BAGIAN 39

2 1 0
                                    

Keduanya sudah berada di kolam kerajaan. Vele masih membungkus dirinya dengan dengan baju panjang miliknya. Sedangkan Easter nampak sudah bertelanjang dadaa. Tentu saja bagian bawah masih terbungkus kain.

Pria itu melirik Vele yang menatap ngeri kolam renang di depan sana. "Kenapa warnanya merah?" tanya gadis tersebut. Aneh sekali ada kolam yang berwarna merah seperti itu. Tentu hal tersebut terlihat ngeri.

"Kamu lupa ini di mana?" sahut pria di sebelah Vele. Kerajaan vampir. Harusnya Vele menyadari hal seperti itu. Bahkan kerajaan ini juga didominasi oleh warna hitam dan merah. Menggambarkan sekali sosok vampir pada umumnya.

"Itu bukan darah. Hanya warnanya dibuat seperti itu," terang pria itu.

"Apakah warna kulitku nanti tak berubah menjadi merah?" tanya Vele dengan kepolosannya membuat Easter tak kuasa menahan tawa di sana.

"Kamu ada-ada saja. Tentu saja tak mungkin. Apakah kamu melihat kulitku berubah menjadi merah?"

Vele meneliti. Oh iya tidak ada perubahan. Gadis ini pun bernapas lega. "Buka bajumu," perintah pria itu. Vele malah makin mengeratkan baju penutup miliknya itu. Easter memutar bola matanya malas. "Tenang saja. Aku tak akan menerkammu di sini. Kita bisa melakukannya nanti di kamar."

"YAK!" seru Vele reflek ditambah lagi muka yang dibuat segarang mungkin. Hal tersebut malah membuat Easter merasa terhibur.

"Kamu akhir-akhir ini sering marah-marah," komentar Easter.

"Itu karena kamu terus menggodaku. Makanya berhentilah melakukan hal seperti itu," jawab Vele langsung.

"Wajahmu terlihat semakin lucu dan cantik jika sedang marah," terang pria tersebut. Vele tak akan tersipu lagi dengan pernyataan tiba-tiba yang Easter ungkapkan. "Bagaimana? Kamu jadi ikut berenang atau tidak? Aku sudah kedinginan berdiri diam seperti ini," tanya Easter.

Bukannya menjawab, mata Vele malah bergerak ke sana ke mari. Itu membuat Easter menjadi gemas dibuatnya. Dengan gerakan cepat dia langsung menarik tangan Vele dan membuat gadis itu berpindah tempat tepat di depan pria tersebut.

"Tunggu," cegah Vele ketika Easter hendak menarik tali yang menjadi pengikat di baju penutup miliknya. Pria itu mengernyit. "Haruskah aku membukanya?"

Easter mengembuskan napas lelah. Sepertinya kesabaran pria ini benar-benar diuji oleh Vele. "Tentu saja. Apakah mungkin kamu berenang menggunakan baju ini?" Tentu saja itu tak mungkin karena bajunya panjang. Ini akan menyulitkan Vele untuk berenang.

Alhasil Vele nampak pasrah saja ketika pria di depannya menarik tali yang menjadi pegangannya sejak tadi. Vele nampak masih malu-malu saja di depan Easter. Padahal gadis itu masih menggunakan dalaman miliknya. Easter yang sekali lagi melihat lekuk tubuh Vele nampak menelan ludahnya dengan susah payah. Namun, pria ini memiliki pengendalian diri yang benar-benar baik.

"Ayo," ajaknya kepada Vele. Kedua orang itu sama-sama menuju ke air. Rasa hangat langsung mendominasi kaki mereka. Vele terlihat tak menyangka jika airnya benar-benar hangat. "Aku sengaja menggunakan air hangat agar kita nyaman berenang. Lagi pula di luar benar-benar dingin, kan?" jelas Easter seperti tau pertanyaan yang ada di kepala gadis ini. Padahal ia sengaja menggunakan air hangat hanya untuk Vele. Easter vampir, dia tak akan merasakan rasa hangat di sekitarnya.

"Bukannya terakhir kita ke sini airnya tidak berwarna seperti ini?" tanya Vele. Jika tidak salah ia sudah berada di tempat itu sebanyak dua kali. Pertama ketika insiden Vele dan Vale diserang vampir brutal di hutan. Kedua, ketika Easter mengajak Vele. Dan sekarang adalah momen ketiga.

"Aku yang mengubahnya. Terlalu bosan jika warna airnya seperti biasa," jelas Easter yang tak masuk akal bagi Vele sendiri.

Kedua orang itu pun mulai berenang ke arah masing-masing. Vele lebih kepada menghindari Easter karena dia tak ingin terjadi sesuatu yang berlebihan antara mereka. Namun, pria itu malah bertindak sebaliknya. Dia berenang dan terus mendekati Vele saat itu. Hal ini membuat Vele menjadi kewalahan. Hingga pada akhirnya Easter bisa menangkap pinggang Vele dan membuat kedua orang itu berhenti berenang.

DOUBLE V ✔Where stories live. Discover now