"Udah puas ngelihatnya?" Tanya cwok itu dan mampu membuatnya tersadar dan segera meminta cwok itu menurunkannya.

"A-ah sorry buat yg tadi...tap bisa turunin gw ga? " Tanya Erza dengan sedikit gugup karna melihat wajah datar itu yg sedikit menyeramkan.

Cwok itu pun menurunkan Erza dengan perlahan walaupun wajah datarnya masih terpampang jelas.

"Telat?" Tanya cwok itu dan dengan polosnya Erza mengagukkan kepalanya sambil cengengesan.

"Hehe..makasih bang udah nolongin gw tadi gw pergi dulu" Namun saat Erza hendak berlari tangannya pun ditarik oleh cwok itu dan hampir membuatnya tersungkur.

"Eh? Ada apa?" Tanya Erza pada cwok itu yg hanya diam dan menatapnya datar dan itu membuat Erza sedikit kesal.

"Ada apa sih? Lepasin tangan gw ga!!" Ungkas Erza dan cwok itu kembali menatapnya datar.

Cukup, Erza kehabisan kesabaran dan mencoba menyentak tangan cwok songong di depannya itu.

"Lepasin ga!!"ujar Erza dengan sedikit emosi pada cwok didepannya itu.

"Lo harus dihukum"ujar cwok itu dan Erza oun mengerutkan alisnya.

" Emangnya lo siapa? Ketos lo?! " Bentak Erza dan cwok itu pun menjawab.

"Iya.." Ungkas cwok itu dan Erza pun segera melirik kearah almamater yg dipakai cwok itu dan terlihat Nama "Aric Marson Edbert" Disana.

Dan seketika Erza menjadi panik sendiri karna dihadapannya adalah ketos yg terkenal akan sifat dinginnya dan tak pandang bulu ketika menghukum para murid² yg terlambat.

"Aduh...S-sorry gw ga sengaja bentak lo tadi" Ujar Erza dengan wajah paniknya dan ketos itu hanya menatapnya datar dan membatin.

'Lucu'

"Bisa lepasin gw gak? Kali ini aja plisss!!" Ujar Erza dengan wajah memelas namun tidak membuat ketos itu luluh dan tanpa perasaan ketos itu pun menyeret Erza pergi dari sana.

"Weh!! Lepasin gw ga!! Lepasin!!" Teriak Erza ketika si ketos songong didepannya ini menarik tanganya entah kemana.

'Lembut'

•|| skip ||•

Sekarang Erza hanya bisa beguman sambil mengerutu karna ketos songong itu seenaknya menarik tangannya keruang peribadinya dan menyuruhnya duduk diam tanpa melakukan apapun sedangkan dia sedang duduk dikursi kebesarannya sambil mengerjakan dokumen yg menumpuk karna sebentar lagi ada acara ulang tahun sekolah dan itu membuat para guru dan anggota OSIS lainnya benar-benar dibuka untuk mengurus persiapan itu.

"Huff.." Helahan nafas pun terdengar karna keadaan disana benar² hening dan canggung karna tidak ada satupun dari mereka yg memulai pembicaraan disana.

"Huff..membosankan~" Lagi² helahan nafas pun terdengar dari Erza yg sudah benar² bosan disana kerna tidak melakukan apapun disana.

"Berhentilah mengeluh dan Terima saja hukumanmu"ujar Aric dengan wajah datar karna sedikit risih dengan tingkah Erza itu.

" Lo bilang berhenti mengeluh sedangkan aku hampir mati kebosanan disini?! Kenapa gw ga boleh mainin HP gw sih?!"ujar Erza kesal karna ketos songong didepannya itu tak membiarkannya melakukan apa pun.

"Cukup diam agar hukuman mu cepat berakhir"ujar Aric menatap Erza datar dan Erza pun membalas tatapan datar Aric itu.

"Gw ga bisa diam kalo ga ngelakuin apapun"balas Erza yg masih mengunakan tatapan datarnya itu.

[BL]Erza hyperzionحيث تعيش القصص. اكتشف الآن