Siang itu matahari tampak sangat bersemangat menyinari kota. Panas, sangat panas meski sudah memakai pendingin, udara tetap saja, gadis yang sedang duduk di bangku stir itu terpaksa membuka 3 kancing teratas seragam sekolahnya. Lalu menggulung lengan seragamnya dan tak berhenti mengibas - kibaskan kedua tangannya.
Tangannya menarik rem tangan dan menggerakan perseneling sesuai dengan ajaran kakaknya dia menginjak gas dan mobil itu mundur. Gadis itu terkesiap kaget, refleks dia menginjak rem dan segera keluar dari mobilnya.
Mata gadis ini membulat dengan mulut yang terbuka setengah saat melihat mobilnya menabrak motor yang sedang parkir dibelakangnya hingga jatuh.
Seorang pria keluar dari toko buku dan kaget melihat motornya yang sudah jatuh. Pria ini menghembuskan nafasnya kasar lalu melirik seorang gadis yang sedang menatapnya sambil menggigit kukunya.
Dengan tatapan cemas dan takut gadis ini mendekat kearah pria yang juga memakai seragam sekolah dengan lengan baju yang digulung sedikit. Saat melihat tatapan tajam pria itu gadis ini meneguk ludahnya dengan susah payah.
"Ma-maaf"
Sebenarnya pria dihadapannya ini tampan dengan alis yang tebal dan tatapannya yang tajam hingga membuat jantungnya berdegup antara takut dan entah perasaan apa itu.
Diluar dugaanya pria itu malah tersenyum menggoda membuat pria ini tambah tampan setelah dia menatap gadis itu dari ujung kaki hingga rambutnya. Rasanya dia pernah melihat wajah pria itu tapi dimana?
Gadis ini membulatkan matanya saat menyadari kalau pria di hadapannya ini adalah mantan pacar seorang gadis populer yang satu sekolah dengannya hingga membuat gadis populer itu seperti seseorang yang sangat frustasi setelah putus dengan pria ini.
Pantas saja gadis populer itu tergila-gila dengan pria ini, wajahnya tampan. Dia segera sadar dari lamunannya saat menyadari pria itu sudah pergi dengan motornya.
Dia menggeram kesal, baru saja pria itu membuatnya terbang tinggi karena senyumnya yang menggoda itu tapi seketika itu pula dia jatuh terhempas ke tanah saat pria itu mengatakan "Lo masih punya hutang ganti rugi motor ini, see you again miss sexy"
Lalu mengedipkan sebelah matanya dan segera pergi meninggalkan gadis itu yang sedang mematung. Tiba - tiba semburat merah di pipinya ketika dia sadar apa arti kata - kata lelaki tadi.
"BUMI TELAN GUE, SEKARANG!!" Teriaknya dan masuk kembali mobil kemudian membenarkan 3 kancing seragam yang kembali dia tutup dan lengan bajunya.
*************
Sebenernya judulnya TXS I: IVANIA setelah banyak mikir gue edited semuanya judul, cover, cerita. Semoga ini banyak responnya :) aku tunggu votmentnya yaaa..
-Salam cintaku
Juni 2015
Copyright by morumouzuto
YOU ARE READING
THB [I] : IVAN
Teen FictionTatapannya entah kenapa gue suka tatapan itu. mata hazel yang menatap tajam saat pertama gue bertemu dengannya seakan gue tenggelam di manik mata itu dan bisa - bisanya waktu seakan berhenti dengan jantung gue yang berdegup kencang ketika melihat ma...
![THB [I] : IVAN](https://img.wattpad.com/cover/40346705-64-k859369.jpg)