Thorn hanya memasang wajah senang sembari bertepuk tangan dan bersorak ria....
"kalau begitu sampai jumpa nanti Thorn ... " sosok Taufan kembali menghilang bersamaan dengan angin yang berhembus.
Setelahnya Thorn hanya menatap ruangan yang telah kosong, sebelum melangkah pergi meninggalkan Tali gantungan yang masih tergantung di tengah Ruangan.
" bentar lagi petang Thorn harus cepat .." ujarnya.
------‐---------------------------------------------------------
Solar, Halilintar saling menatap tak suka satu sama lain.
" kenapa lo kesini ...? " Solar bertanya dengan nada tinggi.
" lo sendiri kenapa kemari .....!!" Balas Halilintar.
" dih ... ditanya malah balik nanya ...." Solar malah memalingkan wajahnya kesal.
" ya terserah Gw lah ..... " acuh Halilintar.
" Geledek ....!!"
" lampu jalan ....."
" pikachu ...."
" bensin .....!! "
" lo gak mau kalah ya ...." Solar memandang tak suka.
" lo yang mulai....." Hali menatap tak kalah tajam.
" maaf Thorn terlambat... loh, Solar ... ada Halilintar juga ya ...!! " Thorn mendekat ke arah dua orang itu, walau tak dekat tapi mereka satu sekolah di sekolah yang sama.
" lah Thorn kenapa kemari ....? "
Solar memegang kedua pundak Thorn merasa heran dengan anak bendul ini. Apa mungkin mereka memiliki masalah yang sama.
" halo .... halo.... sudah semua ya .....!!"
Sosok bermanik safir itu duduk santai di atas tiang listrik sembari membawa sabit besar di tangannya.
"KAU ....." Solar
" TAUFAN /KAK TAUFAN ...?!"Halilintar dan Thorn.
" kalian mengenalnya ....? " Solar berujar heran.
" Kau sendiri tau dia .....?" Halilintar balas bertanya.
" Kak Taufan datang waktu Thorn ada di kamar, minta nyawa Thorn loh.... kalian juga sama ya ....? " tanya polos anak ini.
" enggak kok ..." ujar Halilintar dan Solar berbarengan.
" dia datang pas aku ada di atap "
" dia datang pas aku ada di kamar mandi ." Suara hati mereka berdua.
" yayaya...... sudah selesai sesi kenalannya .....? Namun sebelum mulai aku akan memperlihatkan sesuatu pada kalian lalu aku akan membiarkan kalian membuat keputusan ....."
"WUSSH........."
" HUAAAAAAAA..... APA APAAN INI ...."
Sebuah bola angin raksasa mengurung mereka bertiga mereka mau protes namun sesaat setelah mereka terkurung kabut hitam pekat mulai mengelilingi.
" heh .... mereka datang.... ini pasti seru...!! " Taufan memutar sabitnya bersiap dalam posisi bertarung.
" mahluk apa itu ....!? " Solar.
" seram sekali ..... " Thorn menutup matanya dengan tangan.
Halilintar hanya diam memandang Taufan dan mahluk itu secara bergilir.
" apa mahluk seperti ini yang kau lawan setiap saat ....!!"
" hahahahha.... tentu saja, setiap detik setiap menit, mereka selalu ada saat manusia seperti kalian yang tak bisa menghargai hidup masih ada di dunia ini ......" Taufan dengan lincah menyerang dan menangkis serangan mahluk hitam yang menyerang menggunakan tentakel di belakang tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINAL DECLARATION. ( End )
FantasyPERINGATAN CERITA INI HANYA KARANGAN SEMATA YANG LEWAT DI KEPALA SAYA TAK BERHUBUNGAN DENGAN DUNIA NYATA. MURNI KARANGAN NO COPY COPY .... SEMUA KARAKTER DI DALAM CERITA INI BUKAN KEPUNYAAN SAYA, SAYA HANYA MEMINJAM KARAKTERNYA SAJA all the chara...
final declaration
Mulai dari awal
