6.Bad?no I'm not bad

Começar do início
                                        

Kim Taehyung sedikit kesal dengan sang pujaan yang kembali dengan aksinya seperti dulu.

"Taetae bilang, Jisoo cantik dengan tampilan apapun, terus kenapa sekarang kesal,"Jisoo mencebikan bibirnya ia jadi ingin balik marah lagi.

Melihat sang gadis yang balik marah Taehyung menghela napasnya, harus sabar menghadapi Jisoo yang mode keras kepala ia melihat sekeliling yang kebetulan tampak sepi hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang.

beralih menatap Jisoo yang kini memalingkan mukanya dengan bersedekap dada bibirnya masih mengerucut, Taehyung mengulum senyumnya dengan gemas ingin sekali ia tarik bibir mengerucut itu,tapi ia tahan dan kini malah Taehyung sendiri ikut bersedekap dada menatap sang gadis sambil memainkan lidahnya di dinding-dinding mulut suatu kebiasaan nya.

"Ck...mereka ini bisu atau bagaimana sih dari tadi tidak bicara-bicara"

"Diam bodoh nanti ketahuan"

"Syarat mengintip harus diam"titah Jennie.

"Kenapa ikut diam sih!"gerutu Jisoo dalam hati.

Niat hati ia balik marah agar tidak kena omel dengan nada terkesan mengintimidasi yang jujur saja membuat Jisoo takut, sebenernya ia tidak berniat melakukan aksi ini ia bahkan berniat nekat kabur keluar rumah malam-malam namun akhirnya ketahuan oleh penjaga yang bertugas menjaga Jisoo, dan niat dengan gaya berpakaian ke sekolah terkesan nyeleneh dari tata berpakaian dan melanggar peraturan, ia juga tadi membolos pelajaran tidak ada sesiapapun yang dapat menegur mengingat ia cucu tersayang dari pemilik sekolah dan anak dari Kim Hyunbin sang kepala sekolah sendiri.

Ini juga hanya salasatu cara bentuk protesnya saja terhadap ayahnya, agar memberinya kebebasan seperti membawa mobil ke sekolah sendiri,dan selama ini hanya boleh di antar sopir atau bersama Taehyung, dan mengikuti ekskul lainnya karena ia hanya di bolehkan mengikuti ekskul musik.

"Kim Jisoo,"panggil Taehyung dengan nada rendah yang terkesan melembut memberikan sensasi desiran bagi jiwa Jisoo.

Mempertahankan keterdiamanya tanpa mau menoleh ke arah lelaki itu.

"Kau tahu kan bagaimana ayah?"

"Tapi ayah mengekang ku!, aku ingin seperti yang lainya, aku juga ingin mengikuti ekskul yang aku sukai tidak hanya musik, mengendarai mobil sendiri, sepulang sekolah dapat bersenang-senang dengan teman, makan di luar bersama, belanja bersama pokoknya melakukan hal ini hal itu dengan bebas"

"Kau tidak senang bersamaku?"

"Bukan begitu,"suara Jisoo melirih.
"aku senang bersamamu,tapi- aku juga ingin mempunyai waktu dengan teman-teman ku, lihat temanku beberapa mulai menjauhiku bahkan mungkin nanti Lisa dengan Jennie, akan mulai seperti menjauhiku."

Memberikan waktu agar Jisoo dapat mengeluhkan alasannya, Taehyung hanya diam tatapan matanya masih fokus terhadap Jisoo, termasuk pendengarnya.

Jisoo tersentak ketika tangan besar Taehyung menyentuh pundaknya, kedua tangan besar itu mengarahkan Jisoo agar mau menghadap ke arah laki-laki itu.

Setelah Jisoo dengan pasrah menghadap ke arahnya lantas tangan Taehyung berpindah menyentuh pipi halus Jisoo,mengusapnya pelan.

