"Aku tau jika Mark bukan putramu, right?" Ujar Taeyong tanpa di duga.
"Jaga bicaramu Taeyong! Mark itu putraku, aku mengurus dan merawatnya sejak dia masih kecil." Geram Jaehyun.
"Ya, baiklah. Mark putra mu namun dia bukan darah dagingmu, aku tau kau belum pernah menikah Jaehyun." Pungkas Taeyong.
Jaehyun menarik sudut bibirnya, "Kau tau apa soal kehidupanku?"
"Aku cinta pertamamu, Jaehyunie. Bagaimana mungkin aku tidak tau tentang kehidupanmu, jangan berkata seolah-olah kita tidak pernah saling mengenal."
"Ya, kita memang saling mengenal. Saat itu kau hanya bocah 10 tahun, Taeyong. Tau apa kau soal cinta? aku bahkan tidak pernah mengungkapkan perasaan apapun kepadamu."
Dugh!
Taeyong baru saja memukul dada si lelaki Jung, air mata yang sedari tadi ia tahan perlahan terbebas dari pelupuknya "Kau berbohong! Tujuh belas tahun telah berlalu namun aku tidak pernah lupa jika kau pernah berkata jika kau akan menikahiku saat kita sudah besar nanti, lalu sekarang apa yang aku dapatkan Tuan Jung yang terhormat?"
"Lupakan saja, kau tidak perlu menganggap serius ucapan bocah tujuh belas tahun yang masih tabu untuk mengenal arti cinta apalagi pernikahan." Ujar Jaehyun dengan raut datarnya.
Taeyong tersenyum kecut, "Aku tidak mengerti kenapa kau mudah sekali berkata seperti itu kepadaku, Jung. Apa kau tidak memiliki sedikit rasa bersalah dan penyesalan karena telah meninggalkanku tanpa berpamitan?"
"Taeyong, kau—"
"APA?! Apa kau akan berkata jika seorang anak kecil sepertiku bisa memaklumi kejadian itu dan dengan mudah melupakan semua kenangan masa lalunya? kau pikir seorang anak kecil tidak memiliki perasaan?" Taeyong berkata seraya mengerahkan seluruh isi hatinya selama ini.
"Kau— Apa kau tidak pernah memikirkanku barang sekali saja? Oh! atau kau pindah ke kanada karena kau memang sudah muak denganku? katakan saja yang sejujurnya, karena aku benci seorang pembohong." Lanjutnya.
Jaehyun menarik napas panjang "Ya, ucapanmu udah menjelaskan semuanya. Sekarang sudah puas? kau sudah mendapatkan jawabanmu bukan?"
"Kembali ke kamarmu, Taeyong. Aku ingin beristirahat."
Taeyong tersenyum congkak, "Kau yakin ingin beristirahat?" Lelaki manis itu kemudian melirik ke bagian bawah tubuh Jaehyun, "Lihat? celana mu basah, apa kau habis beronani? kau tegang karena mendengar desahanku ya ayah mertua?" Goda Taeyong.
Jaehyun ikut melirik kearah celananya "Shit!" Umpat Jaehyun.
"A-aku baru saja menumpahkan kopi."
Pfftt.. rasanya Taeyong ingin tertawa saja sekarang, Jaehyun tidak pandai berbohong rupanya, namun ia sangat menggemaskan!
"Ayolah Jaehyunnie~ kau ini bodoh atau gimana? bicaramu gugup, tidak ada juga noda kecoklatan di celana mu." Taeyong mengalungkan tangannya pada leher kokoh Jaehyun yang masih terdiam tanpa merespon ucapannya, dan setelah itu..
Chup!
Taeyong mengecup bibir tebal si lelaki yang lebih dewasa, namun tidak berhenti sampai di situ. Kecupannya mulai berpindah ke pipi, pucuk hidung, kening hingga leher Jaehyun, Oh sial! Taeyong sangat merindukan lelakinya itu.
YOU ARE READING
Father In Law • Jaeyong [✓]
General FictionONESHOOT ! Jaehyun tidak menyangka jika sosok lelaki yang ia cintai di masalalu adalah orang yang akan di nikahi oleh anaknya. ✓ BXB • HOMO • GAY • YAOI ✓ Jaehyun x Taeyong NCT ✓ Homophobic ? Don't read & Go away ! Start : 22042023 ©napeachys, 2023
Jaeyong project 2023 : Father In Law
Start from the beginning
![Father In Law • Jaeyong [✓]](https://img.wattpad.com/cover/337283137-64-k197297.jpg)