23

1K 121 29
                                    


...


Jake ENHYPEN reportedly suffered from a knee injury in his left leg which made him have to do complete rest for an undetermined period of time”


Berita tentang cedera lutut Jake sudah di umumkan oleh pihak agensi. Mereka terpaksa membuat pengumuman palsu untuk menutupi keadaan Jake yang sebenarnya.

Sudah tiga hari Jake tak sadarkan diri dan selama itu pula baik Sunghoon maupun Aeri tetap disana untuk menemaninya. Heeseung sudah beberapa kali menyuruh mereka untuk pulang dan istirahat tapi mereka tidak mengindahkannya. Sunghoon pulang hanya untuk mengambil pakaian tapi setelah itu dia akan kembali ke rumah sakit.

Heeseung juga pernah membujuk Aeri untuk pulang bersamanya, biar bagaimanapun Aeri masih kecil.. tidak baik jika harus berlama-lama berada di rumah sakit. Tapi lagi-lagi penolakan yang Heeseung dapat. Anak itu hanya ingin terus di samping ‘appa paman tampannya'.

Bohong jika Heeseung tidak merasa sakit. Selama gadis kecil itu hidup dan bernafas.. Heeseung tidak pernah mendapat penolakan darinya. Hanya akan ada senyuman dan anggukan semangat yang akan ia dapatkan, tapi sekarang... Aeri bahkan hanya memandangnya sejenak saat menolaknya. Selebihnya gadis kecil itu hanya akan menatapi Jake sampai akhirnya dia mengantuk dan tidur.

Merasa sakit pun tidak ada gunanya, dia yang memilih untuk semua ini.. jadi hal inilah yang harus ia terima.

“Heeseung-a”

Lamunan Heeseung buyar saat tiba-tiba Sunghoon duduk di sampingnya.

Sekedar informasi saja, saat ini mereka sedang berada di kursi taman rumah sakit.
Heeseung menoleh dan mendapati raut wajah sayu milik Sunghoon

“Boleh aku memelukmu ?” lirih Sunghoon

Dari suaranya Heeseung tau, kalau Sunghoon sedang menahan tangisnya.

Perlahan Heeseung merentangkan kedua tangannya dan tak butuh waktu lama Sunghoon langsung masuk kedalam rengkuhan itu.

“Hiks hiks...”

Isakan mulai terdengar di telinga Heeseung, tubuh wanita di pelukannya juga bergetar. Ia tau kalau Sunghoon sedang berusaha mengalahkan ego dan rasa bimbangnya.

Tangan Heeseung mengusap lembut punggung Sunghoon seraya membisikkan kata-kata penenang “kau melakukan hal yang benar Sunghoon-a. . kau melakukan hal yang benar” gumam Heeseung

“hiks.. Heeseung. Hiks hiks, maaf”

Heeseung menggeleng pelan seraya mengusap lembut rambut hitam Sunghoon untuk memberi wanita itu kekuatan dan ketenangan. “tidak ada yang perlu di maafkan, aku baik-baik saja”

“maaf karena sudah memberimu banyak beban, hiks.. maaf karena Aeri menolakmu...hiks hiks, dan maaf karena harus membuatmu menjauh dari cintamu”

Kening Heeseung mengerut bingung, kalimat terakhir Sunghoon.... Apa maksudnya ? Di jauhkannya tubuh Sunghoon perlahan dari tubuhnya, mencengkram pelan kedua bahunya lalu menatapnya dengan tagapan bertanya.

“apa maksudmu ?”

Ada sedikit perasaan takut pada diri Sunghoon untuk menjawabnya, karena dia sungguh merasa sangat bersalah untuk ini.

“Maaf, hiks... Maaf”

“jawab pertanyaanku Sunghoon”

“maaf karenaku kau harus pergi menjauh dari wanita yang benar-benar kau cintai”

Mata Heeseung melebar sempurna, dari mana Sunghoon mengetahui itu ? Dia sama sekali tidak pernah memberitahukan ini kepada siapapun, dia hanya mencintai gadis itu dalam diam.

Relion (JakeHoon)Where stories live. Discover now