"Jisoo kau berpikir seperti itu,kau tahu?ayah sangat menyayangi mu, ayah posesif terhadap mu, mungkin memang ke posesifan nya membuat mu merasa kurang bebas, dengar ayah masih merasa trauma kehilangan ibumu dan juga kehilangan adikmu,"Bibir Taehyung kelu untuk melanjutkan ucapannya, namun ia rasa harus menjelaskan.

Sementara Jisoo masih terkejut mendengar bahwa ayahnya masih memiliki trauma yang masih melekat.

"Bagi ayah kaulah satu-satunya, yang harus di jaga, ia tak ingin apa yang terjadi dengan ibumu menimpamu, dan apa yang terjadi pada adikmu menimpamu juga, ia tak akan membiarkanmu jatuh sakit, bahaya memang tidak tahu kapan terjadinya namun bagi ayah bahaya masih mengelinginya, salasatu yang bisa memberikan kekuatan hanya dirimu kaulah satu-satunya kekuatan ayah, mungkin ayah memang terlalu berlebihan tapi untukmu ayah akan melakukan apapun untuk menjaga putri kesayangannya."dada Jisoo seakan sesak seperti di himpit, ia bahkan tak mampu membendung air matanya terjatuh perlahan di kedua pipi putihnya. Setakut itukah ayahnya selama ini?ia kira ayahnya baik-baik saja namun ternyata salah. Ketakutan itu, masih membelenggu dari dalam diri ayahnya.

Melihat Jisoo dengan air mata yang terus mengalir, lantas Taehyung merengkuh nya, melalui pelukan hangatnya mencoba memberikan ketenangan.

"Nanti temui ayah."

"Aku tidak tahu Jisoo merasa seperti itu, aku bukan teman yang baik hiks"lirih Lisa pelan.

"Cup-cup jangan menangis Lisa,"Mingyu memberikan tepukan pelan pada poni Lisa berniat menangkan namun berujung kekesalan melalui tepisan tangan.

"Jangan menyentuh poniku bodoh"kesal Lisa.

"Diam!"serentak dua orang terhadap Lisa dan Mingyu. Dan mereka kaget ternyata seorang Cha Eunwoo pun ikut mengintip.

.

"Kau senang?"
Mendengar pertanyaan itu Jisoo menganggukan kepalanya, musim libur nanti ayahnya akan mengadakan pesta barbeque bersama teman-teman Jisoo di halaman rumahnya.

Dan saat ini ia di dampingi Kim Taehyung sang tunangan, menikmati pemandangan di pedesaan rumah kakek dan nenek Taehyung.

Ayahnya mengizinkan nya ikut Taehyung mengunjungi kakek neneknya, perlahan ayahnya mulai mampu memberikan kebebasan dengan sendirinya.

Ia menggenggam tangan Taehyung, tunangannya sejak beberapa bulan lalu, keputusan keluarga kedua nya, walau seperti itu keduanya menerimanya, apalagi Jisoo, baginya Taehyung adalah dunianya setelah keluarganya berlebihan memang namun itu kenyataannya,blelaki itu mampu memberikan ketenangan, kenyamanan, dan keamanan.

Jisoo meraih tangan Taehyung memainkan jari-jarinya dan menepuk-nepuk tangan keduanya ia terkekeh sendiri dengan aksinya yang membandingkan tangan besar Taehyung dan tangan mungilnya.

Taehyung membiarkanya,ia tersenyum saat kedua tangan Jisoo merangkul lenganya, menyenderkan kepala gadis itu mendongak dengan tersenyum manis.

"Aku menyayangi Taetae sangat!"

"Aku menyayangimu juga bahkan sangat mencintaimu sampai kapanpun itu Jisoo kau berharga bagiku" Suara lembut Taehyung mengalun berhembus bagai angin yang mampu menggetarkan Jisoo.

Sampai kapanpun mereka akan tetap bersama.

End














SHORT STORY→[Vsoo]RepublishOnde histórias criam vida. Descubra agora