Stop It Right There!

35 7 4
                                    

Apa sih susahnya membalas pesan? Kalau sedang nggak bisa mengetik atau menelepon, fitur voice note bisa kan jadi pilihan? Terlepas dari suka atau nggaknya dengan fitur itu, setidaknya, aku nggak dibiarkan menunggu jawaban dari satu pertanyaan saja selama berjam-jam. Padahal, pesan itu bukannya belum terbaca.

Aku membanting gelas bir keduaku sore itu tanpa sadar. Beberapa mata pengunjung klab menatapku tajam, termasuk sepasang mata bartender asal Manado, berkulit terang dengan ikat kepala dan urat-urat menonjol di lengannya dan kerap disapa Sinyo itu.

"Woles, Nona. Pecah berarti membeli," ucapnya terlihat tenang, tersenyum.

Aku mendengkus. Menatapnya balik dengan mata memanas.

"Jangan ikut campur! Kalau perlu, lo gue beli!" jeritku dengan suara bergetar. Aku membersit ingus dan mengusap mata yang mendadak berair.

Oh, come on, Bitch! Jangan tunjukkan kelemahanmu dan permalukan dirimu sendiri di depan orang-orang nggak penting ini!

Aku menarik napas berulang-ulang dengan tergesa, seolah-olah seisi klab bakal segera menghabiskan jatah oksigen yang harus kuhirup.

Dadaku sesak. Seperti ribuan ton batu bata menindih tubuhku.

Ini bukan kali pertama Yoke mengabaikan chat-ku. Setelah kurang lebih dua bulan menjalin hubungan dengan chemical engineer itu, sudah ribuan kali dia melakukannya. Oke, wait! Aku berlebihan.

Masalahnya, setiap kali aku menanyakan alasan, tentu saja sambil marah-marah di chat, maka dengan tenang dia akan menjawab:

[Sabar, Honey]

[Tadi aku begini begitu dulu bla bla bla]

Meskipun sempat meledak-ledak dan rasanya kepengen gigit pagar besi tadi, setelah itu aku biasanya akan lebih reda dan memaklumi. Apalagi bila dia kemudian menelepon dan menjelaskan semua dengan suaranya yang lembut menenangkan. Seperti kemarau setahun, dihapus oleh hujan sehari.

Aku sadar dan paham betul kesibukannya. Bekerja di sebuah perusahaan dengan jumlah karyawan hampir seribu orang yang bergerak di bidang jasa penyedia Engineering, Procurement, dan Construction, Yoke sudah pernah menunjukkan betapa banyak proposal-proposal project yang harus dia tuntaskan setiap hari. Belum lagi puluhan email masuk ke inbox-nya yang perlu segera ditindaklanjuti, membuat pemilik kacamata berbingkai gelap dan berlensa minus lima--tapi tetap terlihat berkharisma--itu tidak punya kesempatan bahkan untuk mengeluh.

Namun, meskipun begitu, bagiku tetap saja berlaku, chat yang sudah terbaca seharusnya segera dibalas untuk menghindari berbagai prasangka. Bukankah komunikasi yang baik adalah kunci berhasilnya sebuah hubungan? Selain itu, pesan chat bukanlah koran digital yang bisa kaubaca lantas ditinggalkan begitu saja tanpa balasan, kan? And one more thing, you will never know the hurt feelings it may coused if someone you really love and care about, ignore you that way!

Seperti saat ini.

Sepanjang siang hingga sore aku menghabiskan waktu muterin mol tanpa keinginan belanja dan berakhir ngebir di klab ini, hanya demi menunggu balasan chat dia yang akan sangat berpengaruh pada tindakan yang akan aku ambil selanjutnya. Pulang atau terus menunggu.

Tapi apa? Sampai akhirnya aku hampir saja mengajak bartender XHale Klab ini tawuran, nggak satu huruf pun tercetak di layar ponselku dari dia. Boro-boro! Bahkan tanda-tanda mengetik pun nggak!

Dan bila di hari-hari yang lalu dia bisa dengan mudah lolos dan kumaafkan setelah memberi penjelasan, hmmm, sepertinya saat ini, aku harus berpikir seribu kali dulu untuk melakukannya.

Kecuali dia ....

(to be continued)

**********

Jeng ... jeeennnggg!

Ada yang pernah ngalamin punya pacar atau pasangan kek Yoke? Hobinya ngebaca chat doang tapi balesnya ogah 🤣🤣😅

Mengsyedihh gatuh? Wkwkw

Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata seseorang yang mengkesal tiap kali di-ignore pesan-pesannya. 😅 (Ciaann wkwkw)

Kliatannya sepele emang, tapi, seperti halnya cinta tumbuh karena hil-hil kecil, cinta pun bisa hilang karena perkara remeh temeh yang gak cepet dikelarin.

Cerita yang aku ketik tengah malem pas gabisa tedor ini, mudah-mudahan bisa jadi awal pertanda mood nolesku balik lagi, yess🤞🤞😍😍

Dah lama bat gak noles2 perasaan huhuhu. Mohon doanyaaa yaaa, sayang-sayangkuu. Pengen banget bisa rajeen noles lagi kek dulu🤗🤗

Nahhh, gemana? Mao lanjot taw gosah nih ceritanya?😁🤭

Kalo mao lanjut, kura-kura, enaknya endingnya kek gemana, gess?

Coba pilih salah satu di bawah ini;

😍 Happy Ending
😭 Sad Ending
👄 Ngegantung (sampek cakar-cakaran aja .... di kasur tapi #ehh wkwkw)

Cusss depeleehhh depeleehh 😁😂

Luv you till the end of the world

Muaachh 💋💋
ANM

TEMAN MINUM KOPI (Kumpulan Flash Fiction)Where stories live. Discover now