(2) January

59 2 0
                                    

Prompt: Tentang aku & teman sekamar
Treasure fanfiction
(Note: Latar/karakter fanfiksi akan berubah seiring berjalannya prompt baru)

•~•~•~•

Pukul lima sore.

Kumpulan awan hitam kompak menutupi langit. Gemuruh petir bersahut-sahutan di atas sana. Angin kencang berkesiur. Udara terasa lembap dan dingin.

Rintik hujan mulai jatuh perlahan. Mengiringi seorang pemuda yang berjalan terburu-buru menuju asrama. Di punggungnya terlampir tas ransel berwarna biru dongker. Sepadan dengan almamater yang digunakan.

Rintik hujan kemudian berubah menjadi deras. Bertepatan saat pemuda itu tiba di lokasi tujuan.

Knop pintu diputar ke kanan. Memperlihatkan sepetak kamar berukuran 4×5 meter. Dindingnya berwarna putih. Alas lantai terbuat dari kayu. Pada sisi lain, seorang pemuda duduk di kursi meja belajar sambil berkutat dengan laptop. Kegiatannya terhenti ketika Yedam-pemuda yang baru saja tiba di asrama-muncul di depan pintu.

Si pemuda terburu-buru menutup laptop. Lantas mengganti kegiatan dengan bermain ponsel.

Sementara Yedam melepas sepatu, si pemuda menyeletuk tanpa mengalihkan pandangan. "Lo udah makan?"

Yedam menoleh sebentar. "Belum," jawabnya. Kembali melepas sepatu, lalu meletakkannya di atas rak kecil.

"Mau makan nggak? Gue beli Soto Babat." Pemuda itu menunjuk ke salah satu nakas. Di atas nakas beralas kaca itu terdapat dua mangkuk soto babat yang masih dibungkus keresek hitam.

"Boleh."

Selepas membasuh badan dan mengganti pakaian. Yedam dan teman sekamarnya-Mashiho memakan bersama Soto Babat tersebut. Sambil sesekali berbincang singkat soal kehidupan masing-masing.

"Lo jadi pergi ke Music Audition Capital?" tanya Mashiho. Menyendok sesuap soto ke mulutnya.

Yedam mengangguk antusias. "Jadi, dong."

"Lo yang daftarin diri atau mereka yang ngundang?"

"Mereka yang ngundang. Setelah lihat gue nyanyiin lagu All I Wanna Do di acara pensi tahunan kita dua bulan lalu."

Mashiho mengangguk, ber-oh ria. Teringat lagi pada pensi tahunan dua bulan lalu yang berhasil menuai pujian dari netizen. Karena pertunjukan musik yang dibawakan Yedam dan teater aksi bertemakan pahlawan.

"Shi, lo udah tahu soal website resmi sekolah kita yang di-hack itu nggak?" Yedam mengganti topik pembicaraan.

Sesendok soto urung masuk ke mulut Mashiho. Pemuda itu menatap Yedam intens. Beberapa detik terdiam, dia kemudian mengangguk mantap.

"Tahu. Kejadiannya baru-baru ini, kan?"

"Iya. Dan ada rumor, kalau yang hack juga salah satu murid di sekolah kita. Lo percaya nggak, Shi?" Yedam mempertanyakan opini Mashiho.

Sekali lagi, Mashiho mengangguk. "Percaya nggak percaya, sih. Percaya karena remaja sepantaran SMA sekarang udah banyak yang jago nge-hack. Tapi juga nggak percaya, karena ... buat apa dia nge-hack situs resmi sekolah?"

"Mungkin aja karena si murid ini ambis nilai, dia jadi hack website resmi sekolah buat nyari contekan atau bocoran soal?" Yedam menerka.

"Bukannya contekan dan bocoran soal itu nggak masuk di website resmi sekolah, ya? Mereka punya website khusus untuk materi pelajaran, website pribadi. Website resmi cuma untuk dokumentasi dan data sekolah."

Yedam berpikir sekali lagi. Mengangguk sekilas. "Terus, tujuan dia nge-hack buat apa?"

Mashiho tidak menjawab lagi. Hanya mengendikan bahu, lalu kembali melanjutkan acara makannya yang terjeda sejenak.

