final declaration

Start from the beginning
                                        

" aku tak percaya padamu .... ini pasti tipuan kan ....?" Solar menaikan alisnya menatap instan ke mata yang menatap cerah ke arahnya.

" kalo tak percaya tak apa ...  tapi kalo kau mau bukti, sore nanti datanglah ke belakang sekolah..... aku tunggu kedatanganmu...... Solar ...." sesaat setelah mengatakaan itu tanpa menunggu balasan sosok itu menghilang menyisakan  hembusan angin yang mengisi seisi ruangan.

" agh .... tunggu ..... sial...."

" dia pergi ..... dia bahkan gak ngasi tau namanya dan bagaimana di tau namaku....? Ck..... baiklah aku akan melihat bukti itu dengan mata kepalaku sendiri tuan malaikat maut...." Solar keluar dari bathtub menampilkan tubuh atletisnya kemudian melangkah keluar kamar mandi. Meninggalkan sebuah cutter yang masih berada di lantai kamar mandi terebut.

-------------------------------------

     Seorang pemuda  bermanik hijau cerah itu menatap sebuah tali  gantungan yang berada di hadapannya, perlahan di menaiki kursi dan bersiap mengalungkan tali itu kelehernya.

Pemuda itu bernama Thorn keluarganya menyayanginya namun karna di anggap idiot atau terlalu polos Thorn mendapat perlakuan buruk di sekolahnya, pembullyan yang dialaminya tak pernah dia ceritakan pada kedua orang tuanya. Para pembully itu mengancam apabila Thorn melapor maka dia akan di cap sebagai tukang ngadu dan akan dimusuhi satu sekolah.

Thorn lelah pada hidupnya dan pada dirinya yang tak pernah bisa melawan. dalam pikirannya mungkin dengan kepergiannya dia akhirnya tak akan merepotkan orang lain lagi.

Namun sebelum tali itu mencapai lehernya, kursi yang menjadi pijakannya bergeser membuat tubuhnya oleng ke depan. Saat menatap ke belakang di mendapati pemuda bermata safir sedang menarik kursinya.

" eh .....!? " ujarnya berbarengan. Setelahnya  Pemuda itu hanya tersenyum kikuk.

" hehehe.... sorry ....." ujarnya sembari menunjukan tanda peace.

" iya .  . Gak apa apa kok .. " jawab polos Thorn, sembari menurunkan tubuhnya dari kursi. Sosok bermanik safir itu hanya bisa menatap heran, reaksinya gak kayak dua lainnya. Mungkin anak ini lugu pikirnya.

" mau bundir ya ..... ?"

" iya ..... Thorn capek soalnya ...." anak itu kembali menjawab dengan polosnya. Ada sedikit rasa iba pada sosok pemuda bermata hijau ini.

" Thorn tau kan bunuh diri gak baik .. "  ujar sosok itu dengan pandangan sendu namun, Senyumnya masih melekat di sana.

" Tapi kata teman Thorn bunuh diri itu baik kok ...  Thorn gak akan nyusahin yang lain lagi.... "

" Thorn nanti kalo mati jiwanya gak bisa balik loh ... nanti jiwa Thorn bakal dilahap ama mereka, malah makin sakit nanti ..."

" sama siapa ....?" Anak itu memerengkan kepalanya menampilkan wajah imut dihadapan sosok itu.

" mereka adalah mahluk jahat yang memakan Jiwa yang tersesat ...  kalau Thorn mau.... kenapa gak thorn berikan padaku saja ....??" Sosok itu menunjuk dirinya sendiri sembari tersenyum.

" baiklah buat kakak saja ....." ungkap Thorn polos. Sosok itu malah melongo gak percaya, anjir semudah itu ....?

" ehem ..... baiklah nanti sore datanglah ke belakang sekolah ya, aku tunggu ..."

" baiklah .... oh ya, Thorn penasaran dari tadi, kakak ini sebenarnya siapa ya ...? "  sosok itu tersenyum senget sebelum membanggakan dirinya.

" aku adalah malaikat maut tertampan dan yang paling hebat di antara yang lain panggil aku Taufan.....!? " ujarnya penuh percaya diri.

FINAL DECLARATION.  ( End )Where stories live. Discover now