30. The Greatest of Love [END]

Start from the beginning
                                    

Hyeri mengarahkan senjata api itu pada Rose.

"Rose, maaf," lirihnya.







DOR! DOR! DOR!

Hyeri membelokkan pistol tersebut pada arah Jaehyun. Membuat Jaehyun terkejut untungnya ia segera menghindar, tetapi betis Jaehyun terkena peluru yang Hyeri arahkan. Setelah itu, Hyeri membuang pistol tersebut ke jurang di bawah sana hingga jatuh ke dalam laut itu agar senjata yang ia lempar tak dapat dipakai lagi oleh Jaehyun.

"Akh!! Brengsek!" jerit Jaehyun.

"Sialan!" umpat Johnny.

DOR!

Hyeri tersenyum disaat terakhirnya, menatap Rose dengan air mata yang mengalir di wajahnya. Johnny menembakkan pelurunya tepat di kepala Hyeri membuat kepala itu berlubang hingga dahi. Hyeri tergeletak di atas tanah. Kesadarannya perlahan menghilang, ia tak menyesali saat-saat terakhirnya.

Jaehyun bodoh dengan mencoba mempengaruhi Hyeri. Adik Hyeri akan selalu aman karena Hoseok dan Rose telah menjamin adiknya.

Tugas Hyeri sudah selesai, menjadi teman, rekan kerja, saudara dan kakak bagi Rose.

"HYERII-AAAAHHH!!!!!" jerit Rose menangis melihat Hyeri yang mati dihadapannya. Rose menggerakkan badannya, memberontak agar tali di tangannya terlepas. Rose terus menggesekkan kedua pergelangan tangannya hingga kulitnya terkelupas.

"AAAAAAAHHH!!!!!!" teriak Rose menggema, siapapun akan merinding jika mendengar teriakan Rose malam itu. Teriakkan penuh amarah dan rasa sakit.

Jaehyun menatap Rose dengan kaki yang kesakitan. Ia sangat menyukai pemandangan ini. Pemandangan yang seharusnya ia lihat dari jauh-jauh hari.

Ah, Jaehyun bahkan lupa akan sisi lain dalam dirinya. Rasanya, menjadi Jeffrey tidak buruk juga.

Mobil hitam itu berhenti di tepi tebing. Jungkook datang terburu-buru, matanya melebar sempurna ketika melihat Hyeri yang mati bersimbah darah. Ia melirik Rose yang menangis menjerit memaki dirinya sendiri, Jungkook terlambat.

"Rosie!" ucap Jungkook.

"Welcome, Mr. Jeon," ucap Jaehyun.

Jungkook berjalan mendekat, namun belum juga ia sampai kakinya sudah di tendang oleh Johnny.

Bugh!

"Akh!" rintih Jungkook.

"Lo lupa perjanjian? Jangan bawa senjata, jangan melawan, atau lo mau Rose mati?" tanya Johnny.

"Jangan sentuh dia sedikitpun!" ucap Jungkook.

"Roseanne, liat gimana Jungkook bakal nyusul Hyeri," ucap Jaehyun.

Rose menggeleng, "engga, jangan! Jangan! Jangan pukul Jungkook!" ucap Rose.

Tetapi tetap saja, Johnny terus memukuli Jungkook dan Jungkook tidak melawan sedikitpun.

Jaehyun mendekati Rose, mengelus rambut Rose. Pria itu mengusap dagu Rose, "coba lo dari awal nurut, gak banyak tingkah. Rose, bisa lo balik jadi cewe penurut kaya dulu?"

"Buat orang kaya lo? Gak sudi!" ucap Rose meludahi wajah Jaehyun.

"Shit!" umpat Jaehyun.

Jungkook menahan tangan Johnny ketika ia melihat Rose yang disentuh oleh Jaehyun.

"Gue bilang jangan sentuh dia, anjing!" pekik Jungkook lantas menghajar Johnny.

Johnny sedikit tersungkur, Jungkook berjalan mendekati Rose. Ia menarik kerah Jaehyun. Wajah Jungkook kini penuh luka lebam dan hidung yang berdarah, pelipis yang lebam serta robek.

TOXIC Where stories live. Discover now