak berguna'. Bagaimanapun, Dylan telah mengisi hari-harinya selama beberapa tahun ini. "Dylan sedang sibuk dengan tugas akhirnya, bukankah seharusnya aku memang tidak banyak menuntutnya?"

Xiao Fan menggeleng tak setuju. "Coba ingat masa-masa sibukmu saat mengerjakan tugas akhir, Zhan. Kamu masih sempat meluangkan waktu untuknya. Sesibuk apa pun, seharusnya dia masih punya waktu untukmu jika kamu masih menjadi prioritasnya, Zhanzhan."

Xiao Zhan sedikit tertampar mendengarnya. Benarkah dirinya masih menjadi prioritas bagi Dylan? Apakah laki-laki itu masih menyayanginya sebesar dulu? Ia buru-buru mengeleng, berusaha mengenyahkan pemikiran berbahayanya. Ah, untuk apa juga Xiao Zhan mendengarkan petuah gege-nya, padahal pria itu sendiri sudah lama nyaman menyandang status single-nya.

.

.

Xiao Zhan, seorang pemuda yang kata orang sedikit naif dan polos, memiliki paras manis dan netra bulat indah yang mampu membuat para gadis merasa kagum, bahkan terkadang iri. Ia baru saja menyelesaikan studinya di Universitas Tsinghua jurusan manajemen, mengikuti jejak sang kakak. Xiao Zhan adalah anak rajin dan berprestasi, sehingga bisa menembus persaingan ketat ujian masuk universitas paling terkemuka di Kota Beijing tersebut. Selain itu, ia juga tipikal anak baik-baik yang tak pernah terlibat dalam kenakalan remaja.

"Ma, dua mangkok shoyu ramen dan dua gelas ocha dingin untuk meja nomor lima!" seru Xiao Zhan sembari menjepit sobekan notes berisikan pesanan barusan pada sebuah tali rami yang sengaja digantung di jendela dapur.

"Dua shoyu ramen dan ocha segera siap!" balas suara Nyonya Xiao tak kalah nyaring.

Jam makan siang adalah waktu-waktu crowded di setiap kedai makan, termasuk kedai ramen legendaris milik keluarga Xiao turun temurun yang sekarang dikelola oleh Nyonya Xiao itu. Setelah perkuliahan selesai, dan tinggal menunggu kapan surat kelulusan dari kampusnya keluar, Xiao Zhan selalu membantu ibunya di sela waktu senggangnya.

Sweet Chaos [Yizhan Fanfiction]Where stories live. Discover now