01 IDC : Kebiasaan

Start from the beginning
                                    

"Bilang terima kasih." bisik ibunya.

"Telima kasih, bu doktel." begitu menggemaskan di mata Airin.

"Sama-sama anak cantik." Airin mencubit pipi gadis kecil itu dengan perasaan.

- - -

Sudah enam jam berlalu dari saat Alex memulai operasinya pagi tadi.

Sebentar lagi selesai.

Airin datang ke ruangan tempat seseorang melihat operasi dari bilik kaca.

(Kalau mau jelasnya liat aja di drakor-drakor medis gitu ya.. Soalnya tidak tahu nama ruangannya:)

Ia datang setelah mengurus semua tentang pria 38 tahun tadi ke dokter tulang. Ia ingin melihat bagaimana Suaminya itu mengoperasi lagi sekarang.. Setelah selesai dengan urusannya Airin memang selalu datang dan melihat Alex yang begitu tenang dan sukses memimpin operasi-operasi besar di rumah sakit ini.

Entah mengapa jika melihat Alex tengah mengoparsi itu membuat hatinya tenang.

Airin tidak sendirian. Ada juga dokter-dokter lain yang tengah melihat Alex mengopasi, sebagian mereka masih mahasiswa/i melihat untuk pembelajaran. Mencatat semua yang Alex lakukan karena mereka yang melihat di ruangan itu dapat melihat tindakan tangan Alex kepada pasien lewat sebuah layar yang sengaja di pajang disana.

Finally, operasi selesai dengan sukses.

"Kerja bagus semuanya." setelah mengatakan itu Alex keluar dan di susul Airin juga yang keluar dari ruangan itu dan menghampiri Alex.

Alex tersenyum di balik maskernya. Lalu ia mencuci tangan dan membuka maskernya.

 Lalu ia mencuci tangan dan membuka maskernya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Airin langsung memeluk sayang sang suami.

"Eh kenapa nih? Ada pasien yang buat kamu kasian lagi?" tanya Alex sambil mengangguk kepada tim medisnya yang lewat hendak pergi dan menyapanya.

Airin mengangguk. "Aa tau gak.. Tadi kasian banget anaknya nangis, mana cantik banget lagi gemes."

"Sakitnya kenapa emang? Terus ibu atau ayahnya yang kamu rawat?" tanya Alex antusias.. Seperti ini lah memang.

Jika Airin suka mendatanginya selepas operasi ataupun tidak, pasti saja ia mau curhat tentang pasien yang ia tangani tadi.

Entah itu ia kasihan lah, ia tak tega lah atau yang lebih parah bagi Alex adalah saat Airin datang kepada Alex untuk bercerita tentang pasiennya yang tampan mirip opakorea. Mirip Jaehyun ensiti katanya.

(Ayang saya:)

Dan posisinya itu Alex baru saja menyelesaikan operasi yang berlangsung selama sepuluh jam.. Tapi, bagaimanapun Alex tetap Alex yang akan mendengarkan keluh kesah cerita istrinya yang menurutnya tak akan pernah membosankan itu. Selelah apapun ia, ia pasti akan selalu mendengarkan cerita Airin yang tak membosankan baginya itu, walaupun kadang-kadang sampai ia ketiduran.

Ia pikir, jika istrinya ini tak menceritakan padanya lalu harus pada siapa? Yakan? Masa pada pria lain,, gak boleh!

"Ayahnya jatuh dari lantai 3 pas kerja sebagai kuli.. Karena aku gak tega liat anak itu nangis terus, yaudah deh aku kasih dia permen lolipop dari kamu tadi pagi." Airin masih bercerita padahal mereka sekarang tengah makan di kantin rumah sakit. Mumpung bisa dan tidak terlalu banyak yang harus ditangani.

Alex makan sembari mengangguk-angguk menanggapi cerita Airin.

"Udah dulu ceritanya, makan dulu ya." Airin menyengir, ia selalu saja melebihi batas karena begitu antusias bercerita.

"Maaf ya A." dahi Alex mengkerut. "Aku ceritanya kebablasan lagi."

Alex terkekeh. "Kayak apa aja kebablasan."

"Hehe.. Sayang deh sama Aa."

"Aku juga."

"Aa sayang diri sendiri?" Alex kembali terkekeh.

"Aku sayang kamu." Airin tersenyum malu.

****

Yuhuuu!!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuhuuu!!!!

Pak Dogan dan Bu Dokcan balik lagi nich.
Janga lupa vote dan komenannya ya gaiskuuuhh

Spesial up pertama double yaw ^^
1/06/2023

Istriku Dokcan (Dokter Cantik)Where stories live. Discover now