Chapter 22

390 76 8
                                    

Hari ini, hari dimana kelas E membuat sebuah foto kenangan mereka.

Mengingat mereka sebentar lagi akan lulus, mereka membuat kenangan kelas pembunuhan mereka.

Walau berasal dari kelas yang berbeda, Asano dan [Name] dipaksa ikut berfoto mengelilingi dunia bersama sensei mereka.

Semenjak saat itu, semenjak Asano diikutkan dalam misi ini ia menemukan pandangan baru.

Pandangan yang ia berikan ke kelas E berbeda sekarang, Asano sudah menganggap kelas E adalah rumah untuknya, diingat kehidupan Asano yang keras sudah tentu Asano baru menemukan kehidupan yang bersinar untuknya.

[Name] memandangi Asano yang sedang tersenyum sendiri, seperti nya ia sangat menikmati perjalanan bersama kelas E tadi.

[Name] dan Asano sedang pulang sekolah bersama, dan diperjalanan pulang ke rumah.

"Kau terlihat sangat senang ya Gakushuu?" [Name] memulai percakapan.

"Ah tidak, aku hanya melamun" Asano terlihat memalingkan wajahnya, Asano memang tidak pandai menyembunyikan perasaannya.

[Name] terkekeh, 

"Kau menikmati perjalanan tadi ya" Ucapnya.

Asano menatap [Name], ia membuka suara

"Kalau begitu apa kau juga menikmati nya?"

[Name] membalas tatapan Asano.

"Tentu saja, aku menikmatinya." Jawab [Name].

"Anu.. [Name]"

"hm,ya? ada apa Gakushuu?"

Asano menghentikan langkahnya didepan [Name], ia menghadap ke [Name].

"Sebenarnya aku ingin mengatakan hal ini dari lama." 

Swoosh...

Angin menghembuskan surai mereka

[Name] tampak penasaran, ia bertanya

"Tentang apa..?"

"[Name].. aku.." Asano memegang bahu [Name], memandang [Name] lekat.

[Name] bingung, ia hanya bisa membalas tatapan Asano dengan wajah polosnya seakan tidak mengerti situasi yang ia hadapi.

Wajah sampai telinga Asano memerah, ia menundukan wajahnya lalu melepas genggaman tangannya di bahu [Name].

"Tidak jadi. Aku pulang duluan, jaa" Asano segera pergi meninggalkan [Name] yang masih berada diposisi tetapnya.

"Eh?" [Name] tidak mengerti apa yang temannya itu lakukan, mencoba untuk melupakan hal itu, [Name] segera pulang kerumah.

Disebuah gang, Asano bersender didinding.

Dengan tangannya, ia menyembunyikan wajahnya yang merah.

"Kapan aku bisa jujur kepadanya? mengapa mulut ini sangat susah hanya untuk mengatakan bahwa 'Aku menyukaimu bahkan mencintaimu' "

Asano Pov

Diriku sebenarnya adalah orang yang tumbuh berbakat karena berasal dari sebuah usaha.

Aku bukanlah orang yang langsung mempunyai bakat sedari lahir.

Kualitas dan Kuantitas

Dua hal yang penting dalam hidupku.

Aku perlu mempunyai Kualitas tinggi untuk mempunyai Kuantitas yang tinggi juga.

Terlalu fokus dengan 2 hal itu, aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku sendiri.

𝗟𝗜𝗙𝗘 𝗜𝗡 𝗧𝗪𝗢 𝗪𝗢𝗥𝗟𝗗 | Ansatsu Kyoushitsu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang