Perkenalan

16 11 16
                                    

~~~

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

~~~

"Deaaaaa!" Teriak gadis berambut ikal sebahu dengan kulit sawo matang

"Hm?" Aku pemilik nama yang tadi dipanggil olehnya pun segera menjawab

"Reyno selingkuh! Huaaaa!!! Emang kampret tu cowok!" Ujarnya dengan kantung mata yang sudah penuh oleh air

"Hahahahahahaha!" Tawaku lepas kendali mendengar pernyataan darinya,

"Ih, Pe'a! Lu kalo jadi temen tuh harusnya nenangin gue! Ini malah ketawa! Emang dasar lo temen gak guna!" Kesalnya padaku

"Utututuu.. sini peluk"

Karena merasa bersalah, aku pun beralih memeluk tubuh mungilnya,

"Huaaa!!" Tangisnya semakin pecah karena pelukan yang ku berikan. Kedua pipi bapau miliknya pun sudah basah oleh air mata

"Kok dia bisa selingkuh?" Tanya ku,

"Tadi gue liat dia jalan sama mantannya. Terus dia malah pura-pura gak kenal sama gue! Malah bilang, maaf siapa ya? Kan s*tan! Huaa, Deaaaaa!"

"Ppfft.. yaudah, lo yang sabar--"

"Lo emang temen laknat ya! Malah nahan ketawa, Gak lucu tau!"

"Haha, ya terus gue harus gimana, Fina?"

"Pokoknya gue mau lu temenin gue jalan-jalan! Sekarang juga! Ayok cepetan ganti baju!"

Dengan rasa malas yang menguasai tubuh, mau tak mau Aku beranjak dari ruang tengah menuju kamar, setelah mengganti baju, aku pun pamit kepada Ibu

"Loh, Fina kenapa?" Tanya Ibuku, beliau berusia 60 di tahun ini, dirinya sempat melihat temanku tadi menangis meraung, sebab itu ia bertanya

"Biasalah. Bu, Dea mau main dulu, ya?"

"Oh yaudah, hati-hati"

***

"Lo sih main cinta-cintaan! Jadinya sakit hati 'kan?"

"Ih, Dea! Lo jangan hasut gue jadi kayak Lo, ya! Punya pacar itu enak tau! Ada yang perhatiin, ada yang sayang, selalu ada--"

"Sekarang, pacar lo itu terbukti setia? Terbukti selalu ada buat lo?" Aku membalik ucapannya

"Ih, Dea!! Lo kenapa jadi marahin gue gini dah?! Mendingan lo cari pacar gih! Biar Lo tau rasanya punya pacar--"

"Gak! Gue udah dikasih tau sama yang di atas, kalo gak semua pasangan itu berjalan mulus. Buktinya, orang yang nangis-nangis karena dikhianatin cinta itu sekarang ada di depan biji mata gue."

*****

"Kamu udah pulang, De?" Saat aku menginjakkan kaki ke dalam rumah, Aku langsung disambut hangat oleh suara Ibu

"Iya, Bu." Jawabku, dan langsung mencium punggung tangannya

"Kak! Gue minta uang dong!"

Anak laki-laki yang baru menginjak usia 18 tahun datang dan menghampiriku dengan telapak tangan yang sudah siap menerima beberapa lembar kertas yang disebut 'uang'

RAHARA (On going)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin