Passion

114 20 1
                                    

Warning! Light Lemon ahead!

Sampai ke kediaman Kyojuro merupakan kelegaanmu. Yang membuatmu menyukai tempat ini adalah taman bunga di halamannya yang masih terawat oleh tukang kebun yang dipekerjakan oleh Shinjuro sejak kedua putranya masih kecil. Taman ini adalah "harta" bagi mendiang Ruka. Maka dari itu, pria paruh baya itu harus tetap merawatnya.

Kyojuro dan Senjuro juga turut merawatnya. Namun di sisi lain, terdapat rasa iri pada si sulung Rengoku itu. Mengapa hanya taman bunga milik ibunya yang masih dirawat sedangkan kedua putra yang terbilang jauh lebih berharga dibiarkan? Sudah sejak lama Kyojuro begitu mengharapkan kesadaran ayahnya.

Seperti biasa suasana rumah ini sepi. Tidak ada pembantu dan pelayan, hanya tukang kebun. Itu pun jika orangnya masih ada. Hanya Kyojuro dan Senjuro yang mengurus rumah. Shinjuro selalu menghabiskan waktu di laboratorium untuk menyelesaikan proyek dan eksperimennya.

Bahkan sang pemilik rumah tidur di laboratorium itu sendiri. Kyojuro mungkin sudah terlihat maklum terhadap ayahnya, tapi tetap saja kadang dia kesal. Dan disinilah kamu beraksi untuknya. Biarkan saja, Shinjuro masih belum bisa ikhlas saja ditinggal istri tercintanya.

"Kalau mau snack ambil saja langsung didapur ya, aku lupa dimana kartu itu ditaruh" Kyojuro terkekeh canggung dan membuatmu memutari mata

Sebenarnya kamu memang ingin makan kudapan lagi. Kalau begitu langsung saja kamu ke dapur untuk mencari snack tersebut. Kyojuro biasa menaruhnya di lemari dekat kulkas. Sebelum berpisah dengan pria itu, kalian berdua terkejut karena mendengar suara benda jatuh dari dapur.

Segera kalian memeriksa sumber suara itu dan mendapati Shinjuro sedang mencari makanan di lemari, memakai sweater dan celana rumah pendek.

"Ayah rupanya, kukira ada orang asing yang menyelinap masuk" ucap Kyojuro terkekeh lega

"Mana mungkin ada maling, rumah ini keamanannya terjamin" balas pria paruh baya itu masih mencari makanan didalam lemari tanpa menatap putranya seperti biasa

"Sudah lama tidak berjumpa, Shinjuro-san" kamu menyapa pria paruh baya itu

"Siapa ya?" Tanyanya akhirnya menatap kalian

Itu adalah hal baru bagi Kyojuro setelah belasan tahun lamanya. Akhirnya sang ayah sempat menatap matanya lagi.

"Ini (y/n), teman Kyojuro sejak SMP" Balasmu menyengir

"Ohhh, iya iya kuharap Kyojuro tidak merepotkanmu" ucapnya kembali mengurus urusannya

"Apa ayah masih sibuk?" Tanya Kyojuro berharap ayahnya punya waktu sebentar untuk membahas progres tesisnya

"Soal itu tidak usah ditanya, dari dulu ayah ini orang yang sibuk" Shinjuro mengambil botol selai nanas dan satu bungkus roti tawar untuk dibawa ke lab, kembali tanpa menatap putranya "Dah, ada eksperimen yang harus ayah kerjakan"

Pria paruh baya itu langsung berjalan melewati kalian begitu saja tanpa basa-basi lagi. Kyojuro merasa agak merinding begitu dilewati ayahnya tadi, lalu menghela napas. Ini bukanlah perubahan kecil, melainkan tetap sama saja seperti biasanya.

Entah eksperimen "gila" apa lagi yang dikerjakan Shinjuro. Laboratorium milik kepala keluarga tersebut boleh dimasuki, tetapi ada batas ruangannya. Sudah begitu banyak eksprimen yang dilihat Kyojuro disana. Hal yang paling gila adalah membangkitkan kodok dan ular yang sudah mati dengan petir saat badai. Tentu hal itu tidak berhasil.

"Aku ambil chips keju dan kola saja ya" ucapmu membuka lemari berisi snack

"Iya..." jawabnya sebelum menyadari apa yang diambilmu "Tunggu! Ambil apa saja asal jangan chips rasa keju, itu kesayanganku"

My AI (Rengoku Kyojuro x Femreader)Where stories live. Discover now