"Oke setuju, cuss" ucap zweitson sambil tosan dengan fiki

Merekapun kini menuju parkiran untuk mengambil motor nya masing masing dan bersiap melajukan motornya untuk menuju tempat yg di. niatkan

*****

Fenly kini selepas kepergian gilang, ia menyibukan diri untuk menata belanjaan yang telah ia beli tadi, sambil menanti jam masuk kerjanya.

Saat sedang sibuk, Tiba-tiba ada seseorang yang tiba-tiba mengetuk pintu rumah nya.

Tok,, tok,,, "paket" Ucap orang itu di luar

"Paket, perasaan kak shan jarang pesan online sekarang" Gumam fenly heran, namun iya tetap melangkahkan diri membuka pintu.

Cklek,,

"Maaf, kami ngak ada pesen apa-apa" Ucap fenly pada kurir itu, ya dia memakai topi sekaligus masker dan sedikit menunduk.

"Maaf mas, tapi benar ini alamatnya, saya hanya menjalankan tugas" Ucap kurir itu lalu memberikan paket itu ketangan fenly, serta tak lupa surat sah Terima nya.

Setelah ditandatangani fenly, kurir paket itu pergi, bahkan tanpa mengucapkan sepatah kata, yang tentu membuat tanda tanya dikepala fenly.

"Kira-kira apaan nih? Trus benar ngak sih ini paket buat kita, atau salah kirim" Monolog fenly lalu mendudukan diri diruang keluarga yang sederhana.

Karna sangat penasaran akan paket itu, fenly membuka paket itu, dan saat paket berhasil ia bukaa,,,,,

"Aaaaaaakkkkkk" teriak nya sambil melempar kerdus paket itu.

"Kak Shan, kak Shan" ucap nya panik yg mondar mandir sambil mencari nomor milik shandy untuk ia hubungi.

****
Bengkel^

Seperti kata mereka tadi, kini mereka telah sampai dibengkel Farhan, untuk bertemu shandy.

"Hayyoohh,, wassup abang-abang ku" Sapa Fiki lalu duduk di samping shandy yang sibuk membenahi motor konsumen.

"Dihh,, ngapain lo disini, bukanya langsung pulang" Ucap shandy tapi masih fokus akan kegiatannya.

"Mau kasih tahu info penting" Ucap zweitson dan duduk juga disatu sisinya lagi di samping Farhan Yang juga sibuk.

"Info apaan? Info kalau lo ditolak cewek" Tebak Farhan meledek

"Ye,,, ini lebih dari itu, lagi pula mana ada sih cewek yang brani nolak seorang Fiki aulia ini" Ucap Fiki sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.

"Jadi,, gini nih, bang sen dengerin ya" Ucap zweitson memulai dan diangguki Shandy.

Saat zweitson ingin memulai tapi tiba-tiba Handphone shandy berbunyi, sehinga itu menghentikan aksi mereka.

"Siapa? " Tanya fiki kepo

"Fenly" Jawab Shandy seadanya lalu mengangkat telpon itu.

Saat ia mengangkat ia hanya mendengar suara fenly yg panik seperti orang ketakutan sambil menyuruh nya untuk segera pulang.

"Kak pulang kak fen takut kak, fen takutttt" ucap fenly di sebrang sana.

"Fen kenapa, ada apa, apa yg terjadi, fen gak kenapa kenapa kan?" Tanya shandy yg penasaran dengan adiknya itu.

"Ka,,, kain kafan,,,, darah,,,, aku harus mati,, hick,,,, hick,,,,hick,,, fen takut kak, fen takutttt hick,,, hick" saut nya sekali lagi berusaha menjelaskan namun di sertai dengan suara tangisan nya efek ketakutan serta di Landa panik dan gak tenang akibat melihat isi paket yg ia terima itu.

"Oke fen tenang dulu ya, kak shan akan segera pulang, tunggu di rumah jangan kemana-mana, bila perlu kunci semua pintu rumah, sebelum kak shan tiba jangan buka pintu jika ada yg mengetuk" ucap shandy sedikit merasa panik mendengar apa yg di tuturkan oleh adiknya itu, namun tetap berusaha menenangkan adiknya, ia seakan paham dengan apa yg membuat adik nya merasakan ketakutan dan gak tenang sebab dari itu ia menyuruh nya untuk mengunci seluruh pintu rumah nya itu.

Setelah itu ia langsung minta izin ke farhan untuk pulang lebih cepat hari ini, sebenarnya ia tidak enak dengan Farhat pasalnya ia sering tiba-tiba pulang dengan keadaan yg slalu seperti ini, namun di sisi lain ia juga harus memikirkan ke selamatan adik semata wayang nya itu.

"Han gue izin pulang cepet ya, fen lagi dalam bahaya" ucap nya langsung The to point.

"Fenly kenapa? Kalau gitu gue ikut ya, bengkel kita tutup aja siang ini, nyawa fenly lebih penting" ucap Farhan langsung membereskan peralatan bengkelnya dengan cepat, agar ia dapat segera menutup bengkel nya.

"Kita ikut juga bang, gak mau tau, ayok son cepet" ucap Fiki yg gak mau ketinggalan.

Akhirnya mereka pun kini langsung melajukan motornya menuju ke kediaman fenly, Shandy yg sedikit merasa cemas dengan keadaan adiknya kini melajukan motornya dengan cara ngebut, agar ia segera bisa memastikan kalau adiknya itu dalam keadaan aman.


🌸🌸🌸🌸


Jangan lupa vote dan komenSupaya cerita ini bisa terus berlanjutThanks for reading

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Jangan lupa vote dan komen
Supaya cerita ini bisa terus berlanjut
Thanks for reading

Collab: ShopieOktapiani

Dream || UN1TY Donde viven las historias. Descúbrelo ahora