This feel

159 14 1
                                    

Jam menunjukkan pukul 2 siang. Della daritadi hanya memandang ponselnya. "Kapan ya dia telepon?" Gerutu Della. Tadi sepulang sekolah, Gio mengajaknya ke Pantai Cermin. Tentu saja Della senang. Apalagi jam 7 baru pulang. Siapa yang gak senang?

Kringgg~

Setelah melihat nama penelepon, dengan cepat Della mengangkat ponselnya. "Halo?" Suara Della terdengar sangat bersemangat. "Ciyehh bersemangat banget nih ceritanya?" Goda Gio. "Ih apaan deh! Lo udah sampe mana sih? Kok belum nyampe nyampe aja?" Gerutu Della. "Yaelah. Udah dibelakang lo," kata Gio. Della terkejut. Dibelakangnya?

Della pun berbalik. "L-lo kok bisa masuk?" Tanya Della dengan nada terkejutnya. "Ya bisa lah. Gue kan invisible man alias invisible Gio Sahara yang bisa muncul kapanpun," kata Gio dengan nada sombongnya. "Ngaco lo. Udah deh yuk cepetan berangkat. Palingan juga Bella atau kak Felix klo gak kak Felise yang bukain pintu," kata Della. "Kak Felise yang bukain tadi, pas dia mau beli cemilan katanya," kata Gio. "Iyeh, jangan banyak bacottttt!" Gerutu Della lalu ia segera mendorong Gio untuk keluar.

"Eh jadi tas lo gimana? Lo gak bawa baju ganti?" Tanya Gio heran. "Oh iya gue lupa ambil tas." Kata Della. Della segera masuk ke rumah untuk mengambil tasnya lagi.

"Ckckck! Amnesia kali ya?" Gumam Gio lalu tertawa sendiri. "Ngapaen ketawa ketiwi lo? Gila ya?" Sindir Della yang tiba tiba sudah berada di belakangnya. "Wehh sejak kapan lo disini?" Tanya Gio heran. "Sejak 1000 abad yang lalu!" Jawab Della asal.

"Yodah terserah deh. Yuk berangkat daripada entar kemaleman!" Kata Gio lalu segera menarik Della ke mobilnya. Mobil itupun melaju dengan kencang.

***

Della berjalan diatas pasir. Pantai itu sangat sepi. Bahkan tidak ada orangnya. Hanya ada dirinya dan Gio di Pantai itu. "Gio? Lo dimana?" Tanya Della bingung. Ia melihat sekeliling. Tapi Gio tidak berada disana.

"Del! Della!" Seru Gio dari belakang Della. Della berbalik dan menemukan Gio sedang berenang. "Gio? Sejak kapan lo disitu?" Tanya Della bingung. "Sini, main sama gue!" Seru Gio. Della segera berlari ke tempat Gio. Ia dan Gio saling menciprat cipratkan air. Tapi tiba tiba Della berteriak.

"TSUNAMI!!!"

Tubuh Della terasa terguncang guncang. Lalu seseorang tiba tiba berteriak tepat di telinganya membuat Della bangun.

"WOI LO GAK KESURUPAN KAN?!"

Teriakan itulah yang membuat Della segera bangun. "Ah, syukurlah hanya mimpi." Gumam Della. "Mimpi apa lo? Sampe teriak teriak gitu?" Tanya Gio bingung. "Ah, gue mimpi tsuna--"

"Hussh!" Potong Gio. "Gak boleh ngomong gitu ya, my loveliest girl," kata Gio langsung membuat Della bersemu malu. Baru pertama kali mukanya bisa berubah merah. Astaga.. OMG OMG OMG OMG OMG.. muka gue merah nih.. gimana ini? Batin Della. Ia memegang mukanya yang sudah memerah. Lalu ia membuang muka ke luar jendela. OMG.. s'moga Gio gak nampak muka gue.. aduh ini napa sih jantung gue dag dug dag dug gak jelas? Batin Della menggerutu kesal.

Mau tertawa gue rasanya. Liat dulu mukanya memerah tuh. Baru pertama kali gue liat mukanya memerah gini. Tapi lumayan, cantik. Awalnya niat gue mau ngeledekin dia, tapi.. gue ngerti perasaannya. Dia bisa tiba tiba merasa malu dan kesal lalu dia akan marah walau hanya sesaat. Mending gue gak usah ngeledekin aja lah ya? Pura pura gak tau juga boleh tuh.. batin Gio.

"Yok kita turun, udah sampe loh." Kata Gio. "Ah ya, kok daritadi gue gak sadar ya?" Gumam Della. Mereka lalu turun dari mobil. Della segera berlari lari di atas pasir sambil merentangkan kedua tangannya layaknya seorang bocah berumur 5 tahun yang bermain kejar kejaran dengan orang tuanya.

