"Di mana dia?"

Bakugou menatap menuntut jawaban sesegera mungkin. Tatapannya mendapat balasan bungkukan badan dari sang pelayan.

"Saya mohon maaf, tapi apa Yang Mulia dan Jenderal berkenan masuk ke dalam untuk mendengar penjelasan saya?"

Jawaban itu menjawab seluruh kecurigaan. Bakugou dan Kirishima langsung mendapat firasat yang buruk saat mereka masuk ke dalam.

"Katakan apa yang terjadi." Bakugou tanpa basa basi langsung menuntut penjelasan. Kirishima juga duduk di sebelahnya dengan sama herannya.

Pelayan itu duduk tegak, bersiap untuk menceritakan segalanya.

.
.
.
.
.

Todoroki mendengar beberapa orang di kediamannya sudah ribut pagi-pagi. Iida sedang tidak bersamanya karena tengah melatih para penjaga yang ada di sana, jadi dia harus keluar sendiri untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Tak lama setelah mendatangi pusat keributan, dia melihat Sumire dan Giro.

"Ada apa?"

Sumire menoleh, bergegas mendatangi sang pemilik kediaman. "Todoroki-sama... Nona menghilang dari ruangannya..."

Sontak manik dwi warna Todoroki melebar terkejut. "Apa katamu?" Dia segera berlari ke ruang Midoriya kemarin dirawat dan melihat ke dalam. Ruangan itu memang telah kosong. "Apa kau sudah bertanya ke para penjaga?"

Giro mengangguk. "Mereka sama sekali tidak melihat seorang pun pergi dari tempat ini semalam."

"Bagaimana bisa..."

Sumire mengusap matanya. "Saya menemukan ini di atas futon Nona..." dia menyerahkan sebuah surat. "Saya belum membacanya karena terdapat nama Anda di atasnya."

Todoroki menerima surat bertuliskan 'Teruntuk Todoroki-kun' di atasnya. Segera dia mengeluarkan selembar kertas dari dalamnya dan membuka lipatan.

"Teruntuk Todoroki-kun.
Mungkin akan terjadi sedikit keributan saat seseorang, mungkin Sumire, menemukan ruangan ini kosong.

Maaf, aku harus pergi meninggalkan tempat ini. Tidak perlu khawatir, aku pergi dalam keadaan baik-baik saja.

Aku tidak bisa menjelaskan bagaimana aku bisa keluar dari tempat ini tanpa seorang pun mengetahuinya, tapi aku sungguh baik-baik saja.
Satu-satunya hal yang bisa kujelaskan adalah aku sudah dicurigai ada di tempat ini, jadi aku harus pergi sesegera mungkin.

Todoroki-kun, terima kasih atas semua bantuanmu selama ini. Meski aku sudah menipumu, kau masih berada di pihakku. Aku sungguh tidak tahu harus membalas budimu dengan cara apa.

Maaf karena aku harus pergi, aku tidak ingin melibatkanmu dalam masalah saat tempat ini nanti didatangi oleh pihak pasukan pemberontak istana.

Juga, maaf karena aku harus minta tolong padamu untuk menjaga Sumire dan Giro yang juga telah banyak membantuku. Katakan pada mereka berdua aku sangat bersyukur dengan kehadiran mereka berdua, maaf aku tiba-tiba meninggalkan mereka.

Sekali lagi, aku sangat minta maaf dan berterimakasih pada kalian semua. Sumire, Giro, Iida, Todoroki-kun. Suatu saat, jika aku memiliki kesempatan, aku akan menemui kalian lagi dan membalas budi atas segalanya.

Todoroki terdiam setelah menyerahkan surat itu kembali pada Sumire dan Giro.a Dia tidak tahu apa Midoriya menulis surat itu dengan benar-benar dalam keadaan aman atau tidak, tapi untuk saat ini dia percaya jika gadis itu baik-baik saja.

"Midoriya..."

.
.
.
.
.

BRAK!

Fake Bride - BNHA Fanfict (Completed)Where stories live. Discover now