Desas-desus terbobolnya situs resmi sekolah kian menyebar ke mana-mana. Di sosial media sekolah seperti Menfess dan Instagram, desas-desus itu sudah menjadi trending topic. Dugaan para murid mengenai siapa pelaku tersebut bermunculan.

Siswa-siswi yang mengikuti ekstrakurikuler Komputer menjadi dugaan utama. Ada seorang murid berasumsi, salah satu atau beberapa dari mereka menyalah gunakan sistem komputer dan iseng melakukan peretasan pada website resmi Sekolah.

Yoon Jaehyuk, siswa kelas 11 yang dikenal mendapat predikat 'jago' di ekstrakurikuler Komputer. Semenjak kejadian peretasan website resmi sekolah, namanya paling mencuat dan menjadi perbincangan hangat warga sekolah. Bukti-bukti akan dirinya yang dikatakan sebagai pelaku bermunculan. Bukti tersebut belum diketahui kebenarannya. Namun sebagian warga sekolah nampaknya percaya dengan hal itu. Kecuali Yedam dan Mashiho.

Mereka berdua bukanlah tipe orang yang mudah menelan informasi secara mentah-mentah. Justru, Yedam dan Mashiho sepakat untuk mencoba mencari tahu sendiri pelaku sebenarnya dari peretasan website resmi sekolah. Tidak koar-koar di sosial media seperti murid lainnya. Jikapun mereka berhasil menemukan pelaku asli di balik peretasan itu, mereka juga tidak akan memberitahu warga sekolah, melainkan langsung melaporkannya pada pihak guru berwajib.

Sayang seribu sayang, kesepakatan itu tidak berjalan seperti yang dikira.

Pada suatu malam, seminggu setelah tragedi peretasan. Yedam terbangun dari tidur lelapnya. Panggilan alam mengganggu tidur Yedam dan memaksa untuk bangun. Kamar asrama lengang. Mashiho sudah tertidur pulas di ranjang sebelah.

Usai memenuhi panggilan alam, selepas Yedam keluar dari kamar mandi. Pemuda itu tak sengaja melihat sekelebat cahaya di meja belajar milik Mashiho. Satu-satunya cahaya yang menerangi kamar asrama-sebab mereka tidur dengan lampu mati.

Yedam mendekat. Cahaya tersebut rupanya bersumber dari laptop Mashiho. Niat hati ingin lanjut tidur. Entah tanpa alasan, Yedam penasaran dengan cahaya yang menyala di laptop Mashiho tersebut. Begitu tubuhnya sudah hampir dibaringkan di atas kasur. Yedam bangkit kembali. Mendekat lagi ke meja belajar. Lalu membuka pelan-pelan laptop Mashiho.

Tampilan YouTube menjadi yang pertama Yedam lihat. Tampilan itu memperlihatkan notifikasi 'video telah diunggah' dan logo centang di sebelah kirinya. Karena telanjur penasaran, Yedam membuka video tersebut.

Tampilan sebelumnya langsung berubah menjadi tampilan kanal YouTube bertuliskan 'SMA NAWASENA'. Pergerakan Yedam terhenti, sekejap matanya membola. SMA NAWASENA adalah sekolah mereka. Di bawah tulisan kanal tersebut, terdapat menu Kelola video, Analytics, dan ikon pensil di paling pojok kiri.

Yedam menutup laptop dan melihat logo merk beserta nickname Takata Mashiho di belakangnya. Yedam sempat berpikir bahwa ini adalah laptop milik salah satu guru. Namun rupanya tidak, laptop ini benar-benar milik Mashiho.

Lantas, apakah berarti... Mashiho meretas akun YouTube sekolah?

Niat awal ingin menonton video unggahan Mashiho. Yedam beralih membuka website resmi sekolah melalui laptop tersebut. Hal selanjutnya membuat Yedam semakin terkejut. Website itu benar-benar rusak, data sekolah telah diubah dan diganti dengan kode aneh seperti huruf corrupt dan foto-foto mengerikan.

"Sudah bangun, atau sudah tau?"

Yedam membalikkan tubuhnya cepat. Mashiho berdiri tegap di belakangnya. Menampilkan senyum merekah penuh arti.

Satu hal yang Yedam ketahui di malam itu, teman sekamarnya adalah pelaku dari peretasan website resmi Sekolah.

MONTHALOGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang