" Tak ada yang peduli lagi padamu.. Miris sekali seorang adik menyetubuhi kakaknya bahkan menyiksanya. Apa yang pantas aku lakukan untuk menghukummu hmm?? " Kata Michaela sambil mencengkeram rahang Isaac yang kini termangu, merasa tak percaya dengan apa yang dikatakan ayahnya. 

Michaela melepaskan cengkeramannya, ia berjalan ke arah meja sambil melihat-lihat benda-benda yang berada di meja. Ia tersenyum lalu mengambil sebuah jarum, ia berjalan menghampiri Isaac dan duduk bersila di hadapan Isaac yang terbaring di lantai.

" Tahan kepalanya.. " Pinta Michaela kepada anak buahnya, dengan sigap anak buahnya mematuhinya.

" Ka.. kau mau apa?! " Teriak Isaac ketakutan.

Michaela hanya tersenyum dan mengangkat kedua bahunya.

" Ekh.. sssh.. " Desis Isaac saat Michaela menusuk jarumnya ke bibir Isaac.

" Bibir ini yang lancang menciumi Nona Anne, harus diberi hukuman.. "

Sekuat apapun Isaac memberontak ia tak dapat melawan kekuatan anak buahnya Michaela. Air matanya keluar menahan perih di bibirnya sesekali ia mengerang saat Michaela menusuknya terlalu dalam atau sengaja memutari jarum tersebut saat masih tertancap di bibirnya. Darahpun perlahan mengalir dari bibirnya.

" Menjijikan.. " Kata Michaela, lalu ia mencabut jarumnya dan berdiri. Ia menaruh jarum tersebut di meja, lalu ia menuangkan beberapa tetesan cairan ke dalam kapas. Ia kembali duduk kembali bersila di hadapan Isaac, ia langsung menempelkan kapas tersebut di bibir Isaac.

" AAAAAkh..AAaakkhh!! " Teriak Isaac.

" Kenapa berteriak hmmm? Aku masih berbaik hati membersihkan lukamu dengan alkohol.. " Kata Michaela sambil menekan-nekan kapasnya di bibir Isaac.

" Ikat dia di kayu! " Perintah Michaela.

" Anak buahnya menyeret Isaac ke sebuah kayu tinggi yang berbentuk balok, yang sisi kanan dan kirinya tertancap rantai dan borgol. Isaac pun di ikat dengan rantai tersebut dalam keadaan berdiri di antara balok itu. Michaela dengan mata yang memerah mengambil pecut dan memecut punggung dan dada Isaac tanpa ampun. Sebelum cambuk itu sampai membuat kulit Isaac tergores semua ia terus melakukannya, ia menulikan telinganya saat Isaac berteriak kesakitan.

" Hah.. Hah.. hah.. " 

Napas Michaela tersengal-sengal, ia menghentikan kegiatannya saat anak buahnya datang dan membisikan sesuatu padanya.

" Suruh dia masuk.. " Kata Michaela sambil menyeringai, ia mengambil ponselnya dan memotret tubuh Isaac yang sudah penuh luka.

" Wooow.. "

Michaela langsung menaruh ponselnya di sakunya dan menoleh ke sumber suara.

" Ini lebih menyeramkan dari rumah itu.. "

" Hahaha.. Kau benar Yohan.. Karena orang yang sudah masuk kesini tidak akan pernah keluar dalam keadaan hidup. "

Yohan bergidik ngeri saat melihat kondisi Isaac.

" Mangsamu.. Lakukanlah.. Dan dia sangat suka melakukan seks dengan kasar.. "

" Wah benarkah? Sepertinya akan menyenangkan.. Boleh aku pinjam alat-alatmu? "

" Tentu.. Ayok semua tunggu di luar... Tinggalkan mereka.. " Perintah Michaela, tentu saja anak buahnya mematuhinya tinggallah Michaela, Yohan dan Isaac.

Yohan menghampiri Isaac, dan mengelilingi tubuh Isaac sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Sementara Isaac, dengan tatapan sayunya melihat ke arah Yohan penuh selidik. Ia dengan gusar menggerakan tubuhnya walau rasanya berat sekali saat merasakan tangan Yohan mengelus lembut perutnya dari belakang.

Something UnexpectedWhere stories live. Discover now