"Ah, enaknya suasana!!!" Teriak Della senang. Pengunjung lainnya hanya menatapnya bingung. Untung keadaan Pantai tidak terlalu ramai karena ini hari biasa. Gio hanya bisa tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Udahan dulu mainnya, kita cari pondok dulu. Nanti kalo lo mau main lagi, baru main lagi." Kata Gio sukses membuat Della cemberut. "Gak. Mau." Kata Della penuh penekanan. "If you don't want, so where will we sit at? Where will we put all of our things?" Tanya Gio penuh kesabaran. Sempat sempatnya Gio tersenyum. Kebanyakan cowok akan langsung mengomel tak jelas. Tapi berbeda dengan Gio. Tentu saja beda, kalau tidak beda, namanya bukan Gio Sahara.

Gara gara Gio tersenyum, seluruh gadis yang berada disana langsung terpesona pada Gio. Termasuk Della. Ada yang sampai sampai di omeli pasangan mereka. Gio dan Della sadar akan itu.

"Ihh.. senyumannya itu lohh.. ganteng buangetz.." --> kekaguman salah satu cewek.

"Ck! Suamimu tepat disamping dan kamu masih bisa ngomong gitu?" --> omelan pasangannya. Lebih tepatnya suaminya.

"Lah..? Kan belum nikah aja. Nih kenapa aja sih? Kan aku cuma kagumin kegantengan cowok itu aja? Lagipula, status kita masih tunangan loh, belum nikah. Gak usah buru buru deh nyebut nyebut suami." --> bantah si cewek tidak terima.

Gio dan Della yang mendengarnya pun tertawa terbahak bahak. Semua orang yang disana langsung menatap mereka lebih bingung lagi. Seluruh gadis yang sudah terpesona, mereka menjadi lebih terpesona. Seluruh cowok yang disana (yang belum ada pasangan sama sekali) langsung terpesona dengan tawa Della. Mereka akui, jika Della memang gadis yang cantik dan manis.

"Yuk kita mesen pondok dulu." Ajak Gio, "daripada gue tebar pesona disini dan akhirnya kita gak bisa pulang rumah, bukan?"

"Iyeh iyeh gue ikut," dengan pasrah Della mengikuti Gio. Gio tersenyum lagi. Dan sudah pasti kalian tau apa yang terjadi lagi kan?

"Ehmm.. Gio?" Panggil Della setelah mereka duduk di pondok. "Ya?" Tanya Gio. Apakah gue harus beri tau lo? Baiklah, gue akan beri tau nanti saja. Saat Sunset. Batin Della. "Ada apa?" Tanya Gio. Della hanya tersenyum penuh arti. "I want to tell you something later. You're gonna love it. And this is surprise for you." Kata Della.

"What? What is this about? Is it your birthday? Or what?" Tanya Gio bingung. "But.. wait.. today is not your birthday. So what are you going to tell me about?" Tanya Gio penasaran. "Just wait, okay? Wait till sunset." Kata Della. "Well, okay. I can't wait for that time." Kata Gio bersemangat. Ia mendapat firasat baik.

Hal selanjutnya yang mereka lakukan hanyalah bersenang senang, seperti bermain pasir, bermain air layaknya anak kecil.

Jam menunjukkan pukul 5.30 sore. Della dan Gio segera mengganti baju mereka yang basah dengan baju ganti. Mereka berencana akan melihat sunset selama setengah jam. Mereka duduk di pinggir pasir.

"Well, I always hope to see sunset with the girl I love. And the girl is you," kata Gio. Gio menatapnya sambil tersenyum. Della ikut tersenyum. "Well, what are you going to tell me?" Tanya Gio bingung.

"I'll tell you.. but.. lo jangan ledek ya!" Kata Della. "Jangan ledek, jangan ngejek, jangan--"

"Iyah iyah." Potong Gio. Della mendelik. "Potong potong pembicaraan nih anak!" Seru Della galak. Gio meringis. "Okay sorry. Langsung ngomong aja deh.. gue udah gak sabaran," kata Gio.

"Okay.. well... actually.." Della menatap Gio yang sudah tidak sabaran.

"I love you, Gio"

***

Hello? Gimana ceritanya? Feel-nya dapet gak?

Q : how will Gio respon Della?

Please answer. Tebak2 pun gak papa lah. Oh ya, jangan lupa VOMMENT ya. I will be very thanks for that. Okay, see you!

Hard to Love [COMPLETED✓]Where stories live. Discover now