09

88 11 1
                                    

Tak terasa, sejak liburan James dan Meen berakhir sekarang mereka nampak semakin dekat, dikantin mereka makan bersama.

"Meen nanti sore kamu sibuk gak, aku mau ngajak kamu main ke air terjun"
"Uiiii mau phi James, pasti asik" jawab Meen semangat 45

"Aku juga mau denger jawaban kamu"
"Hmm, jawaban apa phi"
"Jawaban atas pertanyaan aku waktu dipantai" James melanjutkan acara makannya dan Meen yang baru ingat akan hal itu.

Jawaban atas pertanyaan James padanya, dia harus apa sekarang. 'Tuhan tolong Meen'

Selesai makan Meen kembali kekelas dan James kembali ke lapangan basket.

"Meen, lu kenapa"
"Ehh, Duean. Meen gapapa kok"

Duean yang biasanya masa bodo sama teman "sebarisnya" ini, sepertinya mulai perhatian.

"Masa sih, kok kek banyak pikiran"
"I'm fine kok"

"Kalo ada apa-apa lo bisa cerita sama gue"
'Hmm Duean kesambet apa ya'

Kenapa Duean sekarang berbeda, apa mungkin dia habis kebentur sesuatu mangkanya seperti ini.

Sore haripun tiba, James dan Meen berjalan untuk sampai ke terjun yang James maksud. Tidak terlalu jauh namun tidak dekat juga.

Meen hanya terdiam sepanjang jalan, ia bingung harus jawab apa pada James nantinya.

Dia harus jawab iya atau tidak karena jujur author males buat plot twist sekarang ini.

Tapi sepertinya akan Meen nikmati dulu pemandangan sekitar ini. Sangat sejuk dan damai.

"Meen sini pegang tanganku, akan sedikit menanjak"

Akhirnya mereka naik dengan berpegangan tangan, jari saling bertaut mengunci jari satu dengan lainnya. Meyalurkan kehangatan melalui tangan.

"Kalau kamu lelah beritahu saja, jangan dipendam"
"Iya phi, aman"

Diatas tempatnya air terjun berada sudah ada teman-teman James yang lainnya, termasuk Duean.

"Buset lama bener si James perkara jalan doang, naik mobil kan bisa padahal" Duean

"Hah lu gak tau apa, si James kan lagi jalan bareng Meen, sekalian pdkt gitu"
"Betul tuh, emang lo jomblo"

"Sat, ngaca woi"
'Sialan, si James gak ngasi kendor'

Akhirnya James dan Meen sampai ke atas. Dan langsung bergabung dengan teman James.

Mereka saling bercerita, bertukar tawa hingga pukul 9 malam James mengajak Meen untuk menjauh sedikit. Dan itu dilihat oleh Duean.

"Meen, bagaimana"
"Aku bisa menunggumu lebih lama dari ini"
"Tapi aku tau sedang ada yang berusaha mengejarmu juga"
"Jadi aku tidak bisa tinggal diam"
"Aku harap kamu memberikan jawaban seperti yang aku impikan, tidak juga tak apa Meen"

"Phiii.. akuuu.."

James adalah anak yang baik, penyayang dan lembut, bahkan dia adalah tipe pasangan semua orang. Siapa tidak mau dengan James.

Meen tidak memiliki alasan untuk menolak James.

"Baiklah phi James, Meen.."

"Hei kalian berdua ngapain"















agak maksa ygy

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 05, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[DUEANxMEEN] Kakak TingkatWhere stories live. Discover now